Play the song👆🏻
Happy reading!!!
"iini-"
Brakk
"LO GIMANA SI?? POKOKNYA GUE GA MAU TAU, CARI ORANG ITU SEKARANG!!!" marah axel, ia mematikan sepihak dan membanting handphone nya.
Karina yg mendengar gebrakan pintu, tak jadi mengambil bingkai itu. Dia langsung berbalik menatap ke arah pintu dengan wajah terkejut. Bahkan hp yg di banting axel sudah hancur. Axel terlihat berjalan masuk ke kamar mandi sambil membanting pintu.
Brakk
"Buset ngeri juga" ucap karina, ia pun turun ke dapur lalu mengambil sapu dan skop sampah dan membersihkan serpihan itu.
"Kayak nya gue di sini nge bebanin dia doang, gue pergi aja ah" batin karina lalu berjalan keluar tak lupa menutup pintu rumah axel.
Saat axel membuka pintu kamar mandi, ia tak melihat karina ada di sana.
"Kemana dia?" Batin axel lalu bergegas keluar kamar mencari karina.
"Karina?" Panggil axel yg menggema keseluruhan ruang tamunya.
"Mana gue belum minta nomor dia" Gumam axel menatap ke arah pintu rumahnya.
"Ckk kok gue malah nyariin dia? Lagian dia bukan siapa-siapa gue" decak axel lalu kembali ke kamarnya untuk mengerjakan pekerjaan kantornya.
Sekarang axel berada di ruang kerjanya. Ia menatap layar pc nya sambil memainkan pulpen di jari-jari nya. Mahen juga ada di sana, ia sedang berdiri di depan meja.
"Kok bisa ada karyawan yg nyuri di kantor?" Tanya axel datar tanpa melihat ke mahen. Entah mengapa hawa di ruangan ini jadi lebih dingin pikir mahen.
"Maaf, saya akan lebih teliti lagi dalam bekerja nona" ucap mahen sambil membungkuk meminta maaf.
"Besok ada jadwal meeting sama klien nona" ucap mahen.
"Jam?"
"Jam 10"
Axel hanya mengangguk-angguk kecil ,mata nya masih fokus pada pc nya.
"Gue mau nanya" ucap axel lalu mengetik sesuatu pada pc nya.
"Kalo pendapat lo...dia mirip sama karina?" Tanya axel, di pc nya menunjukkan foto kiara yg ia temukan dari Instagram.
"Kayak nya bukan mirip si, tapi emang karina itu mah" ucap mahen membungkuk menatap intens foto kiara.
"Ck dia bukan karina, mirip doang" ucap axel malas.
"Hah? Emang ini karina kok, emang kenapa?" ucap mahen memperhatikan foto itu lagi.
"Om max ga cerita apa-apa ke lo soal hubungan gue sama dia?" Tanya axel lalu menyeruput coffe nya.
"Umm...dia cuma pernah bilang kalau lo suka cewek" ucap mahen sambil melihat ke langit-langit seolah berpikir.
Uhukk...uhuukk
Mendengar jawaban mahen, axel langsung tersedak dan membulatkan matanya.
"e-eh lo gapapa?" Panik mahen dengan sigap mengambil tisu dan memberinya pada axel.
"Whats?" Ucap axel tak percaya.
"Jadi...lo ga jijik gitu sama gue?" Tanya axel ragu lalu meletakkan coffe nya fi meja.
"ngga, perasaan itu tumbuh dengan sendirinya, lo gabakal bisa lawan rasa cinta itu" jelas mahen.
"Di luar kantor gue juga udah anggap lo sebagai adik" tambah mahen membuat axel tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLUVIOPHILE
Teen FictionSekali lagi ini cuma fiksi ya!! Yg nganggep serius Gue gampar lo pada! ini lanjutan cerita lonely ya guys!!?! ada sedikit perubahan alur wkwkw banyak typo? males revisi.