Play the song👆🏻
Happy reading!!!
Seorang gadis berlutut di dekat tumpukan tanah yg sudah di taburi bunga. Ya gadis itu adalah axel, yg baru saja selesai dengan acara pemakaman bunda nya. Ia menatap kosong batu nisan di depannya. Dirinya sudah basah kuyup karena hujan tapi ia tampak betah duduk di sana.
"Gue tau lo nahan nangis biar keliatan kuat"
"Bahkan lo ga pernah nangis sekalipun" ucap mahen berdiri sedikit jauh di belakang axel dengan tangan kanan memegang payung hitam.
Mahen berjalan menghampiri Axel.
"Pulang dulu yah? Udah mulai malam" ucap mahen menyentuh pundak axel.
Axel berdiri dan berjalan mendahului mahen menuju mobilnya.
Saat perjalanan pulang, axel hanya diam sembari menyandarkan kepalanya di kaca. Mahen melirik nya lalu menyentuh kening axel dengan punggung tangannya.
"Demam" gumam mahen.
"Nih pake dulu hoodie nya" pinta mahen memberikan hoodie yg dia ambil dari kursi belakang. Axel hanya menurut.
Sesampainya di rumah. Axel berjalan sempoyongan menuju pintu rumahnya.
"Axel tunggu!! Gue anter!" Pekik mahen buru-buru menyusul nya takut axel terjatuh.
Saat axel membuka pintu rumah, orang yg pertama ia lihat adalah karina yg sudah berdiri di sana dengan tatapan yg penuh amarah. Karina mendekati nya.
"Kamu gapa-"
PLAKKK
Axel tersungkur mendapatkan tamparan keras dari karina. Sudut bibirnya mengeluarkan darah. Pipi kirinya tampak merah karena tamparan itu. Axel berusaha bangkit sembari bertanya.
"k-kamu belum makan kan? Tunggu aku mas-"
PLAKK
Axel kembali terjatuh di lantai. ia berusaha bangkit tapi tenaganya sudah habis.
"LO YG BUAT JAEGAR BABAK BELUR KAN?? LO BENAR-BENAR KETERLALUAN AXEL, KENAPA LO SELALU GANGGUIN HIDUP GUE?? SELALU AJA BERUSAHA RUSAK HUBUNGAN GUE DENGAN JAEGAR, ASAL LO TAU YA!! GUE JIJIK SAMA LO, GUE BENCI BANGET SAMA LO, GUE-,!!!"
"AXEL!!" Kaget mahen yg baru saja masuk, ia langsung menjatuhkan tas milik axel lalu berlari menghampiri axel yg tergeletak dengan wajah sangat pucat dan sudut bibir yg berdarah. Mahen terkejut saat menyentuh wajah axel yg sangat panas.
"Sial!" Umpat mahen lalu axel tak sadarkan diri alias pingsan.
"Axel, hey bangun!" Teriak mahen menggoyang kan tubuh Axel. Ia melihat tangan nya penuh darah karena lengan kanan Axel terdapat luka akibat jaegar tadi.
"LO UDAH KETERLALUAN YA BANGSAT!!" bentak mahen menujuk wajah karina.
"g-gue ga-"
Mahen langsung menggendong Axel ala bridal style dan membawa nya ke rumah sakit.
~~
"Gimana keadaan adik saya dok?"
"Keadaan nya sudah sedikit lebih baik dari sebelumnya, dia demam tinggi karena kecapean dan banyak pikiran, saya juga melihat ada luka sobek di lengan kanannya dan memar di pipinya tapi saya sudah menangani itu, dia kekurangan cairan jadi harus di infus. Untuk saat ini dia tak boleh beraktivitas dulu, harus banyak istirahat." jelas dokter setelah memasangkan selang infus axel.
"Ah gitu ya, terimakasih dok" ucap mahen.
"Em boleh ga kalo adik saya di rawat di rumah aja, dia paling ga suka bau rumah sakit dok" ucap mahen dan dokter tersenyum mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLUVIOPHILE
Teen FictionSekali lagi ini cuma fiksi ya!! Yg nganggep serius Gue gampar lo pada! ini lanjutan cerita lonely ya guys!!?! ada sedikit perubahan alur wkwkw banyak typo? males revisi.