13. Reyhan Arya Mahendra

95 23 0
                                    


Lampiaskan semua ke gue, jika itu bisa buat lo tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lampiaskan semua ke gue, jika itu bisa buat lo tenang

~Reyhan Arya Mahendra~


🍁🍁🍁

Reyhan Arya Mahendra. Laki-laki itu kini tengah terbaring di sofa yang berada di ruang tengah rumahnya. Hari libur ini Rey gunakan untuk rebahan saja, sembari memiringkan ponselnya untuk bermain game online. Hanya itu yang bisa dia lakukan, mau bantu bantu beresin rumah? Tidak mungkin karena sudah ada pembantu. Bahkan orang tuanya saja hanya bisa pasrah dengan kelakuan anaknya saat libur sekolah.

"Rey?" Panggil sang mama yang duduk di sofa single sembari menonton televisi.

"Hmm" Masih fokus dengan ponsel miringnya.

"Kalo di panggil orang tua itu jawabannya iya gitu lo, ndak sopan banget" Gerutu sang mama, karena kesal dengan Rey yang kalo di panggil hanya berdehem saja.

Rey mematikan ponselnya, dan mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap malas sang mama. "Iya mama sayang, kenapa hmm?" Tanya Rey dengan nada yang dibuat selembut mungkin.

"Itu lo, kakak kamu?" Fani mama Rey menjeda ucapannya. Wajahnya terlihat khawatir akan sesuatu. "Kok dari tadi belum pulang ya" Rey memutar matanya malas.

Dia kira ada hal penting tapi ternyata mamanya menanyakan tentang sang kakak yang ntah kemana perginya.

"Mana Rey tau" Jawabnya acuh.

"Ishh Rey! Kakak kamu itu kan udah lama nggak tinggal di Indo, nanti kalo dia nyasar gimana?"

"Mah, dia udah besar. Nggak usah khawatir" Ucap Rey menenangkan, sedangkan sang mama hanya mengangguk saja. Setelah itu keheninganpun terjadi, mereka kembali sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Kalau kalian tanya di mana sang papa? Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang. Canda :) Papa Rey saat ini sedang berada di London. Dia kembali ke Indonesia untuk mengantar pulang Putra sulungnya kembali ke negara asli dan setelah beberapa hari di Indonesia Papa Rey kembali lagi ke Landon untuk mengurus bisnisnya yang ada di sana.

"Assalamu'alaikum" Suara berat itu berhasil memecah keheningan di antara Rey dan Fani. Langsung saja atensi mereka berpaling menatap laki-laki yang sekarang menuju ke arah mereka.

"Wa'alaikumsalam" Jawab Rey dan Fani serempak.

"Dari mana saja kamu, sayang? Kenapa baru pulang?" Tanya Fani kepada laki-laki itu.

Laki-laki itu duduk di sebelah Rey yang tengah sibuk dengan ponselnya. "Jalan-jalan mah, udah lama Saga nggak di Indo, ternyata udah banyak yang berubah disini" Jawabnya, dia adalah Sagara Aldi Mahendra

"Lo kira ini jaman lo yang masih kuno" Sahut Rey yang masih setia dengan ponselnya. Sagara tersenyum melihat sang adik. Ternyata sifatnya masih sama, suka sewot kalau bertemu dengannya. Tangan kekarnya terulur untuk mengusap surai milik Rey.

Still With Wounds (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang