18. me dice que el mundo esta loco

242 39 28
                                    

warning for this chapter: attempted murder, blood, kill

Yoongi sedang mengancingi satu persatu kancing kemeja putihnya ketika Hoseok datang untuk menyampaikan tentang sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi sedang mengancingi satu persatu kancing kemeja putihnya ketika Hoseok datang untuk menyampaikan tentang sesuatu.

"Apakah hyung sudah mendengar tentang sanak saudara Seungwan yang meninggal kemarin?"

Malam itu adalah malam ke-5 sejak liburan terakhir mereka di Costa Brava. Hari dimana acara penggalangan dana berlangsung dan ia akan bertemu dengan Ramón malam ini untuk persetujuan barang kiriman selanjutnya yang akan dikirim tepat esok hari supaya tak berkurang saat sampai di pelabuhan Korea.

"Hanya tak sengaja melihat di headline berita jika ia bunuh diri."

Hoseok melangkah mendekati pria itu dengan pias. "Yang kudengar tidak sesepele itu, Hyung. Ramai dibicarakan jika ia mendapat tuduhan pemakaian narkoba karena sempat beberapa kali mendatangi tempat hiburan khusus di Korea; masalahnya adalah berita itu keluar untuk menutupi salah satu dugaan korupsi anak presiden. Di belakangnya diyakini ada seseorang dari komisaris jenderal polisi, Tuan Lee, yang membantu membocorkan kasus-kasus narkoba, salah satunya bisnis tempat hiburan itu."

Yoongi menelan salivanya dengan tak enak sambil terus memasukkan ujung kemejanya dengan rapi ke celana dan terus mendengar Hoseok. "Ayah tiri Jimin?"

"Ya, banyak yang bilang itu wakil komisaris jenderal kepolisian, Tuan Lee."

"Lalu?"

"Pemilik tempat hiburannya, Tuan Choi, mencari mangsa lain yakni beberapa pelanggannya, yang salah satunya adalah nyonya Son, saudara Seungwan, aktris papan atas yang baru memenangkan Oscar, yang pernah datang ke tempatnya untuk minum dan—katanya—membeli narkoba."

Yoongi masih terus bergerak kini mengenakan dasi dengan tangan mulai bergetar dan kepalanya yang sudah mulai tak fokus.

"Polisi sedang menyelidiki beberapa tersangka itu, pun, nyonya Son sebelum ia meninggal. Meski seluruh rangkaian tes menunjukkan hasil negatif, tapi banyak bukti yang bersangkutan dengan tempat itu jadi polisi terus mendesak nyonya Son. Nampaknya kepolisian mulai mengusut asal narkoba yang dimiliki Tuan Choi."

Bulir keringatnya turun, Yoongi hampir mencari pegangan untuk menahan tubuhnya supaya tak jatuh. "KGarage penyelundupnya?"

Hoseok menelan salivanya. "Bukan." Meski begitu itu juga bukan kabar baik untuk mereka. "Tuan Lee tak mungkin menunjuk KGarage, dia di pihak Kimdae."

Yoongi menjauhkan tangannya dari dasi yang sampai kini belum berhasil ia ikat padahal biasanya itu bukan hal yang sulit dilakukan, biasanya terampil sekali ia mengenakannya sendiri. Buru-buru pria itu memegang lemari untuk menahan tubuhnya yang tiba-tiba lemas. Hidupnya ada di ujung tanduk!!

"Itu dari kelompok sebelah, Shinje Group. Hyung pernah dengar mereka punya pekerjaan yang sama, bukan? Barangnya dari Tiongkok—h-hyung baik-baik saja?" Hoseok mendekati pria itu dan menyentuh bahunya, mencoba membantunya untuk pindah dan duduk di kursi. "Aku dengar dari Yijeong jika ayahmu dan Seokjin sementara pergi ke Gyeonggi untuk bersembunyi. Rumahnya dijaga ketat oleh pengawal; Shinje tahu jika bisnis mereka dijadikan kambing hitam oleh tuan Lee, mereka takut jika Shinje memburu keluarga Kim untuk balas dendam."

Diablo [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang