30. cierre

343 48 50
                                    

"Haruskah aku pergi?"

Jimin berpandangan dengan Hoseok lalu mengernyitkan keningnya bingung. "Kukira Sarah Shěn sudah tidak kau pedulikan lagi, Hyung?"

Mereka lagi mengobrol di salah satu bar, duduk memesan minuman, awalnya hanya Yoongi dan Hoseok, lalu Jimin dan Jungkook yang selalu satu paket ketika pergi kesana kesini menyusul. Lalu tiba-tiba saja Yoongi cerita tentang mantan partnernya yang akan menikah dan ketidakrelaannya akan pemberitahuan itu.

"Aku tidak paham Hyung pergi untuk apa," sahut Jungkook, sejak mereka hanya diberi informasi isi pesan yang diterima Hoseok, dan tidak dengan perasaan pria itu yang sebenarnya. "Betulan mau menghancurkan pernikahannya?" tanyanya, mengaitkan dengan konteks isi pesan yang mengizinkan Yoongi datang untuk menghancurkan pernikahan atau sekadar tamu.

"Selama ini hanya untuk menyadari jika kau benar-benar mencintainya dan menyesal tidak lebih dulu melamar," tambah Jimin sembari menggelengkan kepalanya.

"Ya, bukankah biasanya kau baru menyadari hal itu ketika sudah benar-benar kehilangannya?" balas Yoongi terkekeh sambil mengedikkan bahunya. "Entahlah, aku berpikir sangat menyenangkan saat bersama Sarah, dia juga yang paling mengerti diriku. Lagian berpisah dengannya juga bukan karena kita tidak cocok, tapi prinsip yang tidak sama."

"Jadi apakah sekarang prinsipmu sudah berubah? Kalau tidak berubah juga untuk apa mendatanginya?"

"Bukannya sangat kentara? Aku sudah bertunangan dengan Seungwan."

Ketiganya malah tertawa mendengar jawaban Yoongi barusan. Seperti pria itu makin menggali kuburannya sendiri. "Karena jawabanmu barusan malah semakin membuat keinginanmu untuk menghentikan pernikahan Sarah makin mustahil."

"Kenapa?"

"Tentu saja, Hyung sudah bertunangan!"

Pria itu memutar bola matanya. "Bohongan," ucapnya meralat informasi itu. "Aku tak menyukai Seungwan; Seungwan juga tahu aku tak menyukainya. Aku dijebak dalam pertunangan itu."

Lalu keempatnya menyudahi obrolan sebentar untuk berpikir dan sibuk dengan masing-masing kegiatannya—melamun. Sementara Jungkook asik membuka instagram dan mencari akun mantan kekasih sahabatnya itu karena ia juga penasaran. Mereka tentu saja sering bertemu, meski Sarah dari yang terakhir ia dengar kabarnya sudah tak jalan di catwalk dan hanya mengurus manajemen bersama orang tuanya, tapi waktu gadis itu sedang aktif pemotretan, Jungkook pernah dua kali mempunyai proyek yang sama dengannya.

"Nampaknya dia sedang foto pra-nikah," sahut Jungkook, sambil menggeser ponselnya kepada Jimin.

Lalu Jimin melebarkan matanya sambil membentuk mulutnya menjadi huruf O besar. "Jangan kasih lihat Yoongi hyung, nanti dia makin hilang akal menginginkannya kembali."

Lalu keduanya terbahak-bahak. Hoseok penasaran kemudian mengambil ponsel untuk melihatnya juga. Sementara Yoongi hanya menggelengkan kepala melihat tingkah keduanya itu. "Sarah memang cantik sekali, tapi setelah melihat Estelle, aku berpikir dari sekian banyak pasanganmu di masa lalu, yang paling cantik dan seksi memang Estelle. Dia seperti mempunyai aura khasnya sendiri; dan sekarang itu membuatku berpikir aku suka perempuan Spanish," ucapnya dengan santai dan kepala mengangguk-angguk memberi penilaian.

Gantian Jimin dan Jungkook menghentikan tawanya tiba-tiba. "S-siapa Estelle?"

"Suddenly?" tanya Jimin "Sudah berapa lama kita di Barcelona dan aku baru tahu tentang E...Estalla?"

Lalu Hoseok mengembalikan ponselnya sambil terkekeh. "Ah, kalian tidak tahu?" katanya, sambil mengambil gelas birnya dan meminumnya, agak dilama, sengaja supaya Jimin dan Jungkook makin penasaran. Matanya melirik Yoongi yang tiba-tiba diam. "Salahkan Yoongi hyung," lanjutnya, menaruh gelasnya kembali di meja. "katanya umurnya sudah 30-an jadi dia sudah tidak bisa menceritakan kisah cintanya."

Diablo [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang