Tidak perlu menunggu Rain turun, aku langsung pamit pulang, sakit sekali rasanya di rendahkan gara-gara setatus , apakah begitu hina seorang janda di mata semua orang, apakah janda tidak berhak mendapatkan imam yang baik untuk membimbingnya.
Jika orang menghina setatusku sekarang ini bukankah berarti dia menghina sang pencipta yang mengariskan takdir untukku.
Aku melangkah sendiri di keramaian kota, bunyi panggilan di hv ku berkali-kali tidak aku hiraukan, aku tahu itu pasti Rain yang menelpon entah sekarang ini dia mungkin sedang ribut dengan mamanya.
"Aina,,,", teriak seorang laki-laki dari belakang tidak aku hiraukan, aku sudah terlalu sakit dengan pernikahan pertama dan sekarang aku di hina karena setatus yang terpaksa ku pilih.
"Aina kamu gapain di sini?, tanya laki-laki yang pernah menghancurkan hidupku tak lain adalah Jakkub ,mantan suamiku pria tampan dengan segudang prestasi tapi sekelas buaya darat.
Karena terlalu sedih aku memeluknya menagis sejadi-jadinya di dadanya, bahkan ingus ku semua aku usap di kemejanya, biar aja dia marah dari pada hidungku sumbat.
Jakkub membawaku ke mobilnya dia ingin mengantar ku pulang tapi aku menolak, aku ingin jalan-jalan menenangkan pikiran.
Kami sekarang berdiri di sebuah jembatan memandang aliran sungai yang mengalir deras.
Aku berteriak sekeras-kerasnya di sana, menagis lagi sampai aku merasa lega.
Jakkub memandangku hanya terdiam.
"Aina maafkan aku, karena aku hidup mu seperti ini, tapi jika memang kamu yakin dengan Rain aku akan berusaha untuk ikhlas".
Mendengar itu aku kembali menagis.
"Seharusnya aku tidak pernah bertemu denganmu, tidak pernah mencintaimu, dan gara-gara kamu aku di hina dan direndahkan orang ", teriakku marah.
"Siapa yang menghina mu,katakan padaku!.
"Dia bilang aku janda dari kelas bawah yang hanya ingin laki-laki Kaya untuk membiayai anak-anakku".
"Siapa yang mengatakan itu padamu aku akan buat perhitungan dengannya !, tanya Jakkub lagi.Tapi tidak ku jawab.
Hv ku berdering kembali, Jakkub langsung mengambilnya dariku dan megagkatnya.
(Aina,, maafkan atas semua perkataan mamaku!), kata Rain dari telpon.
Jakkub mematikan hv ku , memandangku dengan wajah sedih, mungkin dia merasa bersalah.
Setelah merasa lebih baik aku pulang naik taksi, aku tidak mau di antar pulang oleh Jakkub.
Saat melamun ke arah jalan raya, aku melihat mobil Jakkub melaju cepat dan mengambil arah ke rumah Rain.
Aku meminta sopir taksi untuk mengejar mobilnya, jangan sampai ada keributan gara-gara aku.
Mobil Jakkub berhenti tepat di depan rumah Rain ,dan di izinkan masuk ke dalam karena dia adalah menejer di perusahaan Rain dan tentu sering datang ke rumah Rain.
"Pak saya Aina yang tadi siang datang ke sini bersama tuan Rain, dan saya di panggil kesini lagi", bohongku pada sekuriti dan akhirnya bisa masuk .
Aku menguping pembicaraan mereka dari pintu utama di antara rimbunnya bunga-bunga semoga aja gak ada ulet bulu.
"Apa kamu sengaja membawa Aina ke rumahmu untuk di hina ibumu?, tanya Jakkub pada Rain.
"Kamu jangan berani berteriak pada putraku di rumahku, bocah ingusan, jika kamu tidak mau berurusan dengan polisi ", kata mamanya Rain.
"Wanita sombong, tidak menghargai
wanita lain tidak pantas jadi wanita terhormat "."Siapa kamu berani datang menghinaku?.
"Aku mantan suami Aina, dan aku peringatkan jangan pernah menghinanya, apa lagi membawa anak-anakku".
"Oh,, jadi kamu laki-laki doyan selingkuh itu, laki-laki murahan berani datang menghinaku, sekarang kamu keluar dari rumahku!.
"Cukup ma, Jakkob aku minta maaf atas semua ini, aku benar-benar minta maaf ", ucap Rain pada Jakkob.
"Bilang sama ibumu jangan terlalu sombong, karena aku bisa membuat kalian jatuh !, kata Jakkup lalu pergi.
"Anak kurang ajar, berani sekali kamu mengancam ku, kamu kira kamu siapa", teriak mamanya Rain pada Jakkup.
Tapi Jakkub hanya tersenyum sinis lalu pergi.
Aku juga cepat pergi meninggalkan rumah itu.
_________
Hari ini aku berangkat ke kantor dan bertemu dengan Rain dia langsung mengikuti hingga ke dalam ruangan ku.
"Aina aku minta maaf, aku mencintaimu, tolong berikan aku waktu untuk meyakinkan mamaku bahwa kamu adalah wanita terbaik untukku!.
"Rain aku sudah memaafkan kamu, mamamu, tapi aku minta maaf aku tidak bisa jadi siapa pun dalam hidupmu, baik teman, atau pun pacar, apalagi istri ", jawabku.
___________
"Selamat pagi nyonya,,", ucap semua karyawan pada wanita yang baru datang ke kantor perusahaan milik tuan Rain, wanita itu tak lain adalah mamanya.
"Ada yang tau di mana wanita yang bernama Aina ?, tanya mamanya Rain pada karyawan.
Belum menjawab pertanyaan mamanya Rain aku sudah muncul di ikuti oleh Rain dari belakang.
Aku langsung berhenti di depan wanita yang terlihat sangat marah melihat putranya mengikuti ku.
"Wanita gak tau diri, bukankah aku sudah bilang jauhi putraku!, teriak mamanya Rain sampai semua karyawan menjadikan kami tontonan.
"Ma,, aku mencintai Aina, dan aku ingin menikah dengannya apa itu salah".
"Kamu tidak sadar Rain, wanita dari kalangan bawah dengan setatus janda punya anak ingin menikah dengan pria kaya raya, kamu pikir apa tujuannya, selain uang!, kata mamanya Rain pada putranya.
"Jaga mulut anda wanita tua!, teriak Jakkub.
"Kurang ajar kamu lagi, ini bukan urusanmu ".
"Aina ibu dari anakku dan saya tidak terima jika ibu anak-anakku di hina di depan banyak orang seperti ini".
"Dia memang pantas di hina gak tau malu mau deketin putraku ".
"Apa anda kiria mantan suami Aina ini miskin, aku putra tunggal dan pewaris tunggal dari papaku tuan Malik Adam, sekali lagi anda menghina Aina aku akan buat anda menyesal!.
"Apa buktinya kamu putra tunggalnya tuan Malik, bukankah kamu bekerja di perusahaan ku?.
"Aku masuk ke dalam perusahaan ini atas perintah papaku, jangan macam-macam dengan Aina anda mengusiknya anda berkahir!.
"Buktikan kalau kamu putra Malik!.
"Ini kartu namaku lengkap dengan alamat rumah, datang aku tunggu!,kata Jakkub lalu menggandeng tanganku membawaku masuk ke dalam ruang kerja.
______________
"Kamu gak usah jadi pahlawan!.
"Aku hanya melindungi ibu anak-anakku dan wanita yang sampai saat ini masih aku cintai ", jawab Jakkub mulai mendekatiku.
"Jangan mendekat ".
Tapi Jakkub tidak perduli dia terus mendekatiku merangkul pinggangku dan langsung melumat bibirku, aku hanya bisa memukul dadanya sampai akhirnya aku diam tidak memukulnya lagi.
"Kita nikah lagi, kamu mau?, tanya Jakkub padaku, sambil melepaskan tubuhku dari pelukannya.
Aku menatap wajahnya tampan di depanku, aku bukan tidak mencintainya lagi,tapi aku masih terlalu sakit untuk kembali, bahkan sampai saat ini dia masih berhubungan dengan banyak wanita cantik, dan itu sangat menyakitkan bagiku.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Janda ku Dia Miliki ku (Dia Milikku)
General FictionTiga kali ketukan di atas meja pengadilan agama, hari ini aku resmi menjadi janda cerai hidup dari pria tampan dan mapan, walaupun ada rasa sakit yang tidak bisa di gambarkan tapi sebagai wanita yang sudah bergelar ibu dari dua anak yang masih kecil...