Dia Janda Ku Dia Miliki Ku bab 21

129 1 0
                                    

"Jakub, nanti berhenti di kantor lurah!.

"Ok,, pak ", jawab Jak pada bapakku.

"Bapak mau gapain lagi?, tanya ibuku.

"Ada rapat sedikit", jawab bapak.

"Semenjak ada si janda semok yang kerja  bapak tiap-tiap hari ada rapat,betah ampai sore di kantor, biasanya pulang makan siang", kata ibuku mulai emosi.

"Ya Allah Bu, bapak ini kepala lurah, apa lagi sekarang mau dekat ramadhan banyak yang harus di bahas, ibu jangan terlalu suuzon kita udah jadi kakek nenek", jawab bapak dengan lembut.

"Aaalah, laki-laki mah makin tua makin gak tau diri, apa bapak gak pernah dengar itu kakek sugiono udah tua kan, gak muda ".

"Asstaga , masak ibu samakan bapak dengan kakek sugiono", jawab bapakku membuat aku dan Jak mau ketawa tapi takut kena sembur ibu.

Jak berhenti di depan kantor lurah, bapak turun di ikuti ibu, karena bapak gak mau ribut jadi minta ibu ikut saja hadiri rapat.

Sampai di rumah Vito udah tidur siang di temani bibi di kamarnya.

Aku dan Jak memilih duduk di belakang rumah sambil menghirup udara segar dari pegunungan.

Angin lembut menerpa wajahku menerbangkan lembut rambut hitam lebat sebahuku, Jak merapikan rambut yang menutupi bagian wajahku.

Aku tidak berkedip memandang wajahnya mata indah dan bibir ranum sepert buah apel, aku tidak tahu kenapa tuhan menciptakan makhluk begitu sempurna seperti dia.

Jari lentikku menyentuh bibir indahnya, godaan yang cukup kuat untuk wanita yang sedang hamil muda sepertiku.

Tanpa rasa malu lagi, aku mencium bibir indahnya terasa lembut dan halus di bibir sensual milikku, Jak membalas ciumanku dengan lembut.

Tangan ku mulai meraba dada bidang kekar miliknya dan berlahan turun menuju ikat pinggangnya.

Saat akan membuka ikat pinggang miliknya, Jak langsung menghentikan tangan ku, membuat aku refleks menghentikan ciuman.

"Kenapa kamu menolak, apa kamu tidak menginginkannya?, tanyaku dengan rasa kecewa.

"Bukan tidak menggiginkannya, aku  mau kita melakukannya setelah kita nikah, kita sudah terlalu banyak melampaui batas", jawab Jak, membuat aku jadi grogi karena rasa malu.

"Aku harap kamu tidak marah, atau berpikir negatif!, kata Jakkup lagi.

"Aku gak marah, justru kamu buat aku jadi malu", jawabku.

"I'm sorry i' love you ", kata Jak, lalu mencium keningku dengan lembut.

__________________

Karena merasa bosan di rumah aku memilih pergi ke kantor perusahaan yang di berikan oleh tuan Malik Adam padaku walaupun aku menolak tapi papanya Jak terus memaksaku untuk menandatangani, kata beliau ini adalah hadiah untuk menantu kesayangannya.

Memasuki kantor perusahaan langsung menuju ruang direktur utama aku menemukan mamanya Rain di sana.

"Aina,kamu membuat aku terkejut", ucapnya.

"Maaf, aku kira tidak ada orang, jadi aku tidak mengetuk pintu", jawabku.

"Tidak apa-apa Aina, apa kamu akan mulai memimpin perusahaan ini?,

"Tidak nyonya, aku hanya datang melihat keadaan", jawabku.

"Kamu tidak perlu memanggilku nyonya karena aku adalah suruhanmu ", kata mamanya Rain sambil duduk di sofa ruang direktur di ikuti olehku.

"Kamu sangat beruntung Aina,tuan Malik memberikan warisan cukup besar padamu, bahkan aku pernah dengar kalau Jak meninggal dunia maka semua asetnya akan di wariskan padamu dan anak kalian", tutur mamanya Rain membuat aku tidak suka.

"Maaf aku pulang duluan khawatir Vito nagis", pamitku langsung keluar dari ruangan direktur.

Sebelum pulang aku mampir ke toko jam tangan pria kelas atas untuk mengambil jam tangan yang sudah aku pesan,jam tangan mewah warna abu tua sebagai hadiah ulang tahun Jakkup yang ke 28 nanti malam.

Malam ini aku dandan cantik dress abu tua selutut dengan lengan pendek menghiasi tubuh putih mulusku, rambut hitam lebat sebahuku aku biarkan tergerai indah.

Tiba di villa mewah milik Jak ternyata sudah ramai oleh teman dan rekannya.

Karena tidak melihat Jak di antara tamu aku memilih masuk ke dalam rumah dan menemukannya berdiri di dekat kolam renang, dia sangat gagah dengan setelan kemeja putih pres body di tubuh putih kekarnya.

"Selamat ulang tahun , ucapku dari belakang dengan senyum semanis mungkin.

"Aku menunggumu dari tadi", kata Jakkup lalu membawaku dalam pelukannya, dia mempererat pelukannya pada tubuhku dan mencium bibirku penuh cinta.

"Aku punya hadiah untukmu", ucapku lalu mengeluarkan kado dan langsung di buka olehnya, Jak tersenyum langsung memintaku memakaikannya di pergelangan tangannya.

"Terimakasih ", kata Jak, kembali menciumku.

'Heppy birthday,,,,,',teriak semua tamu membuat aku dan Jak terkejut.

Jak langsung membersihkan bibirnya yang belepotan oleh lifstik ku, membuat papanya tertawa.

Acara berlangsung sampai larut malam, aku duduk melihat Jak yang tertawa bahagia bersama teman dan rekannya, lalu berlanjut dengan lampu  di redupkan music di putar, Jak di kelilingi wanita cantik mereka menari bahagia, empat wanita cantik dengan gaun setengah telanjang bergelayut manja di tubuh kekarnya, bahkan Jak berciuman  dengan kempat wanita itu secara bergantian.

Hatiku sangat panas, gambaran Jak di masa lalu muncul kembali dengan kesal aku pergi meninggalkan pesta.

Next

Dia Janda ku Dia Miliki ku (Dia Milikku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang