Malam itu di halaman samping rumah Boby, ada 8 gadis yang sedang asyik berkumpul. Sebagian dari mereka membumbui dan menyiapkan ikan hasil pancingan mereka, sebagian lagi sibuk menciptakan bara-bara api kecemburuan. Loh kok delapan? Iya, Mira dan Gaby bergabung bersama mereka sorenya harinya. Niat untuk pulang sore juga Zee dan Freya urungkan setelah Adel mengusulkan untuk bakar-bakaran malamnya, mereka berenam akan pulang besok ke Mess bersama.
Tadi siang yang berhasil menangkap ikan selain Flora, adalah Oniel dan Gita, masing-masing dari mereka mendapat 2 ikan berukuran sedang, dengan 1 ikan patin besar yang Flora sudah dapat, menu bakar-bakaran malam ini sudah jauh lebih dari cukup.
"Guys, ini sisiknya udah bersih, aku tinggal motongin cabe dan bawang buat sambel kecap ya!" seru Oniel.
Perkataannya dibalas anggukan oleh Gaby dan Gita yang sibuk membersihkan Ikan. Adel dan Zee berdiri setelah bara-bara apinya sudah cukup panas dan stabil, mereka berencana ke warung madura di gang depan untuk membeli minuman ringan dan es batu sebagai teman pesta bakar-bakaran mereka. Grup Whatsapp Mess, penuh dengan chat-chat iri dari teman-teman mereka karena Zee tadi mengunggah foto persiapan bakar-bakaran.
"Eh ini makanan dari kak Ariel masih ada, sekalian di makan kali" ucap Mira setelah di dapur tadi melihat kotak makan dari Ariel masih menyisakan puding buah dan lapis legit.
"Bisa, buat dessert, sini aku masukin kulkas dulu" balas Flora "sekalian mau pipis" tambahnya, dia pun berjalan masuk lewat pintu samping untuk langsung memasukan makanan-makanan tadi ke kulkas dan langsung ke toilet.
Saat ini ikan-ikan sudah mulai diletakkan ke pemanggang sederhana yang terbuat dari tumpukan batu bata sisa latihan murid-murid padepokan. Tak lama suara motor menderu berhenti dan terparkir di dekat mereka, Zee dan Adel turun dengan 2 botol minumam bersoda dan 2 bongkah es batu plastikan.
"Sangar, tokonya nolak Adel bayar, sampe dia harus maksa-maksa" komentar Zee setelah meletakkan belanjaan mereka.
"Mereka ngerasa utang budi dulu pernah kita bantuin, tapikan udah kelar lama masalahnya, masa masih ga mau dibayar" ucap Adel mendengus malas, merasa Zee melebih-lebihkan.
Flora yang terlihat keluar dari pintung samping pun Adel teriaki "Kak Flo, bisa tolong sekalian bawa teko plastik dan gelas?". Dua jempol pun Flora berikan sebagai reaksi atas permintaan Adel, dia masuk ke dalam dan tak lama keluar dengan Teko plastik dan beberapa gelas plastik kecil.
"Wuih wangi banget" ternyata di belakang Flora menyusul Boby.
"Ga ada jatah buat orang yang kaga mau minjemin joran pancing buat adek-adeknya!" komentar Gaby pedas melihat sosok Boby.
"Cih, tukang mengadu" balas Boby ke Adel dan Oniel.
Saat sedang asyik memandangi Freya dan Gita yang sedang sibuk mengipasi ikan, Boby tiba-tiba berlari melesat ke depan gapura padepokan.
"Heh abang kalian kenapa itu?" tanya Gita kaget, melihat ada orang bisa lari secepat itu.
"Ga tau, bentar aku susulin, kak Oniel jaga-jaga disini takut ada apa-apa" jelas Adel, lantas berlari kecil menyusul Boby ke depan gapura.
"Bang ampun bang, suwer deh, saya temennya Adel sama Kak Oniel" ucap Gadis yang saat ini merasa takut karena tatapan mengancam Boby. Dia baru saja turun dari Ojek Online dan clingak-clinguk di depan gapura, hawa kehadiran orang asing yang Boby rasakan membuat lantas melesat, takut jika ada penyusup.
"Jelasin elu darimana!" Boby menatap tanpa ampun pada gadis yang meringkuk ketakutan hampir menangis.
"Weh, ada siapa bang? Maling?" ucap Adel yang merasa nekat juga maling ke padepokan beladiri. Setelah makin dekat, dia baru sadar pada sosok yang sedang Boby tatapan dengan begitu tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Bodyguards (TAMAT)
FanfictionDi suatu semesta lain, Adel dan Oniel adalah Kakak Beradik yang dibesarkan di panti asuhan, sampai suatu kejadian memaksa mereka untuk menjadi pelindung bagi-bagi member-member grup Idola ibukota. Bagaimanakah keseruan perjalanan mereka? - Sebenarn...