45

1.5K 99 2
                                    

happy reading!!

"udah, lo tuangin doang apa susah nya sih!!" kesal axel yg kini mengangkat baju bagian belakang nya yg memperlihatkan bh sport nya.

"lo yakin?" tanya mahen ragu.

"tuang mahen!" tegas axel.

"ini bakal sakit"

"gue bilang tuangin aja"

"tapi-"

"TUMPAHIN MAHEN!!!" bentak axel. sontak mahen langsung menumpah kan minuman alkohol itu.

"AAARRRGGGHH" teriak axel sangat kencang.

"astaga axel?!! Lo kenapa??" ucap karina kaget melihat punggung axel dan siku nya. axel menoleh ke arah mahen menatapnya tajam.

"gue lupa kunci pintu" ucap mahen dalam hati   tentu di dengar oleh axel. axel hanya menghela nafas kasar.

"kenapa jadi gini?" tanya karina nyentuh punggung axel.

"a-awsh jangan di sentuh Karina" ringis axel.

"tadi ada yg tiba-tiba nyerang axel" sahut mahen.

"lo mending ga usah keluar rumah deh rin, kalo mau keluar harus bareng axel atau bodyguard" ucap mahen.

"kok gue?" bingung karina.

"y-ya gapapa, jaga-jaga maksudnya, kali aja mereka ngincer lo" celetuk mahen.

"hiks...hikss"

"eh kok nangis?" ucap axel membalikkan badannya ke arah Karina.

"hiks...jadi kamu luka gara-gara aku? hikss" tangis karina berubah jadi aku kamu.

"hah??" axel menatapnya cengo.

"mungkin dia merasa bersalah karena dia kira orang itu ngincer dia, tapi lo yg di serang" ucap mahen berbicara lewat batin nya.

"apasih kok jadi gemes gini" batin axel.

"hey it's ok, ini bukan karena lo" ucap axel mengusap punggung karina.

"hiks..t-tapi luka kamu... punggung nya lukaa hiks..hiks.." tangis karina sesegukan.

"udah ih, ini ga seberapa, orang gue kuat" ucap axel sombong.

karina merebut alkohol di tangan mahen lalu menumpahkan nya di siku axel yg terdapat luka juga.

"AAARRRGHHH" teriak Axel.

"kok di tumpahin sih!" kesal axel.

"lagian lo nya ngeselin, udah luka gini masih aja sombong" ucap karina.

"hari-hari jadi nyamuk" batin Mahen

~~

malam ini karina yg membuat makan malam untuk dirinya dan axel. karina dengan telaten menyuapi axel karena kesusahan. setelah selesai, karina membersihkan meja makan lalu mencuci piring. axel mencepol asal rambut coklat nya berniat untuk membantu karina.

"biar gue ban-"

"ga usah" potong karina dengan nada datar. axel cemberut seperti anak kecil.

"ga usah di gituin mulut nya, ga cocok"

"salah mulu gue" gumam axel pergi dari sana. selesai mencuci piring, karina berbalik sudah tak melihat keberadaan axel.

ia memutuskan naik ke kamar axel.

"loh dia kemana" bingung karina tak mendapati axel di sana.

karina mencari di semua ruang, hingga di lantai 3. ruangan terakhir yg belum ia cek adalah tempat olahraga axel. saat membuka pintu itu ia terkejut dengan yg axel lakukan. anak itu sedang menggunakan sarung tinju dan memukul mukul samsak.

PLUVIOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang