warning for this chapter: rape
Hoseok menunggu cukup lama di lobi Inarius setelah menekan bel kamar apartemen Yoongi. Akhirnya ia gunakan kartu akses untuk naik seperti biasa dan masuk ketika dua ketukan juga belum bisa mengeluarkan pria itu dari dalam sana sejak penerbangannya ke London pukul 3 ini akan berangkat satu jam lagi.
"Hyung?"
Hoseok mengernyitkan keningnya ketika apartemen itu gelap, tenang, pemiliknya bahkan tak terganggu dengan kedatangannya atau jadwal keberangkatan pesawat yang dia tahu jika dia sudah terlambat untuk ada disana sekarang.
"Hyung, kita tidak berangkat?"
Berdiri di ujung kasur, Hoseok melihat pria itu berbaring tengkurap menutupi wajahnya. Lalu ketika Hoseok ingin mendekat, pria itu tiba-tiba mengangkat tangannya tanpa menatap, tanpa bicara, tanpa penjelasan apapun, memberi maksud untuk tidak mengganggunya lagi. Hoseok membungkukkan tubuhnya lalu pergi.
Mungkin memang seharusnya tidak semenyakitkan itu rasanya jika ia benar-benar yakin Sarah, lah, seseorang yang ia butuhkan, untuk meninggalkan apa yang ia miliki sekarang, untuk menyudahi hari-hari baiknya yang baru, untuk menghentikan seseorang yang menjadi tempatnya berharap dan menjadikannya tempat berharap juga.
Tadi Yoongi mematung di tempat beberapa saat setelah gadis itu pergi dari ruangan yang bukan apa-apa, baru menyadari jika kepala dan dadanya dibelah, yang benar-benar ada disana adalah sang puannya yang paling ia sayangi.
Sarah meninggalkannya; ia meninggalkan Sarah. Hal-hal yang tak cuma tentang bangun setiap pagi di ranjang yang sama, memeluknya setiap malam, bertanya bagaimana harinya, piknik di akhir pekan meskipun cuma membaca atau mencari buku di toko buku Edinburgh, minum teh, ciuman sebelum pergi bekerja, open relathionship, dan prinsip yang tak lagi sama; tapi lebih dari itu, bahwa ia cukup tak menyukai Sarah dalam sikapnya yang kasar, Sarah juga tak menyukai sikapnya, Sarah menuntutnya untuk melakukan pekerjaan yang tak ia inginkan, Sarah tak menyukai darimana ia berasal.
Hubungannya dengan Sarah sudah selesai di masa lalu, bahkan tidak ada jalan lain yang ia bisa lalui untuk sampai di ujung dunia yang berbeda dengan ujung dunia yang sudah mereka temukan saat ini, karena semuanya sudah berusaha sebaik-baiknya untuk bertahan di masa itu.
Yoongi menyesal sudah menyia-nyiakan seseorang yang baru saja melepaskannya melayang-layang di udara sendirian lagi hanya untuk bayang-bayang fana. Ia semakin meringkuk, rapuh, penuh ketidakberdayaan.
~❉~
"Jefe mau pergi makan siang bertemu klien, dia minta lagi satu orang untuk menemaninya," bisik Lucía, karyawan dari perusahaan tempat Estelle baru bekerja. Meski mereka berbisik, tapi Estelle yang notabenya duduknya tepat di samping mereka jelas mendengar percakapan rahasia dan menjerumuskan itu, karena Elle hafal apa yang sedang mereka pikirkan sekarang, yakni,
KAMU SEDANG MEMBACA
Diablo [M]
Fanfiction❝𝘐𝘵'𝘴 𝘥𝘪𝘢𝘣𝘭𝘰'𝘴 𝘸𝘰𝘳𝘬, 𝘩𝘰𝘸 𝘤𝘰𝘶𝘭𝘥 𝘺𝘰𝘶 𝘸𝘢𝘯𝘵 𝘵𝘰 𝘥𝘰 𝘵𝘩𝘪𝘴?❞ [21+] [M] [⚠️] [VERY EXPLICIT] [🔞] - Kapal yang tenggelam di Laut Tengah membuat perusahaan merugi besar. Keterpurukan 4 tahun terakhir membuat Kimdae Group y...