"Aku buatkan kopi kesukaanmu", kata Jenny pada Jak yang sedang duduk memandang ke arah kolam renang.
"Aku kira kamu tulus membantuku Jenny sehingga aku memberikanmu posisi yang bagus di perusahaan tapi kamu sama saja dengan Rain, Carla ataupun temanmu Sinta ", kata Jak tampa melihat Jenny.
"Bukan posisi di perusahaan yang ku inginkan tapi posisi Aina yang ku mau", jawab Jenny.
"Gak ada wanita yang bisa menggantikan posisi Aina jangan mimpi kamu, wanita licik".
"Ya aku memang licik dan juga hebat karena bisa buat Aina percaya kalau kamu udah nodai aku, padahal bekas darah yang ada di pahaku adalah darah jari tanganku sendiri yang aku gigit", kata Jenny sambil tersenyum manja dan meraba dada bidang Jakkup.
"Kamu sudah lama tidak mendapatkannya dari Aina, aku bisa lebih hebat dari Aina",bisik Jenny nakal .
"Apa aku harus memberi tahumu bahwa aku menggauli istriku kapan pun aku mau". kata Jak dengan wajah merah.
"Aku rasa aku harus punya rencana lain biar Aina pergi dari rumah ini ".
"Rencana apa pun yang kamu buat tidak akan pernah bisa membuat Aina pergi dari rumah atau pun hidupku, tapi sebaliknya kamu yang harus angkat kaki,benalu ", kata Jak membuat Jenny marah.
Setelah mendengar semua kebenarannya aku pergi ke kamar mandi berendam dengan air mawar, begitu selesai ku kenakan lingerie warna maroon dengan rambut yang segaja ku biarkan masih sedikit basah lalu keluar menuju di mana Jak dan Jenny sedang adu mulut.
"Raja,,,", panggilku beberapa kali pada kucing kesayanganku, tidak lama kucing gemuk warna oranye berlari mendekat.
Angin malam menerpa tubuhku yang hanya mengenakan lingerie membuat lekukukannya terlihat begitu indah.
Jakkup terseyum melihatku yang sedang bercanda dengan seekor kucing.
"Aku baru tahu namanya malam ini", kata Jak mendekatiku dan ikut mengelus kucing yang ada dalam gendonganku.
"Kamu mengelus kucing tapi matamu ke arah lain".
"Apa salah jika aku mengagumi keindahan istriku sendiri?, tanya Jak terus menatapku.
Aku membalas tatapan matanya indah laki-laki berdarah timur tengah yang menjadi suamiku, lalu masuk ke dalam rumah tanpa berkata apa-apa padanya.
Dari kolam renang Jakkup melihatku menaiki tangga menuju kamar kami membuatnya tersenyum bahagia lalu meninggalkan Jenny sendiri .
Di kamar aku melepaskan kucingku membiarkannya bermain di bawah horden.
"Aina kamu akan tidur di sini?, tanya Jak dengan mata berkaca-kaca begitu masuk ke dalam kamar.
"Selama aku masih jadi istrimu bukankah kamar ini masih menjadi hakku?.
"Ya tentu saja", jawab Jak.
Aku berbaring di atas ranjang begitu juga dengannya ikut berbaring di sampingku, tapi aku membelakanginya memperlihatkan bentuk pinggul indahku.
Jakkup merangkul tubuhku dari samping menyingkirkan rambut yang menutupi bagian belakang leherku lalu mengecupnya dengan lembut .
____________________
Pagi sekali aku sudah bangun menyiapkan sarapan pagi dengan menu nasi goreng telur bakso goreng dan ikan panggang madu.
"Nyonya kembali masuk dapur", kata bibi yang paling lama kerja di rumah ini.
"Ya bi,,ini Aina kasih buat bibi juga".
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Janda ku Dia Miliki ku (Dia Milikku)
Ficción GeneralTiga kali ketukan di atas meja pengadilan agama, hari ini aku resmi menjadi janda cerai hidup dari pria tampan dan mapan, walaupun ada rasa sakit yang tidak bisa di gambarkan tapi sebagai wanita yang sudah bergelar ibu dari dua anak yang masih kecil...