Pagi itu setumpuk member Idola Ibukota tidur bertumpuk di Kamar milik Indah, sang gadis yang sedang berulangtahun. Sayangnya kedamaian mereka diganggu oleh derap langkah keras milik seseorang. Oniel yang paling awas, langsung terbangun dan memasang kuda-kuda. Pintu terbuka, ternyata sosok itu adalah salahsatu manajer mereka.
"Ada apa kak?" tanya Oniel heran.
"Zee diculik" ucapnya dengan nafas terengah.
"Hah! bukannya dia sama Adel? Oniel berkata tak percaya.
"Adel hampir berhasil ngalahin semua orang yang mau nyulik Zee, tapi salahsatu dari penjahat itu nekat dan nabrak Adel dari belakang!" jelas sang manajer cepat "Ayo ke rumah sakit dulu!" tambahnya lagi.
Dheg! Jantung Oniel seperti dihantam keras. Adel ditabrak? Sekilas memori masalalu menghantui Oniel lagi. Tangannya berubah dingin.
"Ayo Niel!" tegas manajer itu menarik tangan Oniel.
Oniel tersentak, lantas mengangguk mengikuti langkah sang manajer. Indah dan Shani setengah sadar saat sayup-sayup mendengar ribut-ribut dari pintu kamar. Mereka lantas mengejar Oniel dan manajer itu meminta untuk ikut meskipun baru bangun dan hanya menggunakan baju tidur seadanya. Penampilan saat ini tidak penting, Ace JKT48 baru saja diculik dan bodyguardnya ditabrak dari belakang, jangan sampai berita buruk ini tersebar kemana-kemana.
"Ini rekaman CCTV di Tol lintas Semarang - Jakarta, kalau ga salah daerah Batang namanya" ucap Manajer sembari memberikan handphone-nya ke Oniel. Indah dan Shani pun ikut menengok video kejadian penculikan tersebut.
---
"Kak Zi ini beneran bisa main gitar, bukannya gaya-gaya aja?" tanya Adel setengah mengejek.
Saat ini kedua gadis itu sedang dalam perjalan pulang menuju Jakarta dari Semarang. Sang Driver dan Manajer yang duduk di depan hanya tersenyum saja melihat tingkah Zee dan Adel yang seperti anak kembar. Sering ribut namun tetap manis dilihat.
"Gue genjreng sini pala lu!" ucap Zee sembari mempiting Adel. Adel hanya terbahak saja, sembari teriak kegelian.
Tiba-tiba Adel melepas pitingan Zee. Dia fokus kan matanya pada 2 mobil Xenia dan Avanza berwarna silver yang bersisian berjalan di depan mereka. Mulutnya menggeram, Adel lantas mengambil Brass Knuckle-nya.
"Kak, nanti kalau ada apa-apa siap-siap tancap gas ya, aku ditinggal gapapa" ucap Adel pada driver dan manajer.
"Heh, emang ada apa?" Zee berkata panik.
"Kita diikutin, aku udah curiga dari Awal kita masuk Tol di Srondol Semarang, ternyata perkiraanku bener" jelas Adel.
"Terus gimana?" Driver bertanya panik. Apalagi saat ini mereka baru sampai Alas Roban, daerah yang terkenal sepi dan angker.
Belum sempat Adel menjawab tiba-tiba di sudut matanya ia mobil Avanza itu menyempet sisi kanan Mobil mereka. Zee refleks memeluk Adel erat. Manajer dan Driver berteriak kaget.
"Pokoknya langsung tancap gas, aku halau mereka!" tegas Adel "Jangan ragu kalau perlu lindes orang!" tambahnya.
Mobil Xenia-nya menghimpit Mobil Adel dan Zee dari belakang, sehingga pergerakan mobil mereka sedikit sulit. Dari Mobil itu keluar sekitar 10an orang bersenjata tajam dan benda tumpul. Zee, Manajer dan Driver jerih melihat mereka. Namun tidak dengan Adel, matanya berkilat tanda marah, tak ada satupun ketakutan disitu. Satu-satunya yang ia takuti adalah gagal melindungi Zee.
Adel pun keluar dengan cepat, dia langsung menerjang dua sosok pertama yang ia lihat. Dua pukulan sukses Adel daratkan ke wajah mereka dan sukses membuat mereka pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Bodyguards (TAMAT)
FanfictionDi suatu semesta lain, Adel dan Oniel adalah Kakak Beradik yang dibesarkan di panti asuhan, sampai suatu kejadian memaksa mereka untuk menjadi pelindung bagi-bagi member-member grup Idola ibukota. Bagaimanakah keseruan perjalanan mereka? - Sebenarn...