Dia Janda Ku Dia Miliki Ku (Dia Miliki Ku) Bab:38

62 4 0
                                    


"Gak usah marah apa yang di katakan  tuan Alex itu benar adanya".

"Kamu bisa diam, lebih baik sekarang kita tidur!, Kata Jakkup padaku.

Dia tidur lebih dulu sedangkan aku ganti baju dan hapus mek up terus cek anak-anak udah pada tidur apa belum.

"Jak,,,", aku coba membangunkannya .

"Eeemmm ada apa Aina aku baru aja terlelap", Jak sedikit kesel.

"Vito demam tinggi", aku memberi tahunya kalau putra sulungnya sakit.

"Apa Vito demam", katanya kaget dan langsung pergi melihat putranya di ikuti olehku.

Setelah memberikan Vito obat aku mengompresnya .

"Kamu istirahat duluan!,biar aku yang jaga Vito", kata Jak,aku pun tidur lebih dulu sedangkan dia terus mengompres putranya .

_____________


"Nyonya, di depan ada tamu, kalau gak salah namanya tuan Alex",bibi memberi tahuku yang sedang sibuk di dapur.

"Kamu buatkan minum untuk mereka!, ucapku pada asisten rumah, sementara aku langsung menuju ruang tamu.

"Aina,,,kami minta maaf kalau datang bertamu tanpa membuat janji  ", kata tuan Alex begitu aku menemui mereka .

"Tidak apa tuan, silahkan duduk, aku panggil Jak sebentar",famitku pada mereka dan langsung pergi ke lantai atas memanggil suamiku yang sedang bersama anak-anak.

"Di bawah ada tuan Alex dan istrinya dan juga putrinya", aku memberi tahu Jak.

"Sudah aku duga, pasti datang minta maaf", jawabnya.

"Kamu temui mereka,aku ganti baju dulu ini kena jus buah tadi ", ucapku sambil menunjukkan bajuku yang kotor .

"Oke ", jawabnya lalu mengajak kedua anak kami ikut .

Begitu di lantai bawah ternyata Jenny sedang gobrol bersama mereka.

"Tuan Jakkup maaf kami datang tanpa memberi tahu", ucap tuan Alex sambil berdiri di ikuti istri dan putrinya.

"Tidak apa-apa  ", jawab Jak sambil duduk di sofa di ikuti oleh mereka.Sedagkan Sindy dan Jenny terus menatap ke arah Jakkup,dua wanita cantik yang terpesona dengan laki-laki tampan berpostur tubuh tinggi putih kekar di depannya.

"Sayang anak-anak sudah di meja makan", Jak memberi tahuku begitu aku datang ke  ruang tamu.

"Aku sudah masak untuk makan siang bagaimana kalau kita makan bersama!, ajakku pada mereka.

Setelah Jak  ikut menawarkan untuk ikut makan bersama akhirnya tuan Alex dan istrinya dan juga putrinya pun mau.

"Terimakasih sayang", kata Jak saat aku mulai melayaninya di meja makan.

Aku makan sambil menyuapi putri kecil kami yang sedang rewel, biasanya dia mau makan sendiri tapi semenjak aku hamil jadi manja.

"Mama gendong!, pinta Berlian dengan bibir manyun mau nangis saat sedang di suapi, aku pun langsung berdiri  untuk menggendongnya tapi Jak tidak mengizinkan .

"Biar aku yang gendong kamu makan!, kata Jak mendekati putrinya .

"Gak mau,,, aku mau mama ", tangis Berlian pecah.

"Kan ada adek nanti sakit,mau adik sakit?, tanya Jak pada putrinya yang bak pinang dibelah dua dengannya.

Berlian menggelengkan kepala tanda dia gak mau kalau adeknya sakit , melihat reaksi putrinya Jak  langsung menggendongnya ke dekat kolam ikan dan duduk di sana.

"Jangan sungkan,dan saya minta maaf putriku agak rewel", ucapku pada tuan Alex.

"Namanya juga anak kecil, tapi masakan kamu enak sekali ", kata tuan Alex memuji dan aku hanya membalas dengan tersenyum.

"Silahkan lanjut makannya,Jenny dan Vito yang temani aku lanjut kasih Berlian makan mumpung dia udah gak rewel ", aku memberi tahu  tuan Alex dan istrinya lalu mengambil nasi untuk Jak dan bubur ayam  milik putriku.

"Lanjut makan sayang, ini mama gantian suapi sama papa", aku membujuk putriku tapi dia menggelengkan kepalanya.

Aku pun menyuapi Jak karena dia tadi belum selesai makan.

"Berlian juga mau", pinta putriku begitu melihat papannya aku suapi.

Jakkup mencium pipi tembem putrinya ,aku menyuapinya makan  gantian sama papanya seperti lomba makan jadinya.

"Yee,,,putri papa menang", Jak berteriak kecil untuk putrinya setelah buburnya habis , Berlian pun ikut berteriak karena sangat senang dia menang ,lalu turun dari pangkuan dan terus berlari menuju kakaknya Vito yang sudah selesai makan siang.

"Kakak atu menang papa kalah,,", Berlian dengan suara lucunya memberi tahu Vito.

"Hadiah mana?, tanya Vito menggoda adiknya.

"Papa adiah mana?, tanya Berlian pada Jak begitu kami datang ke ruang tengah bergabung dengan yang lainnya.

"Hadiahnya ciuman mama dan papa, atau pergi ke wahana ?, tanya Jakkup pada Berlian.

"Ciuman mama papa", jawabnya membuat Jak tertawa dengan jawaban putrinya .

"Putri yang bijak", kata tuan Alex begitu dengar jawaban Berlian.

"Pemikiran yang di wariskan oleh Aina", kata Jak.

"Aina berpikir sederhana itu wajar karena dia wanita yang sudah biasa hidup di kampung hidup apa adanya", kata istrinya tuan Alex.

"Ya benar sekali dan karena pemikiran sederhana itu lah yang membuat aku seperti sekarang ini, dulu bisnisku hanya berkembang di satu properti saja, aku juga suka gaya hidup mewah dan menghamburkan banyak uang, semenjak bersama Aina bisnisku sampai  luar negeri dan berkembang pesat, dia yang selalu memberikan aku arahan", jawab Jakkup membuat istrinya tuan Alex diam.

Next

Dia Janda ku Dia Miliki ku (Dia Milikku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang