6

2.1K 118 0
                                    

Play the song👆🏻

Happy reading!!!

"HEY TURUN KAMU!!!" teriak seorang pria yg berusia sekitar 40 tahun.

Brukk

Karina terjatuh dari atas pohon karena terkejut mendengar teriakan pria itu. Sontak karina berbalik melihat pria itu, nampak ia sedang mengambil sapu dari balik pintunya. Karina dengan cepat lari dari rumah itu sambil menggenggam 1 buah mangga.

"HEY SINI KAMU, KAMU YG SELALU NGAMBIL MANGGA SAYA YAH" teriak pria itu sambil membawa sapu dan berjalan cepat mengejar karina.

"Hahah dasar lamban" ledek karina sambil berlari dan tertawa lepas.

Tibalah Karina di sebuah taman. Ia duduk di bawa pohon sambil memakan mangga yg ia dapatkan. Saat sedang asyik makan, ada anak kecil berumur 4 tahun yg menghampiri nya.

"Kakak jelek" ucap anak itu sambil menjulurkan lidahnya.

"Dih ngatain lo? Sini lo" ucap karina mengejar anak itu, tapi saat melihat anak itu berlari ke orangtuanya. Karina langsung berhenti dan pergi dari taman itu karena takut.

"Enak aja ngatain gue jelek, orang gue cakep gini" ucap karina menatap wajahnya di kaca toko sambil berpose.

Nampak langit mulai mendung, pertanda akan turun hujan deras karena awan nya sangat hitam. Karina mendongakkan kepalanya dan tersenyum senang.

"Wah hujan" seru karina lalu berlari menuju danau. Setibanya di danau bertepatan dengan turun nya hujan yg sangat deras.

Karina berlarian sambil berlompat-lompat seperti anak kecil merasakan air hujan menerpa kulit nya. Ia juga melompat ke genangan air membuat cipratan-cipratan.

Karina sangat suka hujan, jika memilih es krim atau hujan, tentu saja ia akan memilih hujan. Bahkan jika hujan deras turun malam hari, ia akan membasahi dirinya walau hanya duduk di bangku taman.

















Sekarang axel sudah tiba di rumahnya. Tak ada yg berubah dari rumah nya. Sama seperti dulu, sunyi. Mahen menyeret koper besar sambil mngikuti axel dari belakang.

Ceklek

Axel membuka pintu kamarnya lalu berjalan ke jendela untuk membuka gorden. Lalu ia menghempaskan tubuhnya ke kasur dengan posisi tengkurap.

"Ini kamar apa ruang tamu, gede amat" ucap mahen menaruh koper axel sambil menatap isi kamar axel.

"Lo mau pulang?" Tanya axel menatap mahen masi dengan posisi tengkurap.

"Mau makan dulu, abis itu ke kantor karena ada urusan" ucap mahen lalu mengantongi kembali handphone nya.

"Yok makan dulu, lo belum makan hari ini" ajak mahen berjalan ke arah pintu.

"Duluan aja, gue bentaran deh" ucap axel lalu mengubah posisi nya menjadi terlentang.

"Oke kalo butuh apa-apa telpon gue ya" ucap mahen berjalan keluar dari kamar.

"HEH NOMORNYA MANA" teriak axel menatap pintunya yg hampir tertutup. Muncul kepala mahen dari balik pintu.

"Gue udah punya nomor lo, ntar gue chat deh" teriak mahen lalu kembali menutup pintunya.

Axel memposisikan dirinya bersandar di headbor kasur.

"Apa gue coba telpon dia aja ya?" Gumam axel lalu membuka handphone nya mencari kontak kiara. Awalnya dia ragu untuk menelpon, tapi dia juga merasa rindu dengan wanita itu. Akhirnya dia menekan tombol telpon.

PLUVIOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang