🔞》8. pensar que esa trama se acaba en la cama

1K 66 48
                                    

Finallyyy chapter emoticon pertama!! And It's free, tebak berapa words? Yak, betul, almost 6k ㅋㅋㅋ jadi jangan lupa vote yaa! Atau besok-besok di up di KaryaKarsa lagi 👺

Happy readingg!!!

Marta sedang melangkah bersama salah satu teman kencannya yang mengajak ke kamar mandi ketika pergelangannya tiba-tiba ditarik oleh seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marta sedang melangkah bersama salah satu teman kencannya yang mengajak ke kamar mandi ketika pergelangannya tiba-tiba ditarik oleh seseorang. "¿Qué quieres?! ¿Quién eres?!¹"

¹apa yang kau lakukan?! siapa kau?!

Estelle menarik pergelangannya, membawanya keluar dari toilet dan pergi ke sudut kelab yang tak banyak orang berlalu lalang, baru melepaskan tangannya. "¡Mierda! ¡Mierda!²" Gadis itu ganti menarik rambutnya ke atas dengan frustasi, wajahnya benar-benar pias.

²shit, shit!!

"Estelle, ¡¿qué pasa?!³" serunya ketika akhirnya menyadari siapa yang menculiknya barusan. "Dios mío, ¿qué te pasó?⁴"

³Estelle, ada apa?!
⁴ya Tuhan, apa yang terjadi denganmu?

"Andrés! Dimana Andrés?!"

"Ander datang?!"

Lebih daripada itu, menyangkut hidup dan matinya. "Aku sangat membutuhkannya. Kau tahu dia dimana? Teleponnya tak bisa kuhubungi!"

"Kupikir dia masih di Prancis—"

Estelle melebarkan matanya. Dia ingat sekarang alasan pria itu tak menampakkan batang hidungnya malam ini di Moordaine!

"—sepertinya retret bersama kakeknya."

Estelle menggelengkan kepalanya dengan sangat dramatis, mundur dua langkah dengan pandangannya yang mulai kabur dan bergerak menarik rambutnya frustasi.

"Fuck!!"

Marta mengernyitkan keningnya tak mengerti dengan tingkah gadis itu yang berlebihan. Tadi menariknya paksa, kini meninggalkannya begitu saja tanpa menjelaskan apapun dan cuma memberi umpatan. Perempuan itu menyingkir darisana tapi tak sudah melihat sahabatnya yang berlari keluar dari kelab dengan masih dramatis. Kepalanya menggeleng. "Dios mío, qué rara es⁵."

⁵ya Tuhan, betapa anehnya dia

Sementara yang dilanda krisis saat ini sedang meracau tak jelas di sepanjang jalannya kembali dari kelab. Antri masuk selama 10 menit cuma untuk dihabiskan berputar di Moordaine untuk mencari Andrés dan bertemu Marta lalu keluar seperti orang yang habis menghabiskan berbotol-botol minuman keras karena bicara sendiri, menarik rambutnya, benar-benar seperti orang mabuk di sepanjang jalan.

"Tidak mungkin, tidak mungkin," racaunya. Rasanya seperti dunia sedang menertawakanmu dan tak ada tempat untuk sembunyi.

Seribu kali ia mencoba menghubungi Andrés, ingin memohon ampun karena sudah terlalu jahat setiap membalas ucapannya meski yang bocah itu katakan padanya selalu tentang seks saja dan memang hubungan mereka tak lebih dari teman tidur ketika Estelle membutuhkan uang; jika Estelle tak butuh, sebisa mungkin ia menghindari yang namanya seks bebas. Tapi dia yakin Andrés bisa membantunya dengan acara penggalangan dana itu.

Diablo [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang