42. su mitad con la mía, ahora suman dos

151 30 9
                                    

Estelle harusnya pergi tengah hari bersama pria itu yang katanya akan memberi tumpangan ke KGarage sementara dirinya diturunkan di mansion. Tapi Yoongi mengerjainya, dari yang cuma ingin melepaskan penat dengan menstimulasi vaginanya dengan mulut, berakhir dengan kejantanannya yang masuk ke dalam lubangnya, seks keras dan kasar di pagi hari, Estelle lemas tak bisa berjalan dan pria itu tanpa rasa bersalah tertawa melihatnya di ambang kesadaran.

Estelle bahkan tak sanggup beranjak untuk membersihkan lubangnya yang penuh cairan sperma sejak pria itu memutuskan tak pakai kondom, pun, keluar di payudaranya, meleleh di paha dalamnya dengan kondisi spermanya yang kental, putih, dan banyak, sangat sehat. Tapi Yoongi tak bisa menunggunya yang butuh istirahat sebelum bersiap karena katanya dia bisa terlambat. Jadi, Estelle ditinggalkan di kamar apartemennya dengan kekacauan itu.

Meski Yoongi memang tidak terlalu lama perginya karena hanya untuk menandatangani pengiriman ke Korea dan melihat apakah ada masalah selama ia pergi, dan syukurlah tidak ada masalah apapun; pria itu yang cuma kenakan kaus, hoodie, dan celana training, kembali ke apartemen setengah jam kemudian membawa sarapan sekaligus makan siang untuk mereka.

"Need help?" gumamnya ketika melangkah masuk kembali ke kamarnya dan Estelle masih berbaring disana membebat tubuhnya dengan selimut.

Gadis itu mengernyit jengkel sambil meletakkan ponselnya di meja. "Yes, and I really need to go to my house right now, Yoongi."

Pria itu menyampirkan hoodie-nya di kursi lalu berjalan mendekati puannya, merunduk, lalu mengecup kepalanya merasa bersalah sebelum merentangkan tangannya menawarkan bantuan itu. "Maaf, ya."

Estelle memicing, kesal karena beberapa kali ia minta berhenti tapi pria itu mengabaikannya. Tangannya bergerak mengalung ke belakang leher Yoongi, satunya lagi ke depan. "Tidak apa-apa," gumamnya melunak. "Terima kasih sudah berusaha menyingkirkan masalahku, tapi tidak dengan menambah masalah baru, Yoon," katanya sambil melirik perutnya dimana Yoongi melepaskan spermanya di dalam.

Hap!

Yoongi menggendong gadis itu seperti pengantin setelah menaruh lengannya di bawah punggung dan di bawah lutut. Ringan sekali mengangkat dan membawa puannya berpindah ke kamar mandi. "Jangan khawatir. Aku sudah membeli after pills, kalau kau ingin minum."

Estelle yang mengalungi lehernya gantian tertawa. "Jangan khawatir tapi kau beli morning after pills."

Lalu pria itu menurunkan sang puan di dalam kotak shower. "Bisa berdiri?"

Kemudian Estelle mendorong dada pria itu supaya cepat keluar dari sana. "Bisa."

Setelah menunggu sampai Estelle selesai mandi, mereka makan siang. Yoongi membeli banyak makanan Thailand hari ini sebelum dia memutuskan untuk work out sore nanti setelah seminggu ini tidak melakukannya dan sudah merasakan tubuhnya berat.

"Elle, aku penasaran kenapa kau tidak sedang menjalin hubungan dengan seseorang sebelum bersamaku."

Gadis itu yang sedang menyuap kuah supnya yang entah apa itu mengernyitkan kening. "Suddenly?" Ia mulai berpikir apakah salah bicara sampai Yoongi tiba-tiba bertanya tentang itu.

"Tidak, aku tak sengaja teringat padamu ketika membeli makanan ini di restoran karena banyak pembeli yang bersama pasangannya, sebelum malah membayangkanmu bersama pria lain."

Itu malah makin aneh. "Aku tidak tertarik mencari pria untuk kukencani."

"Bagaimana dengan mantan kekasihmu?"

Estelle mengernyit lagi sebelum terkekeh. "Kau ingin aku menceritakan mantan kekasihku?"

Kepala pria itu mengangguk-angguk tanpa sedikitpun keraguan. "Mungkin itu yang membuatmu tidak tertarik mencari pasangan. Maksudnya, aku bahkan tak percaya kau sendirian saat pertama kali bertemu. Kau seperti mendapat... minimal 10 pernyataan cinta setiap berjalan 100 meter."

Diablo [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang