"Kak Oniel" ucap Indah sembari menyodorkan jajanan Khas kota jambi kepada Oniel.
"Eh, thanks ndah" Oniel mengambil setangkup lengannya, lantas mecoba kudapan itu. "Enak, manies pedes gitu" ucap Oniel.Malam itu Oniel dan Indah sedang mengerjakan tugas bersama, dan Indah yang baru ingat bahwa banyak jajanan yang dikirimkan orang rumahnya, lantas ke kamar untuk mengambil itu.
"Cewek yang di rumah sakit itu, mantan kamu ya kak? Si Ariel kalau ga salah" ucap Indah tiba-tiba.
"Ah, iya, diceritain Ashel ya?" ucap Oniel sembari tersenyum canggung.
"Heem" Indah menatap Oniel penuh curiga "Dia yang bikin kamu belum bisa nerima perasaanku?" tanya Indah terang-terangan.
Oniel sedikit terhenyak, dia tersenyum lantas melepas fokusnya pada laptop dan memindahkannya ke Indah.
"Mungkin, maaf ya, aku ga mau nerima perasaan kamu dengan setengah-setengah, atau saat aku belum selesai sama masa laluku" jawab Oniel bijak.
"Kenapa minta maaf, aku ga bakal nyerah cuma karena orang lama kok, aku yakin bakal menang wlek" ucap Indah sembari memeletkan lidahnya "cuma jealous dikit" ucap Indah sembari mengunci pandangannya ke Laptop, enggan menatap Oniel.
"Dasar Tsundere" kekeh Oniel, lalu ia fokus kembali ke laptopnya.
"Oiyyoyoyo, Adel pulang!" Ruang depan yang awalnya hanya berisi suara ketikan dari Keyboard Oniel dan Indah jadi ramai. Adel datang setelah seharian bertugas.
"Aku juga pulang, aaa kak Onyil lagi apa?" ucap Marsha sembari berlari menubruk Oniel lantas memeluk leher gadis itu.
"Lagi nugas Cha, berat tauk!" ucap Oniel terkekeh, tidak berat sebenarnya, hanya tidak nyaman karena punggungnya jadi merunduk.
"Ih mana ada aku berat" ucap Marsha dengan nada jengkel, lantas melepas pelukan Oniel membuang muka.
Oniel hanya terkekeh saja lalu mencubit pipi Marsha "gemes, ga pantes ngambek-ngambek gitu".
"Ih apaan sih kak Onyil!" Marsha berseru malas "eh ada kak Indah, lagi ngapain kak?".
Indah memutar matanya malas, Marsha kalau sudah fokus pada Oniel, dia pun sampai dilupakan.
"Kak Adel sama Kak Marsha cepet amat larinya" ucap Lia yang menggandeng Lyn, mereka berempat baru saja selesai dari tempat kegiatan.
"Kalian aja yang udah sepuh kali Ci" jawab Adel dengan nada menyebalkan, dia meluruhkan tubuhnya pada sofa di samping Indah.
"Iya dah yang paling muda" komentar Lyn dengan nada sarkas "Kak Oniel sama Kak Indah lagi nugas?" ucap Lyn saat melihat kedua gadis itu fokus dengan laptopnya masing-masing.
"Iya nih, sini-sini aku lagi banyak jajan khas jambi" tawar Indah pada banyak kudapan di meja. Lyn dan Lia pun mengangguk dan bergegas duduk di bawah, di antara Indah dan Oniel.Mereka pun mulai memakan kudapan Indah sembari bercengkrama perihal kegiatan tadi, Oniel dan Indah sesekali menanggapi, meskipun jadi lebih ramai, tapi mereka cukup tetap bisa fokus pada tugas-tugas mereka.
"Weh rame banget nih" ucap Feni yang datang bersama Gracia. Mereka terkekeh melihat ruang depan Mess dipenuhi junior-junior dan bodyguard kesayangan mereka.
"Kak Mpen, balik Thailandnya lusa ya?" tanya Marsha.
"Iya, kenapa dedek?" ucap Feni, dia mendudukan diri di sofa di atas Marsha dan Oniel yang duduk di bawah.
"Gapapa, bakal kangen sih, apalagi ga bakal pulang 2 bulan ya?" tanya Marsha lagi.
"Hah 2 bulan Teh? Kok Lama?" Lyn bertanya dengan nada merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Bodyguards (TAMAT)
FanfictionDi suatu semesta lain, Adel dan Oniel adalah Kakak Beradik yang dibesarkan di panti asuhan, sampai suatu kejadian memaksa mereka untuk menjadi pelindung bagi-bagi member-member grup Idola ibukota. Bagaimanakah keseruan perjalanan mereka? - Sebenarn...