57. Flee

4.9K 486 21
                                    

Selamat membaca. Jgn lupa vote dan komen
***

"Tangkap aku jika kau bisa."

Pelayan itu menyeringai menyeramkan dengan kedua bola mata berkilat merah. Urania berjalan cepat menghampiri pelayan itu, namun ia lebih dulu berbalik dan menerobos masuk ke dalam istana Putra Mahkota. Tak mau kalah, Urania langsung mempercepat larinya dan meraih rambut pelayan itu. Dengan sekali tarikan, rambut palsu yang digunakan oleh pelayan itu terlepas. Berganti dengan rambut berwarna biru muda cerah yang diikat. Urania dan para pengawal membelalak terkejut. Terutama setelah kejadian itu, Killian muncul dan menatap apa yang tengah terjadi dengan tatapan penuh selidik.

Tanpa Urania sangka, pelayan itu berlari menghambur memeluk Killian. Ah, padahal Urania hampir saja menahan kerah bajunya.

"Yang Mulia, hiks.... sa-saya takut."

"Ada apa? Apa yang terjadi? Kau kemari tidak memberitahuku? Harusnya biar aku saja yang pergi."

Urania yang menatap adegan itu benar-benar dibuat melongo tanpa bisa memproses apapun. Apalagi setelah Killian dengan beraninya mengecup bibir pelayan itu. "Tunggu, pelayan ini kekasih Anda?" tanya Urania. Bukan hanya penyihir, tapi juga kekasih Killian? Sungguh kebetulan gila macam ini?

"Pelayan? Kau terlalu lancang. Dia adalah kekasihku. Dia adalah calon ratu di negeri ini."

Sepertinya kejutannya masih berlanjut.

"Ta-tapi--"

"Di-dia berencana mencelakai saya dan membuat calon penerus Anda dalam bahaya." Killian tentu saja terkejut mendengarnya.

"Kau hamil?" Pelayan itu mengangguk. "Ashilla, aku sangat senang." Barulah setelah Killian menyebut nama pelayan jadi-jadian itu, otak Urania bisa memproses.

"Ashilla Anda bilang?! Itu artinya, Lady Ashilla sudah berbuat jahat dengan mencoba membunuh Yang Mulia Ratu." kata Urania berang.

Bukan orang jauh ternyata. Urania merasa terkejut mendapati kenyataan bahwa penyihir hitam yang berusaha membunuh ratu ternyata adalah Ashilla. Dan kini ia dihadapkan dengan kenyataan lain, yaitu kenyataan bahwa Ashilla adalah kekasih Killian? Kegilaan macam apa ini? Ia sungguh pusing.

"Archduchess, kau benar-benar kurang ajar. Tuduhan palsumu ini bisa membuatmu dipenjara untuk waktu yang lama!" kata Killian lantang.

"Yang seharusnya dipenjara bahkan dieksekusi adalah Lady dalam pelukan Anda, Yang Mulia. Dia menggunakan sihir hitam untuk mencelakai Yang Mulia Ratu. Dan saya bisa membuktikannya!"

Urania tidak menyerah. Entah... ia tidak tahu dapat keberanian ini darimana. Pasalnya Killian adalah calon Raja di masa depan. Namun mengetahui bahwa Ashilla kekasih Killian, yang artinya adalah calon Putri Mahkota berusaha membunuh Ratu, membuat amarah Urania mendidih.

Sihir hitam terlarang di seluruh kontinen. Dan praktiknya sudah dihentikan sejak ratusan tahun yang lalu. Sekarang bisa-bisanya ada manusia yang berani menggunakan sihir hitam untuk membunuh Ratu kerajaan ini?

"Perkataanmu tidak berdasar. Pengawal, tangkap Archduchess!"

"Anda tidak berhak menangkap istri saya!"

Urania melirik ke arah samping. Tak lama kemudian Zione masuk ke istana Putra Mahkota dan berdiri di sisi Urania. "Ck, ternyata gadis ini penyebab dari penyakit yang Ratu alami? Saya tidak menyangka jika Anda memelihara parasit." Zione menatap Ashilla dan Killian dengan sinis. Gara-gara gadis tidak tahu diuntung itu Urania tinggal di istana untuk waktu yang lama. Bahkan ngotot menggunakan kekuatan sucinya untuk menyembuhkan ratu padahal ia baru saja pulih.

The Villainess Just Want to Die PeacefullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang