Getar ponsel menginterupsi fokus Oscar pada presentasi rapat yang tengah berlangsung. Dia mengerjap sekali dan melihat bahwa adalah nama Bogy yang muncul di layar ponsel. Jadilah dia mengangkat tangan, lalu berkata. "Rapat dijeda. Aku mendapat telepon penting."
Oscar segera bangkit dari duduk dan beranjak keluar dari ruangan rapat. Dicarinya tempat yang sepi, lalu segera saja diangkatnya telepon tersebut. "Halo, Bogy. Kuharap aku mendapatkan laporan pagi ini."
"Halo, Alpha. Seperti yang telah kau perintahkan maka aku dan Seth sudah menyisir area di sini."
"Lalu, bagaimana?" tanya Oscar tanpa tedeng aling-aling. "Apakah ada sesuatu yang kau temukan?"
"Ya, Alpha. Sepertinya memang ada yang memata-matai Luna."
Wajah Oscar berubah. Tubuhnya mendadak membeku. "Apa maksudmu, Bogy?"
"Aku dan Seth menemukan tanda-tanda keberadaan beberapa orang manusia serigala di sini, tak hanya di kafe, melainkan juga di kampus dan sekitaran apartemen."
Oscar menahan napas di dada. "Apakah kau sudah memastikan bahwa mereka memang memata-matai Era? Bukannya hanya sekadar manusia serigala yang melintas biasa?"
"Polanya teratur, Alpha. Jejak yang tertinggal menunjukkan tanda bahwa mereka kerap melewati rute yang sama selama beberapa kali dan rute itu persis rute perjalanan Luna."
Mata Oscar terpejam dramatis. "Apakah kau tahu sejak kapan mereka memata-matai Era?"
"Sulit untuk dipastikan Alpha, tetapi hal terpenting adalah kemungkinannya mereka tidak berasal dari kawanan yang sama."
Kali ini Oscar justru membelalak. "Apa kau bilang?" Dadanya bergetar oleh geraman. "Maksudmu, mereka dari kawanan yang berbeda?"
"Sepertinya begitu, Alpha. Sebabnya kami menemukan beberapa rute yang berbeda."
Tidak hanya terkejut dengan fakta bahwa memang ada yang memata-matai Era, sekarang Oscar malah mendapati kenyataan lain yang lebih mengguncang. Kemungkinannya memang yang memata-matai Era lebih dari seorang, parahnya lebih dari satu kawanan.
Oscar menahan napas di dada untuk sejenak. Dicobanya untuk tetap tenang ketika jiwa serigalanya justru mulai gelisah tak tahu arah. "Apakah kau tahu ada berapa kawanan yang memata-matai Era? Lalu, kawanan mana saja itu?"
"Maafkan aku, Alpha. Aku tidak bisa menyelidiki lebih lanjut karena sepertinya mereka sudah mengantisipasi dengan baik. Walau begitu aku bisa memastikan bahwa salah satu dari mereka berasal dari Kawanan Barystonix."
"Barystonix?" Oscar mengulang ucapan Bogy demi memastikan. Dia bukannya meragukan hasil penyelidikan Bogy. Hanya saja dia ingat betul bahwa selama ini Kawanan Xylvaneth tidak pernah bersinggungan dengan Kawanan Barystonix. "Apakah kau yakin, Bogy?"
"Aku sangat yakin, Alpha. Kupertaruhkan harga diriku."
Oscar membuang napas sekilas. Disisihkannya fakta membingungkan perihal Kawanan Barystonix. Prioritasnya sekarang hanya satu. "Jaga Luna, Bogy."
"Baik, Alpha. Aku akan menjaga Luna dengan nyawaku."
Panggilan berakhir, tetapi kepatuhan Bogy tidak cukup untuk menenangkan Oscar. Kegelisahannya telah berubah menjadi kekhawatiran yang tak terungkap kata. Detak jantungnya meningkat, laju napasnya menderu.
Oscar tak ingin mengambil risiko. Bila itu berkaitan dengan Era maka tidak boleh ada pertaruhan sama sekali. Untuk itu dia pun segera menghubungi Philo.
"Siapkan helikopter. Kita akan pergi ke Celestial City sekarang juga."
"Baik, Alpha."
Namun, itu tidak cukup. Oscar tahu itu. "Perintahkan Thad dan Jonathan untuk bersiap. Mereka juga ikut pergi ke Celestial City."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Alpha and Me 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Azera Cordelia Ross pikir hidupnya sudah mencapai batas maksimal kemalangan, tetapi ternyata takdir masih menyiapkan kejutan. Kemarin ia adalah mahasiswi miskin yang me...