Matamu itu seakan
Mengundangku untuk datang
Walaupun itu hanyalah delusi
Jikalau tak menyapa tidak akan di mulai
(JKT48 - Flying Get)---
"Zee liat, Yori dapet Ukulele punya Kak Endah dan Resha, plus tanda tangan mereka loh!" Yori bercerita dengan penuh antusias.
Sore itu, di aula lama kantor JKT48, Zee duduk berhadapan dengan Yori. Anehnya rambut gadis mungil itu saat ini dipotong pendek.
"Ka-mu, Yo-ri?" Zee tercekat, sedikit tak percaya.
"Yaiaya dong Zee, aneh banget pertanyaan kamu" Kekeh Yori. "Oiya, kemarin aku main ke YouTube-nya Om Raditya Dika tau, beliau orangnya lucu banget aslinya meskipun rada pendiem" Celoteh Yori.
"Yor" Suara Zee bergetar "tapi kan kamu"
"Hmm? Aku apa?" Tanya Yori sembari tersenyum.
"Ah, pasti aku sekarang mimpi ya?" Ucap Zee dengan nada sangsi.
"Tentu aja ini Mimpi Zee" Yori tertawa, suaranya terdengar begitu menenangkan "Aku kesini cuma mau ngasih tau, di Semesta lain aku bahagia, jadi kamu jangan terus-terus ngerasa bersalah ya, terutama sampai menunda pilihanmu untuk melakukan itu"
"Yori tau soal itu?" tanya Zee heran.
"Tau, soalnya Zee yang disini curhat sama aku dulu sebelum bener-bener yakin haha" kekeh Yori "Jadi, jangan karena ngerasa bersalah ke aku, kamu jadi nunda apa yang sudah jadi keputusan kamu ya" Yori perlahan mendekat dan meraih tangan Zee, mengenggamnya erat.
"Yor, Aku-" Zee tak kuasa menahan tetesan air matanya. Beberapa minggu terakhir ini, hal itu memang menganggu Zee. Rasa bersalahnya pada Yori membuat gadis itu cukup bimbang akan pilihannya.
"Hei, Zee, di semesta manapun, kita berdua tetap sahabat kok" senyum Yori tak kunjung pudar "Nah, sekarang aku pamit dulu ya, kita ketemu di semesta yang lain"
"Yor, tunggu, aku masih mau banyak ngobrol sama kamu!" Zee berusaha mengenggam erat tangan Yori, menahannya.
"Cerita aja Zee, di pemakamanku, dari dimensi lain aku seneng dengerin cerita kamu" Ujar Yori, pelan-pelan sosok Yori memudar. Hingga Hilang seketika.
"Huah, Yori!" Zee terbangun dengan sekujur tubuh berkeringan, AC di kamarnya menyala dengan sempurna.
"Yori, huhuhu, bahkan sampai kamu udah ga ada, kamu masih mikirin kondisi aku Yor" Zee menangis sembari memeluk dirinya.
-0-
"Kak Fre" Adel perlahan mendekat malu-malu ke arah Freya yang berpenuh peluh dan keringat, gadis berkulit sawo matang itu baru selesai latihan.
"Kenapa Dedel?" tanya Freya, lantas gadis itu menegak minuman berion yang ia bawa.
"Kak Fre dulu mantannya kak Flo, bener ga?" tanya Adel.
"Iya bener, kan kamu udah tau" ucap Freya heran, gadis itu sedikit mengusap sisa minuman di bibirnya.
"Mmm, boleh temenin aku nyari kado buat Kak Flora ga? Lusa dia ultahkan?" bisik Adel. Dia tak ingin permintaannya di dengar banyak orang, terutama karena disitu ada Olla dan Jessi yang baru selesai latihan juga, mereka biang gossip di Jeketi.
Freya memandangi Adel dengan tatapan menghakimi "Lu ada niat seriusin anaknya ga?" bisik Freya dengan nada sedikit menyelidik.
"Eh itu, yah anggep aja kado persahabatan kak" jawab Adel bingung sendiri dengan perasaanya.
Freya tersenyum jahil "Sahabat apa Sahabat nih, jadi udah memantapkan hati sekarang?" tanya gadis itu.
"Ahh belum tau kak Fre" Adel menunduk malu "Tapi sejak tau Kak Flora diem-diem suka cerita soal aku ke Bunda-nya, rasanya jadi aneh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Bodyguards (TAMAT)
FanfictionDi suatu semesta lain, Adel dan Oniel adalah Kakak Beradik yang dibesarkan di panti asuhan, sampai suatu kejadian memaksa mereka untuk menjadi pelindung bagi-bagi member-member grup Idola ibukota. Bagaimanakah keseruan perjalanan mereka? - Sebenarn...