37. Tails

5.6K 536 5
                                    

Selamat membaca. Jgn lupa vote dan komen.

***

Killian tiba di depan mansion Viontine dengan penampilan sederhana. Sampai-sampai, Hugo mengedipkan matanya berkali-kali karena tak yakin bahwa Killian datang di Utara dengan tanpa membawa apapun dan tidak dengan siapapun.

"Apa Paman ada di mansion?" tanya Killian.

"Beliau sedang di ruang kerjanya, Yang Mulia." Killian mengangguk sebagai reaksinya. Ia langsung menuju ke ruang kerja pamannya diantar oleh Hugo. Saat memasuki ruang kerja Zione, ada Paul di yang juga sedang berada di sana. Zione menatap ke arah Killian dengan sebelah alis terangkat.

"Untuk keperluan apa, Yang Mulia Putra Mahkota mengunjungi mansion Viontine secara mendadak?" tanya Zione. Ia sedang pusing karena Urania tak ditemukan dimanapun padahal ini sudah hampir seminggu, dan sekarang... keponakan menyebalkannya ini muncul. Killian pasti akan menanyakan Urania. Apa Killian tidak tahu malu ha? Urania adalah bibinya sekarang, mengapa Killian tidak sadar diri.

"Tentu saja yang pertama, karena saya ingin mengunjungi paman." Killian duduk di sofa. Membuat Zione semakin tak terlihat bersahabat. "Dan yang kedua, saya ingin bertemu dengan bibi saya." Ucapakan Killian saat mengatakan bibi, tentu saja sangat disengaja oleh pria itu. Ia ingin membuat pamannya kesal sesekali.

"Anda tidak bisa menemuinya sesuka hati, Yang Mulia." kata Zione.

"Oh, mengapa tidak? Saya dan bibi sudah berteman sejak kecil. Tak ada peraturan yang mengatakan saya tidak boleh menemui teman kecil. Terlebih, ia adalah bibi saya sekarang. Apakah seorang keponakan tidak bisa menemui bibirnya?" Tentu saja Zione semakin geram dengan perkataan Killian. Ia heran sekali, Killian jadi pintar bersilat lidah sekarang. Namun, tetap saja, Zione tak ingin Killian berlama-lama di mansion ini.

"Urania tidak bisa ditemui siapapun, termasuk Anda. Dan itu adalah hak saya sebagai suaminya untuk melarangnya bertemu dengan siapapun." balas Zione tak kalah sengit.

Killian panas juga akhirnya karena kembali diingatkan dengan status Zione yang merupakan suami Urania. Tapi ia tak akan menyerah. "Saya akan meminta Hugo untuk menyampaikan pada bibi, jika bibi memang tak ingin menemui saya, maka saya akan pergi." kata Killian selanjutnya.

Hugo yang berdiri di sana pun terkejut. Kenapa jadi ia dibawa-bawa begini? Jelas ia tak akan bisa menanyakan ke Urania karena wanita itu tengah tidak ada di mansion.

"Putra Mahkota, sebaiknya Anda meninggalkan mansion ini sebelum saya menyeret Anda keluar. Saya tidak main-main." geram Zione.

Perseteruan itu terus terjadi hingga lewat jam makan siang karena Killian juga sangat keras kepala. Akhirnya, Zione mengatakan bahwa Urania sedang tidak ada di mansion. Namun pria itu tak mengatakan lebih detail dan mengusir keponakannya pergi dari kediamannya.

***

"Memangnya apa yang Anda lakukan hingga hartanya sebanyak ini?" tanya Urania. Ia menikmati roti hangat dan daging domba yang Luca bawakan untuknya.

"Entahlah, aku sudah lupa."

"Apa Anda benar-benar yang dikatakan dalam legenda? Saya baru ingat kalau lambang Viontine mirip sekali dengan Anda."

"Bisa dikatakan seperti itu, aku tidak tahu kalau mereka masih mengingat wajahku padahal aku sudah lama tidak muncul."

"Woah, Anda pasti sudah sangat tua."

"Yah, begitulah bocah ingusan. Kira-kira umurku sudah lebih dari 700 tahun. Jadi perhatikan tingkah lakumu jika di depanku."

The Villainess Just Want to Die PeacefullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang