Bagian 01

33K 1.5K 48
                                    

"Mas Jeeeen! Liat dasi sekolahnya adek gak?! Adek lupa ngeletakinnya dimana kemaren." teriak Nana dari kamarnya yang berada di lantai atas.

"Coba cek di atas meja belajar kamu, Dek!" balas Jendral dengan suara yang agak kuat supaya didengar oleh adiknya.

"Ah! Iya Mas, ada!" seru Nana dan tak lama ia keluar kamar menghampiri Jendral yang masih menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

"Mas Jendral~ Boleh tolong pasangin dasinya adek, ndak?" pinta Nana dengan suara yang terdengar imut serta mata yang berbinar lucu menatap sang kakak tercinta.

Tangannya menyodorkan dasi sekolahnya tapi tak langsung diterima oleh Jendral.

"Boleh, tapi harus ada imbalannya." kata Jendral santai.

Dia sodorkan pipi sebelah kanannya yang seketika membuat Nana mendengus geli, paham kalau sang kakak meminta kecupan selamat pagi sebagai imbalan untuk memasangkan dasinya.

Cup!

"Dah. Ayo pasangin, Mas."

Jendral tersenyum puas menerima kecupan selamat pagi seperti biasanya dari sang adik. Tangannya meraih dasi sekolah itu dan memasangkannya di leher si yang lebih muda.

Merasa senang karena sang kakak selesai membantu memasang dasinya dengan sangat rapih, Nana pun berinisitif memberikan kecupan bonus di pipi satunya lagi.

Cup!

"Bonus karena Mas pasanginnya rapih. Hehe" kata Nana seraya menunjukkan cengiran lucunya.

Jendral tersenyum dan balas memberi kecupan di pipi sang adik.

"Selamat pagi, Adek-nya Mas." kata Jendral setelahnya.

"Selamat pagi, Mas Kesayangan-nya Adek." balas Nana seraya tersenyum dan memberikan pelukan ringan yang langsung diterima sang kakak.

"Yaudah yuk sarapan dulu. Mas udah bikinin roti panggang sama sosis kesukaan Adek." ajak Jendral yang mendudukkan Nana di kursi tepat di depannya.

"Waah~!! Adek suka sosiiis~" seru Nana riang dan langsung melahap sarapannya dengan semangat.

Jendral tersenyum puas. Adiknya makan dengan baik dan hal itu tentu membuat perasaannya senang karena berhasil membuat adiknya senantiasa sehat serta bahagia.

Tangannya kemudian memberi usakan sayang di kepala sang adik.

"Nanti kalau udah bel pulang sekolah, langsung kabarin Mas ya Dek, biar Mas jemput." ujar Jendral di sela kegiatannya yang tengah menikmati sarapan itu.

"Siap, Boss!" sahut Nana sambil memberi gestur hormat kepada Jendral.

Jendral hanya terkekeh kecil melihat tingkah lucu adik tersayangnya ini dan kembali melanjutkan sarapan hingga selesai.

Hari ini adalah hari pertama Nana masuk SMA. Jendral sebenarnya selalu khawatir dimanapun Nana berada bila tidak dalam pandangan mata Jendral.

Dia hanya khawatir ada orang yang akan menyakiti adik kecilnya yang sangat ia lindungi ini.

Itu sebabnya tadi malam Jendral sempatkan untuk memberi wejangan kepada sang adik apabila terjadi sesuatu di sekolah nanti, karena mau bagaimanapun itu adalah lingkungan baru bagi Nana. Seperti misalnya jangan mau berteman dengan anak-anak yang terlihat nakal, segera mengabari Jendral jika ada yang menganggunya, dan lain sebagainya.

Nana yang pusing mendengar ocehan kakaknya itu pun menarik tangan Jendral untuk segera memeluknya di tempat tidur.

"Mas, Adek ngantuk~ Ayo bobo' aja."

Mas Jendral |[NOMIN]| {END} ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang