◌⑅⃝●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅⃝◌
Philo mengernyit ketika mendapati Anne datang menghampirinya dengan langkah tergopoh-gopoh. Dilihatnya wajah sekretaris Oscar itu tampak pucat, bibirnya bergetar, dan percikan keringat memenuhi dahi. Satu kesimpulan yang langsung diambil olehnya adalah Oscar sedang dalam keadaan emosi yang tak baik.
Tebakan Philo benar. Dikatakan oleh Anne bila Oscar mendadak marah dan menyudahi diskusi yang tengah berlangsung. Jadilah sekarang Anne mencoba mencari tahu penyebab kemarahan Oscar, salah satunya bertanya pada Philo.
Philo diam walau ia kembali menebak di dalam hati. Diduganya bahwa itu semua berhubungan dengan Era dan ternyata tebakan keduanya benar lagi.
Ponsel Philo berdering sebelum ia sempat bicara pada Anne. Itu adalah telepon dari Oscar dan ia mendapat perintah yang jelas sekali.
"Segera siapkan helikopter, Philo. Lima belas menit lagi kita pergi ke Celestial City."
Philo tak sempat mengatakan apa-apa dan telepon langsung diputuskan secara sepihak oleh Oscar. Walau demikian itu sudah cukup memberi petunjuk padanya. Jadilah ia membuang napas sambil berkata pada Anne.
"Tenanglah. Tuan Oscar sama sekali tidak marah pada kalian."
Anne mengerutkan dahi, jelas merasa bingung. "Apa katamu, Philo? Tuan Oscar tidak marah pada kami? Ehm. Mungkin seharusnya kau melihat kejadian tadi. Dia tiba-tiba saja menyudahi rapat dan menyuruh kami keluar tanpa terkecuali."
"Percaya padaku. Semua baik-baik saja dan kau tak perlu berpikir yang aneh-aneh."
Anne tetap tak percaya. Jadilah ia membuka mulut, berniat untuk kembali menyuarakan kekhawatirannya, tetapi Philo lebih dulu bicara.
"Aku bisa jamin seratus persen. Jadi, lebih baik sekarang kau mengerjakan hal lain. Kujamin, nanti emosi Tuan Oscar akan kembali membaik."
Demikianlah janji Philo pada Anne sebelum ia beranjak dan mengurus penerbangan mendadak ke Celestial City. Ia yakin, setelah bertemu Era maka emosi Oscar akan mereda. Seharusnya begitu, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.
Philo mendapati perubahan ekspresi Oscar tidak sesuai ekspektasinya. Keluar dari kamar Era, Oscar memang tidak terlihat marah lagi, tetapi sebagai gantinya ia justru terlihat suntuk.
Philo mendekat. Ia berniat untuk bertanya, tetapi Oscar keburu berkata.
"Kita segera kembali Pondera E.V."
Philo mengangguk. "Baik, Alpha."
Oscar menghentikan langkah dengan tiba-tiba dan nyaris saja membuat Philo menabrak punggungnya. Ia mendeham, lalu memutar tubuh. Dilihatnya Seth yang berdiri dengan sikap siapa.
"Siapkan makanan untuk Era."
Seth mengerjap. "Baik, Alpha, tetapi makanan seperti apa yang disukai Era?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Alpha and Me 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Azera Cordelia Ross pikir hidupnya sudah mencapai batas maksimal kemalangan, tetapi ternyata takdir masih menyiapkan kejutan. Kemarin ia adalah mahasiswi miskin yang me...