32. Soy tu dolor de cabeza y pa' eso no hay cur

185 38 18
                                    

Haii, maaf yaa Senin ga update. Berapa kali aku ga update sejak chapter 31? Aku lupa, hari Sabtu aja kan yang kelewat? Nanti aku ganti yaa ㅋㅋㅋ

Happy reading ♡

Yoongi baru bertanya di jalan pulang alasan Estelle menangis, terlihat lelah, dan ketakutan sore tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi baru bertanya di jalan pulang alasan Estelle menangis, terlihat lelah, dan ketakutan sore tadi. Dia penasaran apakah itu akibat kesalahannya juga, lalu Estelle yang memejamkan mata dan memalingkan wajahnya ke jendela luar itu menjawab dengan dingin, "Jangan percaya diri."

Pria itu langsung menutup bibirnya rapat. Ia tidak bisa protes, wajar diabaikan sebagaimana dirinya mengabaikan gadis itu seminggu yang lalu. "Ada masalah di kantor?"

Cih! Estelle ingin tertawa saja mendengar pertanyaan pria itu. Baru ini merasakan ia betulan kehilangannya. Malam ini juga tenang di kursi penumpang karena takut tidak bisa pulang dari Sitges sendirian karena ia tidak tahu ada dimana, sisanya dia tentu masih berusaha tak menganggap Yoongi. Entah kapan sembuh hatinya.

"Kau tidak ingin menceritakannya padaku?" tanya pria itu lagi setelah pertanyaannya tidak dijawab. Ia juga tidak bisa melihat wajah Elle sejak gadis itu sengaja berpaling dan menutupinya dengan surai. "Mau makan malam?"

"Tidak, aku lelah."

Lalu mereka tenggelam dalam keheningan selanjutnya. Yoongi seperti mendapat pelajaran, ia pantas mendapat punggung dingin Elle. Sampai di salah satu apartemen di El Raval pula, belum Yoongi membukakan kunci pintu karena sedang mengulurkan tangan ke belakang untuk mengambil buket mawar, Estelle sudah membuka pintu begitu saja dan,

Bugh!!

Tanpa kalimat perpisahan apapun gadis itu keluar dari mobilnya dan menutup pintu dengan kencang.

Yoongi mengurungkan mengambil buketnya. Ia tersenyum kecut sambil memperhatikan langkah puannya masuk ke apartemen itu, memastikannya aman karena dengar-dengar ini wilayah paling rawannya Barcelona. Setelah memastikan puannya masuk dengan selamat, ia pergi darisana untuk kembali ke Inarius.

Yoongi tidur tak nyenyak malam itu, terus menyesali kebodohannya.

Esoknya, dia bangun lebih pagi dan bersiap. Pesannya yang mengatakan akan mengantar Elle ke kantor pagi ini sudah ditandai baca oleh sang puan meski gadis itu masih tidak minat membalas. Jadi Yoongi berangkat pagi untuk itu, gunakan vest rapi di atas kemeja putihnya, menata rambut agar setidaknya bisa enak dipandang, dan tidak ketinggalan, dia bahkan menyewa mobil sport dengan logo kuda hitam itu.

Namun, yang ia dapatkan ketika pagi-pagi mengetuk pintu apartemennya adalah,

"Estelle ya se ha ido. No está en casa.¹" Carla membukakan pintu, bicara dengan raut wajah malas seperti biasa dengan seragam sekolahnya.

¹Estelle sudah pergi. dia tidak ada di rumah

"¿A dónde? Office?"

Carla mengedikkan bahunya. "No lo sé."

Diablo [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang