Play the song👆🏻
Happy reading!!!
Malam hari
Axel tidur dengan selimut yg menutupi tubuh hingga kepalanya. Waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam. Samar-samar axel mendengar suara tangisan. Axel langsung menyibakkan selimut nya.
"Siapa yg nangis tengah malem gini?" Batin axel mulai merinding takut karena suara itu tak henti juga.
Axel bangkit dan menyalakan lampu kamarnya. Ia mencepol asal rambutnya lalu membuka pintu kamarnya perlahan.
"Kok suaranya makin gede ajg" gumam Axel lalu keluar berdiri di depan pintu kamarnya sambil clingak-clinguk.
"Kiara?" Ucap nya, ia merasa suara itu berasal dari kamar di sebelah nya. Buru-buru ia membuka pintu kamar karina. Terlihat karin menangis dengan lutut yg ia peluk.
Axel mendekati nya dan duduk di pinggiran kasur.
"Hey are you ok?" Tanya acel pelan.
Karina yg mendengar suara langsung mengangkat kepalanya menatap axel dengan air mata yg membanjiri kedua pipinya.
"Hiks...hikss.. acell" tangis karina terdengar merengek. Axel mendekat kan dirinya lalu menarik karina kedalam pelukannya. Sesekali meng puk puk kepala anak itu.
"Mimpi buruk ya?" Tebak axel dan karin mengangguk pelan di dekapan axel.
"Mimpi cuma bunga tidur rin"
"Tapi ini beda" jawab karin membuat axel menunduk menatap nya.
"Aku mimpi pas aku kecelakaan sama keluarga aku" ucap karina sesegukan.
Karina sering di hantui suara-suara aneh dan semacam kilas balik dari kejadian yg menimpa nya. Mungkin karena dia amnesia jadi ada sedikit memori yg terlintas di kepala nya.
"It'ok ada aku di sini, tidur lagi ya" ucap axel lembut sembari mengusap kepala karin. Karin hanya mengangguk pelan lalu kembali membaringkan tubuhnya dengan posisi mereka berhadapan. Karin jarang tidur sendiri, ia lebih banyak tidur di temani axel. Entah karena butuh peluk atau mimpi buruk. Axel tak mempermasalahkan itu juga ia tetap ada untuk karin.
Kali ini Axel bangun lebih dulu. Tangan kanannya terasa pegal ternyata karin menjadi kan bantalan.
"Duh pegel banget" keluh axel menarik perlahan tangan nya. Ia sandar di headboar kasur sambil mengumpulkan nyawanya.
Drrttt...drrrtt...
Mendengar hp nya berdering, axel meraba nakas di samping kasur.
"Hmm" dehem axel setelah menjawab telepon itu.
"Baru bangun?"
"Hmm"
"Lo ga baca chat gue ya"
"Sejam lagi ada pertemuan antar perusahaan nona caresa" ucap mahen kesal.
"Kali ini gue ga bisa wakilin, lo harus dateng"
"Harus banget?"
"Ya iya lah, lagian ini juga pertama kali mereka liat lo, kemaren-kemaren lo ga pernah muncul"
"Yaudah gue siap-siap dulu"
Axel mematikan hp nya lalu beranjak dari kasur tapi ada yg mencekal tangannya. Ia berbalik ternyata Karin sudah bangun.
"Mau kemana?" Tanya karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLUVIOPHILE
Teen FictionSekali lagi ini cuma fiksi ya!! Yg nganggep serius Gue gampar lo pada! ini lanjutan cerita lonely ya guys!!?! ada sedikit perubahan alur wkwkw banyak typo? males revisi.