"Kak Onyil bener kaga mau ikut balik, kasian bang boby kangen" ucap Adel, saat ini dia sedang menggunakan sepatu, bersiap-siap pulang mumpung kebanyakan member juga sedang pulang kampung atau off kegiatan.
"Yaelah, sini ke padepokan naek motor ga nyampe sejam, kangennya kayak gue pergi ke belanda aja" decak Oniel "gue mau ngelancarin nyetir mobil sama Kak Gita, mumpung dia lagi banyak senggang" jelas Oniel.
"Yaudah, nanti gue salamin ke abang. Sambel goreng ati-nya mau ntar?" tawar Adel. Sambel goreng Ati adalah makanan buatan Boby favorit Oniel.
"Jadi dong, bawain setoples yaaa" ucap Oniel antusias.
"Siap" tukas Adel, lalu berjalan mendekat menyalimi Oniel.
Saat sedang di parkiran, Adel bertemu dengan Indah yang sedang mencak-mencak.
"Kenapa Kak Indah?" ucap Adel sambil memakai helm.
"Ada janji sama kakak yang di jakarta, tapi mau ke mall-nya di cancel abang ojol terus" jelas Indah "mentang-mentang lagi musim liburan" lah, apa hubungannya.
"Emang dimana? ayok bareng aku, aku mau balik 2 hari ke padepokan" ucap Adel.
Indah pun menyebutkan nama tempat pertemuannya dengan sang Kakak.
"Oalah disitu, ayok kak aku anter, tapi motoran gapapa?" tawar Adel. Indah pun mengangguk, dari awal kan dia juga mesen ojek. Aneh-aneh saja Adel ini.
Oniel dan Gita memperhatikan kepergian Adel dan Indah. Mereka terkekeh melihat Indah yang style-nya sangat girly, dibonceng Adel yang kayak mamang-mamang. Persis tukang ojek dan penumpang.
"Ayok Niel, kita juga latihan, sekitar komplek sini dulu aja, kalau nanti lancar, kita coba di jalan" ucap Gita sembari berjalan keparkiran sembari memutar-mutar kunci mobilnya. Oniel hanya mengangguk sembari mengikuti Gita.
---
"Kak Gita, makasih ya, syukur sekarang aku udah berani bawa sampe ke jalan besar hehe" ucap Oniel, saat ini mereka sedang memakirkan mobilnya di salahatu mall.
Sebagai bentuk terimakasih Oniel, dia sudah berjanji akan mentraktir. Memang Oniel pada dasarnya sudah beberapa kali diam-diam belajar mobil dengan salahsatu murid abangnya, ya membawa coltback tukang sayur. Jadi ketika belajar dengan Gita hanya memperhalus skill-nya saja.
"Btw, aku jarang ke mall kak, aku ngikut aja kakak mau makan dimana" ucap Oniel sembari jalan beriringan masuk ke dalam. Dia dan Adel biasanya ke Mall pada occasion tertentu saja. Mereka lebih suka nongkrong di angkringan atau burjo yang penjualnya aa dari kuningan.
"AYCE yuk niel!" ucap Gita tiba-tiba ketika melihat restoran AYCE langganannya sedang ada promo buy 1 get 1. Mereka pun berjalan perlahan masuk ke dalam restoran itu.
"Boleh sih, tapi ini promo darimananya deh kak, masa beli satunya aja 450ribu, itu mah emang jatah dua orang kali" bisik Oniel sambil menelan ludah. Gajinya sejak jadi bodyguard memang cukup besar, tapi jelas sekali makan habis 450ribu itu berlebihan.
"Hehehe, kalau ga promo 2 orang 900ribu niel" bisik Gita.
Oniel pasrah dan menyerahkan kartu debit BCAnya yang masih fresh. Lalu dia menekan pin pada alat yang disediakan oleh petugas di kasir. Mereka pun diantar oleh waiters menuju meja yang tersedia. Setelah duduk dengan nyaman, waiters menjelaskan peraturan bahwa makan disini maksimal 120 menit dan jika tidak habis per 50gram akan di denda 100ribu.
"Udah mahal, kalau ga abis di denda, masak sendiri lagi, ini beneran kita ga dikerjain kak?" bisik Oniel setelah waitersnya pergi.
"Hahah emang begini Oniel, yuk kita ambil daging semua, jangan sampe duitnya jadi rugi" ucap Gita.
Onie pun mengangguk, lantas ia berjalan cukup bingung dengan banyaknya pilihan daging. Akhirnya dia mengikuti apa yang Gita ambil. Untuk side dish dia mengambil Samosas, semacam risol daging, entahlah tapi wanginya enak dan minumnya Oniel mengambil es Jeruk. Sedangkan Gita untuk side-dishnya dia mengambil lasagna dan Es Lemon Tea untuk minuman.
"Kalo yang ini enaknya di bakar Niel, nah daging yang ini direbus, lemaknya bikin juicy, apalagi kuah kolagen, sehat buat kulit" jelas Gita, masak memasak dipegang Gita, karena Oniel benar-benar tidak berpengalaman.
Oniel hanya tersenyum memperhatikan Gita yang sibuk dengan masakannya. Sesekali Gita membetulkan rambutnya terjatuh ke arah panganggan. Pemandangan yang menenangkan, mirip ketika Ibu Panti sedang fokus memasak sedangkan dia dan Adel setia menunggu nasi goreng sederhana diletakan di atas piring mereka.
"Nih, ada yang udah mateng" ucap Gita, dia pun mencocol potongan daging itu pada saus dan menyuapkan ke Oniel dengan sumpit "Aaaa"
Oniel terkesiap, tidak siap dengan tingkah menggemaskan Gita. Dia pun menerima suapan yang Gita berikan, dan mulai mengunyahnya.
"Enak Kak Gita!" ucap Oniel dengan menunjukan dua jempolnya.
"Sekarang gantian Kak Gita cobain hasil panggangan aku yang setegah gosong ini hahaha" ucap Oniel sambil bercanda dan menyodorkan potongan daging itu pada Gita. Tak disangka Gita pun menyambut sumpit Oniel dan melahapnya sembari menunjukan jempol memuji.
"Ih kak Gita kok beneran di makan, becanda doang itu, pahit kan?" ucap Oniel tak enak.
"Enak kok, manis" ucap Gita namun matanya fokus pada bibir Oniel saat berucap manis. Oniel hanya geleng-geleng kepala dan melanjutkan makan.
Beberapa meja dari tempat Oniel dan Gita, tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memandang ke arah mereka dengan tidak suka.
"Jawablah, baa mangko nyo diam?" tanya Kakak Indah kesal, karena dari tadi ucapannya tidak digubris.
"Ah, iya gimana Ni?" perhatian Indah terpecah. Hatinya panas, bisa jadi karena panggangan yang ada di depannya, bisa jadi karena pemandangan Indah dan Gita yang terlihat begitu lekat.
Bersumbang
iya itu bahasa minang, ga ngerti bahasa jambi guweh
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Bodyguards (TAMAT)
FanficDi suatu semesta lain, Adel dan Oniel adalah Kakak Beradik yang dibesarkan di panti asuhan, sampai suatu kejadian memaksa mereka untuk menjadi pelindung bagi-bagi member-member grup Idola ibukota. Bagaimanakah keseruan perjalanan mereka? - Sebenarn...