Play the song👆🏻
Happy reading!!!
Flashback on...
Setelah kejadian itu, axel bukan nya di larikan ke rumah sakit, tapi ke bandara. Max sekarang berada di mobil dengan axel di samping nya yg tak sadarkan diri berlumuran darah.
Max merogoh sakunya mencari handphone untuk menelpon seseorang."Hey nak, ke bandara sekarang" ucap max dengan nafas yg tak beraturan.
Mereka pun tiba di bandara. Orang yg di telpon tadi langsung membuka mobil yg di naiki max. Betapa terkejutnya ia melihat keadaan max dan axel.
"mahen, dengar kan saya, mulai sekarang kamu yg mengambil alih tugas ku" ucap max dengan tatapan sayu dan terdapat luka di kepala belakang nya. Nampak darah itu tak berhenti keluar.
"a-ada apa ini?" Tanya mahen panik dan kaget.
"saya sudah tak sanggup nak, sekarang bawa dia ke london untuk berobat di sana, saya tau axel anak yg kuat, jangan biarkan dia mati seperti ini mahen, sekarang dan seterusnya kamu yg mengambil alih tugas ku" jelas max.
"t-tapi aku belum sia-"
"Kau sudah siap mahen, sangat siap" potong max menatap mahen penuh harapan.
"Penerbangan nya sudah siap tuan!" Teriak salah satu bodyguard yg tak jauh dari mereka.
Dengan cepat mahen mengangkat tubuh axel ke pesawat dengan air mata yg membasahi pipinya. Ia masih tak menyangka max pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Orang yg selama ini merawat dia dari kecil.
"Anda harus bertahan nona" gumam mahen menatap axel yg berlumuran darah.
Flashback off...
"Jadi gitu" ucap mahen.
"Tadi lo bilang london, kok sekarang di Indonesia?" Tanya axel penasaran.
"Di london 5 bulan, lanjut di Indonesia 7 bulan" jelas mahen, axel hanya mengamgguk-angguk dan baru menyadari perkataan mahen.
"Maksud lo gue koma selama 1 tahun?" Pekik axel sambil menggebrak meja di depannya.
"Iya, kenapa?" Tanya mahen yg juga terkejut.
"Gue masih hidup ya" gumam axel kembali menyandarkan tubuhnya di sofa.
"Jadi lo yg handle semua perusahaan gue? Tanya axel sambil memijat pelan bahu nya yg terasa pegal.
Mereka kembali terdiam dengan pikiran masing-masing.
"Ekhem, eemm..." Dehem axel.
"Sejak kapan dia datang?" Tanya axel sedikit ragu dengan pertanyaan nya.
"Dia yg lo maksud itu siapa?" Tanya mahen heran sambil berjalan mendekati jendela.
"Ck yg cewek tadi" balas axel menatap kesal punggung mahen.
"Ohh karina, tadi dia-" ucap mahen tapi langsung di potong oleh axel.
"Karina? Nama dia karina?" Potong axel berusaha biasa saja, walau aslinya terkejut. Mahen berbalik menghadap axel dan menjawab dengan anggukan.
"Kok nama nya jadi karina si? Jelas-jelas dia kiara, eh apa dia cuma mirip karina ya? Dari penampilan nya juga beda si, cewek ini lebih kayak preman" batin axel menatap lurus ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLUVIOPHILE
Teen FictionSekali lagi ini cuma fiksi ya!! Yg nganggep serius Gue gampar lo pada! ini lanjutan cerita lonely ya guys!!?! ada sedikit perubahan alur wkwkw banyak typo? males revisi.