🍁🍁🍁
"Gua minta maaf Ghe, gua belum bisa jadi kakak yang baik buat lo, maafin gue." Devan mengusap surai halus Vio yang sedang terisak sedih. Firasat buruk yang Vio rasakan semakin meluas dipikirkannya.
"Lo ngomong apa sih bang, lo jangan bikin gue semakin ambigu napa. " Laki-laki itu tersenyum manis, sangat manis. Membuat siapa saja yang melihat pasti sangat terpesona kepadanya.
"Adek gua harus kuat, jangan nyerah Ghe. Lo harus tetap kuat, dan ingat kata-kata gue tadi." Devan itu memegang bahu adiknya, menahan air matanya agar tidak jatuh. Tangannya terulur untuk menghapus air mata yang mengalir deras di wajah cantik sang adik.
Vio, Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Gue nggak akan kuat kalo lo gak ada di samping gue bang." Sudah tidak bisa di bendung lagi, air matanya kini berhasil mengalir tanpa seizinnya.
Devan menarik adiknya ke dalam pelukannya. "Gue sayang sama lo Ghea." Tangan Devan mengusap surai halus sang adik.
"Gue juga sayang banget sama lo bang"
"Ck ck ck. Drama banget sih." Ucap seseorang yang baru saja sampai. Sesi pelukan itu terlepas. Devan menggeser tubuh adiknya ke belakangnya.
"Mundur Ghe!" Dengan perasaan takut dan ragu gadis itu mudur dan sedikit menjauh dari sang kakak.
"Kenapa? Takut adik lo terluka? Ketakutan banget tuh kayaknya adek lo." Dia adalah Sagara, laki-laki itu berjalan mendekati Vio yang tengah bersembunyi di balik tumpukan kayu. Namun langkah kaki Sagara itu terhenti saat tangan kekar mencekal tangannya.
"Jangan pernah sentuh adek gua!" Devan menatap nyalang Sagara yang berada di depannya. Bukannya takut, Sagara malah tersenyum remeh. Tangan Sagara membersihkan baju laki-laki dihadapannya, seolah baju yang Devan kenakan kotor.
"Gimana ya, kayaknya ga bisa deh!"
BUGHH
Satu pukulan berhasil mendarat mulus di wajah Sagara, tapi itu bukan apa apa baginya. Ia segera berdiri dan memberikan balasan untuk Devan. Pertengkaran antara Devan dan Sagara pun terjadi kembali.
Hawa mendung malam ini, cukup membuat susana semakin mencengkram. Pukulan demi pukulan terus menghantam keduanya. Di arah pintu masuk rooftop ternyata sudah ada anak buah Sagara. Sedangkan Vio di balik tupukan kayu itu mengintip menyaksikan apa yang terjadi dengan Devan dan Sagara.
Mata Vio membola saat melihat tangan Sagara mengeluarkan pisau dari saku celananya. Devan yang melihat itu juga sedikit terkejut, namun ia tetap melawan serangan yang di berikan Sagara kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With Wounds (END)
Teen Fiction❗PASTIKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗ .・゜゜・*+:。.。 。.。:+*.・゜゜・ Bagaimana jika Vio gadis yang dingin ini bertemu dengan ketua geng motor. Dan bagaimana jika keluarga Vio memiliki hubungan dengan keluarga ketua geng itu tampa sepengetahuan Vio?. Lalu bag...