26. desde ese momento supimos que iba pa largo

267 41 34
                                    

Happy reading, agak spicy, tapi tidak terlalu spicy jadi ga pake emot cabe ♡ jangan lupa tekan vote, selamat hari senin ^^

Happy reading, agak spicy, tapi tidak terlalu spicy jadi ga pake emot cabe ♡ jangan lupa tekan vote, selamat hari senin ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, katakan padaku apa alasan kau kembali? I mean, it's diablo's work, how could you want to do this?"

Yoongi menjulang di depan sang puan yang duduk manis di ranjang menonton dirinya menata barang-barang kembali dari kotak karena belum ada yang dikeluarkan, termasuk kemeja-kemeja dan jas yang masih di laundry karena terlipat. Gadis itu bermain dengan kelopak-kelopak bunga mawar yang sudah ia kumpulkan.

"Kau, Estelle. Aku tidak tahu bagaimana caranya membuatmu percaya bahwa dirimu yang menjadi alasanku kembali, kau bisa tanya ke penulis cerita in—"

"Oke, oke, kuubah pertanyaannya," tukas gadis itu sambil terkikik. Elle duduk manis di ranjang karena Yoongi melarangnya kemana-mana apalagi membantunya beres-beres, katanya, duduk dan jadi cantik saja untukku. "Apa alasan ayahmu mengembalikanmu kesini? Ada masalah apa dengan pimpinan yang menggantikanmu kemarin?"

Pertanyaannya baru benar dan jawabannya kali ini bukan personal. "Karena Montes mengurangi kiriman lagi sejak KGarage tidak menggunakan additional charges. Mereka sempat bertanya padaku aturan mainnya, tapi tidak mungkin aku membagi rahasiamu."

Estelle menaruh dagunya di atas lutut yang ia tekuk dan peluk dengan tangannya sebelum melirih, "Lalu kau akan menggunakan itu lagi untuk mengancam Ramón?"

Yoongi kemudian terdiam, ia mengeluarkan beberapa figura foto keluarga dan foto dengan teman-temannya; bersamaan dengan itu menemukan foto lain saat di London yang membuatnya menatap cukup lama. Terdistrak sesaat, kemudian ia menatap puannya kembali ketika sadar, "Elle, kau tak perlu memikirkannya, yang terjadi di antara aku dan Ramón adalah bisnis."

"Tapi menggunakan diriku. Jadi aku cuma objek di bisnismu?"

Sembari bergerak menyimpan kembali satu figura foto barusan ke kardus karena tidak jadi dipajang—tidak mungkin dipajang, Yoongi berusaha menenangkan, "Aku tidak akan menyakitimu dalam bisnis ini—"

Namun Elle menukas lagi dengan suaranya yang juga tenang. "Tapi kau akan semakin rakus dan akhirnya tak melihatku sebagai seseorang yang kau cintai selain objek bisnismu. Kau juga akan berubah seperti Ramón, menggali memoriku dengan cara yang mungkin lebih mengerikan," katanya, dengan tatapan sedih. "Maaf, tapi bagiku kau masih orang asing, aku belum mempercayaimu, Yoon."

Yoongi menelan salivanya dengan sulit, bergerak menyandarkan pantatnya di meja, lalu ia berusaha menarik dua sudut bibirnya, tersenyum dengan getir. "Aku juga," gumamnya, lalu mengerjapkan mata beberapa kali. "Dulu aku juga menganggap kita orang asing. Tapi entah kenapa tiba-tiba aku tertarik denganmu, sebagai individu, bukan sebagai anak Montesinos, sekretaris KGarage yang mengetahui rencana-rencana Ramón, atau objek bisnis Montes, Elle," jelasnya dengan lirih. "Hanya tertarik denganmu sebagai Estelle, yang menemaniku di Barcelona."

Diablo [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang