"Ci Gre dan Kak Zi juga nyambi jadi artis ternyata, keren sih" komentar Adel saat mereka bertiga tiba di tempat shooting Film.
Zee dan Gracia hanya terkekeh"emang member jeketi bukan artis Dedel?" tanya Gracia.
"Eh iya juga ya haha" ucap Adel "Itu yang jadi Roman di sinetron bukan sih?" komentar Adel melihat salahsatu artis laki-laki yang lewat.
Zee dan Gracia hanya mengangkat bahu, karena jujur mereka tidak tahu dan tidak terlalu mengikuti sinetron. Gracia dan Zee pamitan kepada Adel karena breifing sebentar lagi dimulai. Adel hanya mengangguk dan mengawasi dari jauh.
"Kakak talent juga?" tiba-tiba ada perempuan menghampiri, di co-cardnya terbaca beliau ada talent coordinator.
"Eh engga, saya cuma ngejaga member-meber jeketi" balas Adel canggung.
"Wah padahal kakak cantik loh, ada potongan aktris, mau coba akting kalau dapet sepeda baru ga?" tawar perempuan itu.
"Eh, engga kak, makasih" tolak Adel lagi.
"Yah, yaudah deh, nih kartu nama saya, kalau tertarik jangan sungkan langsung WA kesitu!" ucap perempuan itu memberikan kartu nama, lalu berlalu dari hadapan Adel.
"Wih, abis ngobrol apa Dedel sama Kak Suci?" tanya Gracia menghampiri Adel sehabis briefing.
"Ditawarin Casting ci, akunya ga mau, males" jawab Adel.
"Lah, sayang banget del, harusnya dicoba tau" ucap Gracia "Yah, meskipun bisa jadi akhirnya kayak aku sih, cuma figuran, cuma satu scene" tambah Gracia getir.
"Eh tapi itu aja udah keren tau Ci Gre, belum tentu semua orang bisa" ucap Adel sembari mengusap-usap bahu Gracia, menenangkan.
"Hmmm, ya gitu deh hehe, ini aja aku kalah sama junior aku" ucap Gracia sembari memandang Zee yang sudah mulai melakukan pengambilan gambar.
Adel memahami Kliennya sedang insecure. Tapi dia bingung harus seperti apa. Sampai netranya tertuju pada Sekolah Dasar yang selemparan batu dari lokasi Shooting, banyak tukang jajanan di sana.
"Ci Gre hari ini take jam berapa?" tanya Adel.
"Aku hari ini ga ada, cuma briefing sama nemenin Zee aja" ucap Gracia bingung.
"Ikut yuk!" Adel pun menarik tangan Gracia untuk mengikutinya, dia pun berbisik pada security di lokasi shooting, untuk menitipkan untuk mengawasi Zee, sebelum akhirnya berjalan ke arah SD.
"Ci Gre mau jajan apaa, aku traktir" ucap Adel sembari mempersilahkan Gracia memilih jajanan yang dia suka.
"Mmm, aku ga pernah jajan ginian sih Del, kamu pilihin aja" ucap Gracia bingung.
"Mmm, cici bisa makan pedes ga?" tanya Adel.
"Bisa dong, emangnya aku Shani-shani itu" ucap Gracia sombong.
"Yaudah kita beli ini yuk" ucap Adel sembari menunjuk tukang Cilor, cilor memang paling enak pedas-pedas.
Setelah itu Adel juga mengajak Gracia membeli Cireng Isi, lantas di depannya ada tukang Cirambay, tapi Adel skip, karena cuma orang aneh yang makan cirambay. Ternyata ada tukang burger yang stang sepadanya diganti setir mobil, Adel pun memesan dua burger-burgeran 7000an.
"Itu Burger 7000, dagingnya apaan Del?" tanya Gracia khawatir.
"Yang penting burger daging Ci" ucap Adel meyakinkan sambil menunjukan jempolnya.
Selepas itu Adel juga memesan somay, tapi hanya 1 untuk berdua, karena menurut Gracia sudah terlalu banyak. Untuk minuman mereka memesan Es teh jumbo 3000. Mereka pun berjalan kembali ke tempat shooting dengan tentengan jajanan yang banyak.
Mereka duduk ditempat tadi, Adel pun mengambil meja lipat yang ada di dekat sana untuk menaruh makanan mereka.
"Ayok kita mukbang Ci Gre!" ucap Adel antusias. Gracia hanya terkekeh saja dengan tingkah Adel.
"Nih ci Gre belum pernah coba cilor kan? Jadi ini tuh Aci dan Makaroni dicampur telor, simpel kan?" ucap Adel sembari menyuapkan Cilor itu ke arah Gracia.
Gracia sedikit tertegun dengan perlakuan Adel, dia pun membuka mulutnya dan mulai mengunyah cilor yang Adel suapi.
"Pedesh, tapi enak" komentar Gracia.
"Enaknya karena aku suapin Ci, kalau engga cuma pedes doang" ucap Adel sembari ikut menyuap Cilor.
"Uhuk, puedessss!" ucap Adel relfeks menyedot Es Teh Jumbo.
"Hahahahahaha, kalo ga bisa pedes jangan sok-sok Dedel!" ucap Gracia sembari tertawa.
"Ehehehe, ya gitu deh Ci" ucap Adel lalu mengganti makananya dengan burger saja. "Eh itu tadi punya ci Gre ya tehnya, maaf ya refleks" ucap Adel sembari mencari tisu.
"Mau diapain?" tanya Gracia saat melihat Adel ingin melap sedotan tadi dengan tisu.
"Dilap dong" ucap Adel dengan wajah lucu.
Gracia terkekeh lalu merebut Teh dari tangan Adel dan langsung menyesapnya.
"Lebay, bekas sedotan doang" tukas Gracia.
"Oh, soalnya ada temen aku yang jijikan sama yang gitu-gitu, kirain Ci Gre jugaa" ucap Adel.
"Mana ada" ucap Gracia mengerlingkan matanya malas "Oiya, makasih ya Del"
"Makasih kenapa Ci?"
"Udah ngehibur aku, maaf tadi kata-kata aku bikin mood obrolan kita jadi down" jelas Gracia.
"Ah, engga kok, emang niat aku jajan, soalnya kata Kak Oniel, Jajan itu bisa buat naikin mood, dan kayaknya berhasil hehe" ucap Adel sembari tersenyum.
Ah, sial senyum tulus Adel menusuk sampai ke hati Gracia. Bibir Adel yang merah muda natural, terlihat begitu menggemaskan. Entah kenapa Gracia refleks melihat ke sedotan yang tadi Adel minum. "Berarti tadi ciuman ngga langsung dong kita" Batin Gracia. Pikiran aneh itu sukses membuat rona merah di pipi putihnya.
"Ini gue yang jadi tokoh utama di film, tapi kenapa berasa jadi figuran di dunia nyata dah" desah Zee kesal, memperhatikan interaksi Gracia dan Adel dari jauh.
Bersumbang
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Bodyguards (TAMAT)
Fiksi PenggemarDi suatu semesta lain, Adel dan Oniel adalah Kakak Beradik yang dibesarkan di panti asuhan, sampai suatu kejadian memaksa mereka untuk menjadi pelindung bagi-bagi member-member grup Idola ibukota. Bagaimanakah keseruan perjalanan mereka? - Sebenarn...