Adel saat ini berdecak kesal, sudah dua tempat dari lima perkiraan Boby yang ia datangi, namun ternyata salah, saat ini dia sedang menuju lokasi ketiga. Boby juga sudah mengirimkan bantuan 2 murid terbaik yang sedang senggang untuk membantu Adel. Saat ini Adel menuju tempat ketiga, sedang tempat ke-empat dan ke-lima akan di lihat oleh 2 murid Boby. Handphone Adel sudah bergetar ratusan kali, pihak manajemen belum melaporkan perihal ini ke pihak berwajib, karena masih menunggu hasil dari Adel. Mereka juga takut hal ini bisa membawa teror dan keributan ke hal yang tidak perlu. Pihak manajemen juga secara resmi meminta bantuan Boby terkait pelacakan ini.
Motor Adel terparkir di depan sebuah rumah tua, menjorok sedikit menjauh dari perkampungan sekitarnya, cocok memang untuk tempat persembunyiaan bajingan. Adel makin yakin setelah melihat ada mobil xenia hitam disana, dan beberapa motor.
"Kak, ke posisi 3, gue udah ketemu tempatnya" Adel mengirimkan voicenote ke dua murid Boby.
Adel menghela nafas pelan. Menetralkan gemuruh di dadanya. Dia pun menggunakan Brass Knuckle-nya, lantas menggesekan kedua benda itu sampai memercikan api. Selepas itu dia berlari melesat ke arah pintu dan meninjunya dengan keras. Pintu rumah itu langsung bolong tak rata efek pukulan Adel. Dari lubang itu dia bisa melihat segerombolan orang yang terkaget lantas memasang kuda-kuda setelah mengetahui siapa yang datang.
5 orang paling depan lantas menarik sisa-sisa pintu yang menempel, dan menerjang Adel dengan pukulan dan tendangan. Adel denga sigap menghindari satu-persatu serangan yang diberikan oleh 5 kroco-kroco itu. Adel melompat dan menarik kedua tangannya ke atas kepala dan mulai menghantam kroco paling depan dengan pukulannya. Setelah itu dia meninju kedua kroco lagi yang berlari mendekat tepat di dagu mereka. Tetesan darah muncrat dari dagu kedua orang itu. Sisa 2 kroco lagi yang terlihat sudah hilang semangat bertarungnya setelah
merasakan aura membunuh dari Adel. Mereka berdua melihat ke belakang ke beberapa teman mereka yang masih memasang kuda-kuda di dalam, kode untuk membantu. 5 orang lain pun keluar, saat ini ada 7 kroco dan separuh dari mereka menggunakan senjata tajam.
Adel menggesek-gesekan Knuckle Bar-nya hingga muncul percikan api yang banyak, dia melakukan berulang-ulang sampai dirasa tangannya cukup panas. Ketujuh kroco yang daritadi hanya melihat karena takut dihantam saling pandang. Dengan satu komando, akhirnya mereka pun maju, menyerbu Adel yang berdiri di halaman.
Adel memposisikan kedua genggam tangannya di posisi atas bawah. Dia menarik nafas dalam, lantas segera berlari menerjang ketujuh orang itu.
Jurus Terlarang ke-9 : Pukulan Ceberus
Adel mulai menghantam perut orang yang maju paling depan. Jeritan menyakitkan langsung terdengar, karena pukulan Adel sama seperti dihantam besi panas. Tanpa menunggu reaksi dari enam kroco lainnya, Adel pun langsung menghajar pipi orang yang paling dekat dengannya, beberapa gigi orang itu langsung terlempar, tanggal.
Ctash! Adel menepis pisau yang mengarah ke dadanya dengan bagian hasta lengannya, darah segar mengalir dari situ. Namun efek adrenalin yang sudah tinggi, Adel tak merasakan apapun. Dia menahan kerah orang yang tadi menyerangnya dengan pisau lantas meninju perutnya beberapa kali, sampai darah mengalir dari perut orang tersebut. Sial, meskipun takut dengan Adel tapi para kroco ini sepertinya lebih takut dengan bos mereka. 4 orang yang tersisa dengan kompak berlari sembari mengarahkan serangan langsung ke Adel. Adel pelan-pelan menangkis serangan mereka, namun ada 1 tinju yang lolos dan mengenai langsung pipinya. Adel sedikit terhuyung, tidak menyianyiakan kesempatan itu, orang paling depan lantas menjambak rambut Adel dan sekali lagi meninju pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Bodyguards (TAMAT)
Fiksi PenggemarDi suatu semesta lain, Adel dan Oniel adalah Kakak Beradik yang dibesarkan di panti asuhan, sampai suatu kejadian memaksa mereka untuk menjadi pelindung bagi-bagi member-member grup Idola ibukota. Bagaimanakah keseruan perjalanan mereka? - Sebenarn...