36

1.3K 87 1
                                    

Play the song👆🏻

Happy reading!!!

Besok adalah hari dimana valerie akan tampil. Tapi axel belum bisa ikut latihan dengan yg lain. Jadi ia memutuskan istirahat total untuk hari esok. Teman-teman nya sudah melarangnya untuk ikut perform tapi axel ngotot mau ikut.

Karina sudah berhenti dari kelas masak karena ia pikir sudah cukup banyak yg ia ketahui. Karina baru saja selesai mandi, kini ia sudah mengenakan pakaian santai nya. Ia turun kebawah dengan tergesa-gesa untuk membuat makanan untuk axel. Tapi saat tiba di dapur ia melihat gadis berambut coklat yg sedang beradu dengan alat dapur. Tak lupa tiang infus yg berdiri di sampingnya.

"Axel??" Panggil karina.

Axel hanya fokus dengan kegiatan nya. Ia tak menoleh sedikitpun. Sedangkan karina masih terdiam mematung di tempat.

"Sejak kapan dia warnain rambut? Kok gue baru nyadar ya? Kemarin-kemarin lok ga gue perhatiin ya?" Batin karina menatap axel yg membelakangi nya.

Gadis itu tampak cantik dan ganteng secara bersamaan. Dengan rambut coklat yg di cepol asal menyisakan beberapa helai rambut saja.

"Makan!" Ucap axel datar menaruh sepiring nasi goreng buatannya di meja.

"makasih ya, harusnya kamu ga usah repot-repot masak buat aku, apa lagi dengan keadaan kamu sekarang, pasti capek bawa tiang infus ke sana sini" ucap karina tak enak.

Axel hanya menatapnya sekilas lalu berjalan mendorong tiang infus nya meninggalkan ruangan makan.

"k-kamu udah makan?" Teriak karina tapi axel tak menjawab nya.

"Kok dia jadi dingin sih" kesal karina lalu duduk dan memakan nasi goreng buatan axel.

Setelah selesai dengan makan nya ia langsung mencuci piring nya. Tiba-tiba bell rumah nya berbunyi terus menerus.

"Ck siapa sih" gerutu karina selesai menyuci piring nya, ia langsung bergegas menuju pintu depan karena bell nya terus di pemcet pencet.

"SABAR WOI!" Geram Karina setelah itu membuka pintu. Ia langsung menatap malas orang itu. Orang itu hanya nyengir tak merasa bersalah.

"Hehehe lama banget bukain nya" ucap arley cengengesan.

"Masuk, mo ngapain lo" ucap karina mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.

"Gue cuma mau bilang tentang konser besok sih, lo ikut kan?" Tanya arley setelah mendudukkan dirinya di sofa.

"Huft...gimana ya ley? Gue cuma kepikiran Axel, kayak nya dia jauhin gue" cicit Karina.

"Lah? Bagus dong, bukan nya memang itu yg lo mau?" Sindir arley.

"Bukan gitu, gue cuma ngerasa ada yg kurang, gue jadi ga enak dan kepikiran terus"

"Lo suka sama dia?"

"What? Big no" tegas karina.

"Terus kenapa? Biasanya juga lo ga peduli mau pun dia sakit kek apa kek" sarkas arley.

"Ck udah lah, lo mah ga ngerti" kesal karina menatap arley malas.

"Udah minta maaf?"

"udah kemarin, tapi kayaknya ga akan di maafin, emang kelakukan gue ga pantes di maafin" ucap karina menutup wajahnya dengan kedua tangan nya. Ia menyesali perbuatannya.

"Lo deketin dia dan bujuk terus" saran arley.

"Susah"

"Ya usaha ra, lo kalau ga niat minta maaf ya ga usah"

PLUVIOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang