"Mamaca" Michie memanggil Marsha yang sedang asyik bercengkrama dengan Oniel dan Lulu.
"Iya kenapa Nak?" jawab Marsha.
"Menjiwai banget ya main keluarga-keluargaannya" kekeh Lulu. "Coba gue jadi bapaknya, nanti dipanggil Palulu" batin Lulu.
"Aku sama anak-anak gen 11 lain, mau ke PIM nanti sore, Mamaca mau ikut ga, katanya kemaren mau nyari parfum?" tawar Michie "Kak Lulu sama Kak Oniel juga ikut dong"
"Berapa banyak Mich? Aku ikut aja kalau ramean mah, takut gimana-gimana" ungkap Oniel.
"Kalau Oniel ikut, gue ikut deh" ungkap Lulu.
"Lah bukannya karena ada-" belum selesai Oniel mengucapkan kalimatnya. Lulu Sudah sukses menutup mulut Oniel dengan wafer selamat double choco yang daritadi mereka jadikan kudapan sembari mengobrol.
"Mmm boleh deh, udah lama juga ga main" kekeh Marsha.
"Lah, kemaren kan baru ke warnet yang di Cipete, sama Adel dan Kathrina" ucap Oniel sembari geleng-geleng kepala.
"Maksudnya main ke Mall kak Oniel hehe" Marsha berkilah.
"Yaudah, nanti jam 3an udah kumpul disini ya, nanti naik mobil disetirin kak Oniel, gapapa kak?" tanya Michie.
"Santai Mich, aman" Oniel memberikan jempolnya.
-0-
Di sisi lain Mess, tepatnya di kamar Flora. Adel sedang disidang, lebih tepatnya di hakimi oleh Flora dan Freya.
"Jadi, kamu ga sengaja numpahin kopi ke majalah yang kamu niatin jadi kado buat aku?" tanya Flora.
Adel mengangguk.
"Dan, bodohnya, kamu tetep ngasih aku kado itu ditambah majalah teka teki silang dengan gambar cewek-cewek seksi?" Flora berkata dengan nada dingin.
"A-aku udah isi semua kok, biar kamu ga pusing-pusing mikir kak Flo" jawab Adel terbata.
Freya dan Flora saling berpandangan, mau tak mau tawa mereka akhirnya meledak setelah mendengar penjelasan Adel.
"Elu pikir Elu Dilan apaaa" kekeh Freya.
"Yaaa, daripada cuma dapet majalah lengket bau kopi" Adel menggaruk-garuk kepalanya.
"Hahaha Adel-Adel, makasih banyak loh, majalah ini bakal aku simpen baik-baik meskipun ga bisa di baca dan bau kopi" Flora mendekat lalu mengecup dahi Adel yang sedang duduk di lantai "Sebagai tanda terimakasih" bisiknya.
Muka Adel refleks memerah, dia memegangi dahi bekas ciuman Flora, dan tertunduk salah tingkah. Freya yang melihat interaksi Adel dan Flora itu hanya tersenyum simpul saja. Rasa-rasanya dulu Flora tidak pernah sebahagia ini mendapatkan kado dari dia.
"Nah sekarang ini kado dari aku Flo" ucap Freya memecah kecanggungan. Gadis itu menyerahkan sebuah gift bag.
"Awww, makasih banyak mantankuh" kekeh Flora "Aku buka yaaaa"
"Wahh bagus banget Fre!" Flora memuji kado yang Flora berikan, sebuah lampu tidur kotak, dengan frame kayu. Gambar dari lampu itu terlihat seperti gambar ruan tamu dalam manga, dan warna lampu yang menyala bisa menyesuaikan, seolah-olah cahaya yang masuk ke dalam ruang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Bodyguards (TAMAT)
FanfictionDi suatu semesta lain, Adel dan Oniel adalah Kakak Beradik yang dibesarkan di panti asuhan, sampai suatu kejadian memaksa mereka untuk menjadi pelindung bagi-bagi member-member grup Idola ibukota. Bagaimanakah keseruan perjalanan mereka? - Sebenarn...