Sebelumnya aku minta maaf karena Februari kemaren aku lenyap dari peredaran. Aku benar-benar keteteran dengan hal tak terduga yang datang di luar rencana. Jadi, terima kasih untuk pengertian kalian. Semoga bulan ini semua lancar dan terkendali.
Selain itu, karena bulan ini udah memasuki bulan puasa, jadi jadwal update aku sesuaikan ya. Kali aja kalian mau perbanyak ibadah atau ada aktifitas lainnya di siang hari. Jadi, aku update pukul 21.00 WIB biar kalian ga kepikiran sama cerita aku.
◌⑅⃝●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅⃝◌
Ada sesuatu yang menarik perhatian Dree sehingga ia menyipitkan mata. Tatapannya semakin fokus demi meyakinkan diri bahwa ia tak salah melihat dan ternyata, memang benar.
Dree berdecak sekali sembari meneruskan pekerjaannya, berkutat dengan mesin kasir. "Kasihan sekali. Dia pasti sengaja datang untuk menemui Era." Jari-jarinya berhenti bergerak di atas tombol angka. Samar, dahinya mengerut. "Apa sebaiknya aku memberi tahu kepadanya kalau Era cuti selama seminggu?"
"Aku tahu."
Dree baru saja mempertimbangkan hal tersebut dan tiba-tiba saja Seth sudah berdiri di hadapannya dengan dompet di tangan. Jadilah ia terbengong sejenak sehingga Seth tersenyum kecil.
"Era."
Dree mengerjap, lalu melirih singkat. "Oh."
"Terima kasih untuk niat baikmu, tetapi sebenarnya aku sudah tahu kalau Era cuti," ujar Seth lebih lanjut. Sekilas, ia manggut-manggut sembari mendeham. "Dia ada kegiatan penelitian di desa Runevale. Mungkin sekitar seminggu."
"Ah." Dree tersenyum salah tingkah. Tak diduganya bahwa Seth mengetahui hal tersebut sampai sejauh itu. "Ternyata kau tahu."
"Wajar. Kami satu kampus."
Dree mengangguk sekali, lalu buru-buru menghitung total pesanan Seth. Setelahnya, ia menyebutkan totalannya dan Seth pun menyerahkan kartu debitnya. Transaksi selesai tak sampai semenit kemudian dan ia mengembalikan kartu debit itu pada Seth.
Seth menyimpan kembali kartu debitnya di dompet. "Terima kasih."
"Sama-sama dan jangan lupa untuk datang kembali."
Sejatinya, Seth menyadari bahwa ucapan Dree tak ubah templat. Itu adalah prosedur standar keramahan karyawan. Walau demikian tak urung juga ia menanggapinya dengan satu anggukan. "Tentu saja. Aku pasti a—"
Ponsel berdering dari saku Seth. Ucapan terputus dan ia merogoh saku, mengambil ponsel. Wajahnya berubah seketika.
Dree menangkap perubahan ekspresi Seth. Ia sedikit menelengkan kepala, kemudian bertanya. "Ada apa?"
"Tidak ada apa-apa," jawab Seth cepat sembari menggeleng sekilas. Setelahnya, ia tersenyum kecil. "Sampai jumpa lagi."
Dree hanya mengangguk-angguk sembari melihat kepergian Seth.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Alpha and Me 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Azera Cordelia Ross pikir hidupnya sudah mencapai batas maksimal kemalangan, tetapi ternyata takdir masih menyiapkan kejutan. Kemarin ia adalah mahasiswi miskin yang me...