🌶》17. cómo me miras y cómo me bailas

352 43 34
                                    

Estelle balas dendam.

Pukul 8 malam Yoongi baru bangun dan yang membuatnya terkejut adalah Estelle masih duduk di samping tubuhnya. Lebih tepatnya gadis itu juga dalam kondisi tidur pulas dengan kepala jatuh ke samping kiri dan ponselnya yang sedang memutar film di saluran Netflix, meski begitu nyaman karena sebelumnya sudah mencuri banyak bantal Yoongi untuk dijadikan sandaran. Waktu Yoongi bangun, menarik tangannya yang melingkar di tubuh Elle, gadis itu kemudian juga terperanjat kecil, refleks menatap Yoongi dengan picingan kesal matanya yang masih merah, lalu buru-buru melihat ponselnya untuk mengetahui pukul berapa sekarang.

"Good morning."

"Empat jam kau tidur, pinggangku pegal sekali." Gadis itu langsung membuka ruang obrolannya dengan Carla, dan menemukan tak satupun pesannya dijawab sejak pagi tadi. Sudah 7 bubble yang dikirim.

Sementara Yoongi yang memegang kepala mengernyitkan alisnya sambil melenggang ke kamar mandi. "Sudah kuperingati, kan?"

Yoongi masuk ke toilet, Estelle merentangkan tangannya terlebih dulu, mengulet kecil sebelum buru-buru keluar dari kamar itu untuk mencoba menghubungi Carla. Nihil. Gadis itu kembali ke kamarnya sendiri dan mengirim pesan tambahan kepada adiknya sebelum mencoba menghubunginya sekali lagi.

▪︎ balas pesan atau angkat teleponku

Lalu satu jam kemudian pintu kamarnya diketuk. Dan Yoongi ada disana ketika ia membuka pintunya. "Ya?"

Pria itu menaruh tangannya di tembok dan dengan wajah datar, nampaknya sudah sehat kembali setelah tidur nyenyak memeluknya hampir 5 jam tadi, lalu berbicara, "Hari ini kau belum menjalankan tugasmu sebagai pemandu tur karena menghilang bersama Yijeong tadi siang."

Alis Estelle menukik dalam. "¿Qué?"

"Ayo temani aku sekarang mencari makan malam karena dari siang aku belum makan apapun." Lalu dia pergi begitu saja setelah memberi perintah.

-dan Estelle membalas ulah pria itu seharian ini dengan mengajaknya makan di pub yang bersebelahan langsung dengan diskotek. Yoongi kesulitan untuk menelan ayam panggangnya sementara Estelle mengunyah burgernya dengan tenang.

"Di London tidak ada yang seperti ini, ya?" tanyanya dengan nada mengejek setelah menelan potongan ham.

Pria itu meneguk birnya terlebih dulu sebelum menyendok suapan ayam panggang dan nasinya yang lain. "Aku percaya kami lebih paham membedakan waktunya makan malam dan pesta."

Bahunya mengedik. "Apologize for dragging you out from there, Mister."

Yoongi menyeringai kesal. "Don't mind, Señorita."

"Not at all."

Mereka melanjutkan makan malam sambil sesekali bertatapan sengit. Sampai akhirnya selesai makan malam, pun, tanpa percakapan yang berarti, mereka pergi dari pub yang remang-remang dan penuh sesak dengan pengunjung ke ruangan sebelah yang adalah discoteca.

"Aku akan bersenang-senang dulu disini. Jika hidungmu masih berair kau boleh kembali ke villa dan tidur setelah minum secangkir teh, Jefe," katanya, masih mengejek pria itu dan kebiasaan orang Inggrisnya.

Yoongi berdecak tidak tahu harus melakukan apa sekarang karena tubuhnya masih terlalu malas bergerak, tapi ia tak mungkin pergi darisana sendirian dan meninggalkan gadis itu. Tidak ada bar di ruangan, diskotek satu lantai yang terasa pengap karena ruangannya kecil tapi lampunya terus berganti banyak warna. Di sudut lain ada perangkat DJ dan disjoki-nya sekaligus, memutarkan musik-musik yang suaranya sampai ke pub sebelah dan terus ke jalanan, menarik lebih banyak pengunjung.

Diablo [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang