"Waw manisnya" Ucap Gita refleks melihat sosok Indah keluar dengan kebaya wisudanya.
"Mmm apa nih, kak Gita memuji aku, sudah ke 4 kali dalam sebulan terakhir" ucap Indah dengan nada mengejek.
"Apa salahnya sih muji gebetan sendiri" ucap Gita malas.
"Ga salah sih, yang salah aku, ga bisa nerima cinta kamu hehe" ucap Indah dengan santai.
Ternyata move on tidak sesederhana pindah kosan seperti hal yang sering Indah lakukan, sampai menemukan apartemen. Rasanya pada Oniel entah mengapa masih mengganjal dalam setengah tahun terakhir. Gita sudah ia beri kesempatan untuk mendekatinya. Namun tetap gagal, entah mengapa bayang-bayang Oniel masih melekat jelas.
"Santai, aku punya banyak waktu kok" kekeh Gita, lantas gadis itu memeluk Indah dari belakang.
"Aku ngerasa jahat banget ke kamu kak" ucap Indah memandangi mata Gita dari pantulan cermin.
Gita tersenyum tidak membalas perkataan Indah. Ia memeluk Indah makin erat sebagai jawaban.
"Yuk Foto" ucap Gita menarik tangan Indah "Kasian fotografernya kelamaan nunggu kamu dandan"
H-1 Indah wisuda, Gita sengaja meminta mereka untuk berfoto bersama dahulu sekaligus fitting kebaya. Karena besok Indah akan full bersama keluarganya, lantas langsung liburan ke Jambi seminggu.
---
Gita menuju dapur mess, baru selesai bermain game sampai malam. Kalau Indah tahu, pasti dia sudah dimarahi, untungnya Indah sedang pulang ke Jambi efek libur wisuda. Saat menuangkan air dari dispenser ke botolnya, ia mendengar isak tangistangis dari kamar atas. Gita merinding, jangan-jangan member ke-17 ikut pulang ke Mess? Soalnya tadi ada show.
Makin lama suara tangisan itu melemah, dalam takutnya Gita merasa kenal dengan tangisan itu. Gita lantas memberanikan diri naik ke lantai atas. Ternyata suara tangis itu dari kamar sahabatnya.
"Eli" Gita mengetuk pintu kamar Eli lirih.
Tak lama pintu terbuka, memperlihatkan Eli dengan aegyo-sal alami, berkat airmata yang tidak berhenti daritadi. Gita menampakan wajah khawatirnya.
"Elu kenapa Li?" Tanya Gita.
Tanpa menjawab, Eli kembali ke kasurnya dan menutup dirinya dengan selimut. Gita langsung paham, efek dulu dia roommate Eli sebelum era New Era dan restrukturisasi yang membuat member bisa satu kamar sendiri. Jika Eli sudah seperti ini, berarti fase maniknya sudah selesai.
Fase manik adalah tahapan sebelum fase depresi, dimana orang terlihat begitu semangat, ceria dan penuh energi. Pantas gadis itu meminta triple show dalam minggu ini. Setelah fase manik selesai, maka yang tersisa hanya fase depresi, hal sekecil apapun bisa jadi trigger. Seperti sekarang.
Gita perlahan mengempaskan dirinya di kasur Eli, menelisik masuk ke selimut Eli dan perlahan memeluk gadis itu.
"Udah minum obat?" Tanya Gita.
Eli menggeleng "Habis, lupa kontrol gue kemarin"
Gita mendengus malas "Pasti lupa gara-gara kebanyakan kegiatan ye?"
Eli diam, mengusap airmata dengan punggung tangannya.
"Yaudah tidur, besok gue anter kontrol, udah lama kan" Gita lantas menarik Eli ke dalam pelukannya, makin erat.
"Tumben bisa nganter lagi, biasanya kemana-kemana sama Indah" Ucap Eli dengan nada sedikit serak.
"Lagi ke Jambi, kedepannya kalau mau gue anter kontrol bilang ya!" Gita berkata halus, lantas mengelus-elus rambut panjang Eli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Bodyguards (TAMAT)
FanfictionDi suatu semesta lain, Adel dan Oniel adalah Kakak Beradik yang dibesarkan di panti asuhan, sampai suatu kejadian memaksa mereka untuk menjadi pelindung bagi-bagi member-member grup Idola ibukota. Bagaimanakah keseruan perjalanan mereka? - Sebenarn...