"Kak Zee, kan udah aku bilang, ga usah jemput terus, kamu kan lagi sibuk persiapan last show" gerutu Lulu sembari masuk ke dalam Mobil Wuling AirEV milik Zee. Mobil Mungil untuk gadis sangar seperti Zee. Seharusnya memang dia dan Lyn bertukar mobil.
"Gapapa, itung-itung ngasih gambaran, kalau kakak milih Aku, aku bisa anterin kemana-mana, ga kayak Marsha yang harus sama sopirnya atau naik MRT" kekeh Zee.
"MRT Date itu seru tau, kamu ga pernah ngerasain sih" Lulu memeletkan lidahnya.
"Oke, besok kita ngerasain!" Zee berkata tak mau kalah.
"Yakin kuat? Marsha meskipun begitu dia kuat loh buat naik MRT atau KRL" ejek Lulu lagi.
"Kuat!" Zee merasa tersentil harga dirinya "Besok sore, kita MRT-an pulang ke apart kakak!"
"Ga bisa, besok udah janji sama Matcha, dia mau nganter aku pulang sekalian mampri sebentar buat makan dimsum di blok M, MRT Date gitchu deh" kekeh Lulu.
"Ga mau tau, aku ikut" Zee merajuk seperti anak kecil.
"Lahk, ntar jadi nyamuk loh kayak waktu itu, ujung-ujungnya ngerengek nangis karena ngerasa ga diperhatiin?" Goda Lulu.
Zee mukanya memerah, mengingat saat ia memaksa untuk ikut Date Lulu dan Marsha ke Jakarta Aquarium, disana dirinya malah lebih sering diacuhkan, karena ternyata Lulu dan Marsha sudang sering kesana, dan hafal dengan fauna serta berbagai kegiatan yang tersedia disana.
"Engga, aku udah dewasa, pokoknya aku ikut besok sore" ucap Zee tegas.
"Bebas deh kak, mau mampir dulu?" tanya Lulu, mereka saat ini sudah sampai di Parkiran apartemennya.
"Hmmmm, ga usah mau ba-Kruyukkkkk" Suara perut Azizi menggelegar.
"Hahaha, sini mampir, aku tadi pas sebelum berangkat kuliah masak ayam kecap, masih banyak, ayo makan dulu!" Lulu menarik tangan Zee untuk masuk ke dalam apartemennya.
Zee mendesah kesal, kalau tidak ingin menerima cintanya, bisakah Lulu tidak bersikap sebaik ini?
-0-
"Kak Zee ada e-money kan?" tanya Lulu saat melihat Zee dan Marsha sedang bercengkrama. Ia geleng-geleng kepala, gadis itu ternyata benar-benar ingin ikut dengan date dirinya dan Marsha.
"Ma-ni? A-aku cewek kak Lulu" Zee bingung.
Lulu geleng-geleng kepala lagi lantas menunjukan Kartu Flazz BCA-nya "Beginian, ada?"
"Ohhh e-money, ada Jakcard, kemaren waktu ke Monas, bisa kan ini, tapi kayaknya saldonya abis?" tanya Zee.
"Oh, bisa itu, di top up pake tokped, ada ga?" tanya Lulu.
"Ga ada, adanya Shopee" Zee geleng-geleng kepala "Coba aku instal dulu deh" Zee merasa tidak enak.
"Udah gapapa aku ada" Marsha mengambil kartu Jakcard milik Zee dan mengisikan 100ribu "Aku punya tokped karena banyak merch anime ori disitu" jelas Marsha lantas mengembalikan kartu milik Zee.
"Yuk langsung, nanti makin rame loh" Marsha mewanti-wanti, lantas menarik tangan Lulu dan Zee untuk naik ke stasiun gondangdia, mereka transit dengan KRL dulu, lantas baru ke MRT. Zee sedikit kaget melihat padatnya stasiun sore itu, siswa pulang sekolah dan orang pulang kerja, bercampur jadi satu.
"Jangan lepas pegangan aku ya, terutama kak Zee" perintah Marsha, saat Kereta tujuan Bogor Terlihat, mereka bertiga bergegas masuk, transit paling dekat di manggarai. Di dalam gerbong, mereka berdesak-desakan. Marsha dan Lulu terlihat santai, namun Zee? ia terakhir kali naik KRL, hampir 6 tahun lalu.
Akhirnya mereka turun di manggarai, Zee makin geleng-geleng kepala melihat lautan manusia, stasiun transit terbesar untuk angkutan kereta lokal sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Bodyguards (TAMAT)
FanfictionDi suatu semesta lain, Adel dan Oniel adalah Kakak Beradik yang dibesarkan di panti asuhan, sampai suatu kejadian memaksa mereka untuk menjadi pelindung bagi-bagi member-member grup Idola ibukota. Bagaimanakah keseruan perjalanan mereka? - Sebenarn...