Dia Janda Ku Dia Milik Ku (Dia Milik Ku)bab 46

225 2 0
                                    



Enam bulan telah berlalu kini aku sudah berisi lagi, Jak tidak pernah meninggalkan ku, dia selalu menemani dalam hal apapun.

Masuk lima bulan kehamilan perutku besarnya tidaklah wajar , karena khawatir Jak memaksa ku untuk cek ke dokter karena selama ini aku selalu menolak, tapi akhirnya aku menerima ajakannya.

Jakkup terus menemani  saat pemeriksaan.

"Tuan dan nyonya sepertinya anda akan mendapatkan hadiah istimewa dari tuhan", kata dokter.

"Maksud dokter?, tanya Jak.

"Bayi dalam kandungan istri tuan kembar tiga, jenis kelamin belum bisa di pastikan ", jawab dokter membuat aku tersenyum bahagia sampai menangis.

Pulang dari rumah sakit Jak membawaku pulang ke rumah orang tuaku dan menyampaikan kabar gembira ini pada mereka.

"Massa Allah,maha besar engkau ya Allah", tangis bahagia orang tuaku sambil memelukku .

Waktu yang di tentukan oleh dokter untuk hari persalinan, aku masuk ke ruang operasi dan di tangani oleh kakakku sendiri.

Semua keluarga mendoakan di luar sedangkan Jak menemaniku di dalam.

Tiga bayi kembar lahir dengan selamat,dua perempuan satu laki-laki dengan badan montok sehat dan sempurna.

Setelah selesai mengurus semuanya aku dan bayiku di pindahkan ke kamar husus ibu bersalin.

"Ya Allah Vito,Mentari dan Berlian lahir kembali, ini semua karena kesabaran kalian atas semua ujian", kata tuan Malik lalu merangkul tubuh putranya.

Setelah beberapa saat di rawat aku dan bayiku boleh pulang karena kondisi kami sehat dan ada kakakku Dion yang akan merawat di rumah.

______________


Ketiga bayiku semakin tumbuh sehat dan montok karena asiku juga sangat banyak ini suatu berkah.

Kami sekarang tidak mengunakan baby sitter, aku dan Jak sendiri yang merawat ketiga anak kami.

Bulan dan tahun berganti dengan begitu cepat, ketiga bayi kembar tak terasa sudah masuk usia remaja, dan aku juga sudah melahirkan bayi kembar lagi dengan jalan sesar,berjenis kelamin perempuan dan laki-laki yang sekarang sudah masuk sekolah dasar, seperti keinginan kami punya anak lima.

Di usia 39 tahun dan Jak masuk di usia 45 tahun kami berdua memiliki lima orang anak yang masih hidup dan empat pulang lebih dulu.

Bisnis dan lainnya berkembang begitu pesat, tapi Jak tidak pernah sibuk dengan urusan itu lagi, dia lebih percaya pada Tasya adik tirinya yang  mengelola .

Walaupun harta berlimpah kami mendidik anak-anak dengan hidup sederhana dan suka berbagi, alhamdulilah anak-anak semua penurut bahkan sangat rajin beribadah.

"Sayang kamu makin cantik",bisik Jak saat aku baru selesai salat isya berjamaah dengannya.

"Udah tua", jawabku.

"Siapa bilang, kamu tidak bisa tua di mataku ", jawabnya.

"Sampai sekarang kamu itu gak pernah berhenti gombal ", ucapku sambil membuka mukena yang aku kenakan.

"Kamu ini masak sampai sekarang aku masih gombal ", kata Jak mulai mengelitik pinggangku.

"Aina besok kita  harus menghadiri acara peresmian cabang pabrik yang baru di buka!, kata Jakkup memberi tahuku.

"Oke", jawabku sambil merebahkan kepala di atas pangkuannya.

"""""""""""""""""


Jak sudah siap dengan setelan jas hitam dan kemeja putih polos yang pas di tubuh putih atletisnya.

Di usia 45 tahun dia semakin matang dan tampan apalagi sekarang ini ada breok tipis menghiasi wajahnya membuatnya semakin macho.

"Ini papa sama mama?, tanya anak-anak begitu kami keluar dari kamar.

"Ya sayang, masak orang lain ", jawab Jak pada anaknya.

"Papa sama mama kayak raja dan ratu sangat gagah dan cantik ", jawab mereka.

"Baru sadar kalo papa sama mama seperti raja dan ratu gagah dan cantik", jawab Jak membuat anak-anak tersenyum.

Begitu sampai di tempat acara , semua memberikan tepuk tangan yang meriah saat kami berdua megunting pita.

Acara berlanjut hingga malam hari, setelah jam sepuluh malam aku dan Jak pamit pulang lebih awal.

Sebelum sampai rumah Jak membawaku ke tepi pantai memandang langit malam yang begitu indah .

"Aina semua seperti mimpi, kalau sekarang ini aku benar-benar di pase sangat bahagia dan itu semua karena kamu", kata Jakkup.

"Aku sangat mencintaimu jangan pernah jauh dariku, apa yang terjadi selama ini adalah bukti betapa besarnya cinta kita", ucapku sambil menatap wajah tampan suamiku.

"Semoga malam ini adalah malam di mana di ijabahnya segala doa, sehingga kita selalu bersama hingga menemui anak-anak kita yang sudah pulang lebih dulu ", jawab Jak lalu merangkul tubuhku.

"Kita pulang!, ajak ku.

Kami bergandengan tangan menuju mobil.

Di dalam mobil lagu shalawat di putar aku dan Jak mengikutinya dan sesekali mencium pipinya dengan gemes , sedangkan dia terus mengemgam tanganku.

Tiba-tiba suara klakson mobil dari arah berlawanan sangat kuat, Jak membanting setir, tapi nahas kecelakaan tidak bisa di hindari.

Dalam ketidak sadaran ku, aku melihat Jakkup bersama ke empat anak kami bermain di taman bunga yang sangat indah, Jak berlari mendekat lalu meraih tanganku dan membawaku pergi menuju ke empat anak-anak kami.

Mentari, Vito dan Berlian dan satu lagi bayi mungil ku mereka semua menyambut kami dengan wajah bahagia.

"Kami sangat rindu papa sama mama", ucap mereka.

"Bagaimana dengan saudara kalian?, tanyaku pada mereka.

"Mereka juga akan pulang, kita menunggu di sini ", jawab mereka serentak.

Aku lalu mengendong bayiku  sedangkan Jakkup menggandeng tangan Vito dan Berlian, kami pergi ke arah cahaya yang begitu terang.

Next

Dia Janda ku Dia Miliki ku (Dia Milikku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang