Play the song👆🏻
Happy reading!!!
Pagi ini karina bangun lebih awal. Ia baru saja selesai dengan acara mandi nya lalu membereskan kasur.
"Axel udah bangun gak ya?" Gumam karina lalu berjalan menuju kamar axel.
Tok...tok..tok
"Xel??" Panggil karina dari luar pintu axel tapi tak ada sahutan. Saat memegang knok pintu ternyata pintu itu terbuka.
"Lah ga di kunci?" Batin karina lalu mengintip dengan kepala yg di miringkan.
"Yah belom bangun, apa gue buatin sarapan aja ya, itung-itung tanda terimakasih" ucap karina lalu menutup pintu Axel dan berjalan menuju dapur.
"Loh ini kok pada kosong semua!?!" Ucap karina membuka seisi dapur.
"Rumah doang gede, tapi dapur gada isinya" sebal karina lalu berjalan ke ruang tamu dan menyalakan TV.
"Gue ngapain ya" gumam karina membaringkan dirinya di sofa yg cukup besar milik axel.
Sudah 2 jam karina menonton tv tapi axel tak turun juga. Akhirnya karina memutuskan untuk mendatangi kamar axel. Saat membuka pintu kamar, betapa terkejutnya Karina melihat axel yg masih terlihat betah tertidur.
"Kebo banget si" kesal karina lalu menghampiri axel dan membuka selimutnya.
"Axel bangunnn" pinta karina sambil menggoyangkan badan axel. Axel masih betah menutup matanya.
"Sumpah lo kebo banget ih" ucap karina kemudian membuka gorden jendela yg membuat cahaya matahari masuk menerpa wajah axel.
"Ck apasi" ketus axel lalu menutup wajahnya dengan bantal.
"Mandi sanaa" suruh Karina sambil menarik bantal itu.
"Gak" tolak axel.
"Lo gini tiap hari ya?" Tebak karina yg duduk di tepi kasur. Axel hanya menatap sekilas lalu kembali menutup wajahnya dengan bantal.
"Lo tuh harus bangun pagi-pagi, Jonging kek, apa kek" oceh karina.
"Bodo" ketus axel.
"Lo kayak gada tujuan hidup deh"
"Emang gada" batin axel yg masih di posisi nya.
"Hidup lo kayanya cuma kerja-kerja mulu" ucap karina sambil menatap pajangan hotweels di lemari kaca.
"Sekali-kali healing kek, refreshing gitu sama temen lo" ucap karina.
"Gue ga punya temen" singkat axel mengubah posisinya jadi tengkurap.
"What?? Seorang axel ga punya temen? Yg bener aja" kaget karina berbalik menatap Axel. Axel hanya menatap nya malas.
"Gimana kalo hari ini lo ikut gue" saran karina dengan kedua tangannya menopang dagu sambil menatap axel.
"Kemana?"
"Ada pokok nya, siap-siap gih" ucap karina mengibas-ngibaskan tangannya seolah menyuruh pergi.
"Apa gue ikut dia aja ya? Tapi gue masih takut keluar rumah" batin axel menatap langit-langit. Ia takut jika tak sengaja menyentuh telapak tangan orang-orang di luar sana.
"Heh malah bengong, sana cepetan" ucap karina menggoyang kan lengan Axel.
"Ck iya-iya" ketus axel lalu berjalan ke kamar mandi.
"Gue nunggu di bawa aja ya" teriak karina lalu berlari seperti anak kecil keluar dari kamar axel. Ia memutuskan menunggu di ruang tamu saja.
15 menit kemudian..
KAMU SEDANG MEMBACA
PLUVIOPHILE
Teen FictionSekali lagi ini cuma fiksi ya!! Yg nganggep serius Gue gampar lo pada! ini lanjutan cerita lonely ya guys!!?! ada sedikit perubahan alur wkwkw banyak typo? males revisi.