71 : S3 - Graduation Concert (3)

1.4K 208 12
                                    

"Cantik" komentar Oniel saat pertama kali melihat gaun yang Shani kenakan, saat ini mereka sedang di butik untuk fitting terakhir gaun untuk graduation concert dan last show Shani. Gaun berwarna biru muda, terlihat sangat cocok. Shani menjadi jauh lebih elegan dan cantik.

"Aku mah cantik terus tau, baru nyadar ya?" kekeh Shani dengan nada bercanda.

"Iya Cici yang paling cantik satu jeketi" balas Oniel.

Untuk pengambilan gaun ini, belajar dari Ashel, Oniel dan Adel berangkat bersamaan. Adel menjaga parimeter di luar fitting room, memastikan tidak ada keanehan, sejauh ini aman.

"Percuma paling cantik, kalau ga jadi pilihan" ucap Shani lirih memandangi gadis yang sedang tertunduk di belakangnya melalui kaca "Oniel" panggil Shani.

"Kamu insecure?" tanya gadis itu pada Oniel.

"Ah" Oniel tak bisa berkata-kata "Mungkin" jawabnya.

"Itu aja?" selidik Shani.

"Selain Insecure, juga masih bingung soal rasaku ke Indah, ci" jelas Oniel "aku ga mau milih kamu dengan perasaan setengah-setengah, maaf ya"

Shani tersenyum simpul lantas dengan gesture tangannya, ia meminta Oniel mendekat, lantas ia menarik kedua tangan Oniel, dan melingkarkan di pinggangnya. Jantung Oniel berdetak tidak karuan, wangi khas Shani yang tercium begitu lembut, menambah debar di jantung dan merah di pipinya.

"Ci" suara Oniel tercekat, karena salah tingkah "Aku deg-degan parah"

"Kedengaran sampe sini kok" Shani tersenyum. Tiba-tiba Oniel meletakkan dahunya di bahu Shani, Shani sampai bisa merasakan hela nafas Oniel yang tidak beraturan.

"Aku merasa banyak hal yang belum bisa aku sampaikan langsung ke Cici, nanti kalau cici bener-bener udah last show dan belum ada jawaban, apa kita masih bisa sedeket ini Ci?" tanya Oniel.

"Bisa kok Niel, aku janji bakal sering ngeluangin waktu sama kamu" ucap Shani, wajahnya sedikit menengok ke arah Oniel. Sialnya, Oniel juga sedang memandangi wajah samping Shani, kedua tatapan gadis itu bertemu. Deru nafas mereka makin kencang, keduanya seolah-olah paham, bahwa di momen ini, kedua bibir mereka harus bertemu. Perlahan-lahan bibir kedua orang itu mendekat, lalu menempel dengan pelan dan sederhana, tidak terburu-buru oleh nafsu. Oniel dan Shani menikmati setiap momen yang ada, tanpa menyadari ada Adel yang pelan-pelan menutup pintu dengan es kopi susu pesanan Shani di tangannya.

-0-

"Jesslyn, Tasyaaa?" Shani kaget saat melihat kedua juniornya yang telah menunggunya, dengan jaket sukajan hitam persis milik Oniel dan Adel, bedanya di warna bandana yang melilit lengan mereka, Adel dan Oniel berwarna emas. Sedang Tasya berwarna Merah dan Jesslyn Biru.

"Ci Shaniii, ga ketemu sebentar makin cantik aja" Jesslyn berkata lantas berpelukan dan mencium pipi kiri dan kanan Shani, tasya pun melakukan hal yang sama.

"Kalian gimana ceritanya kok bisa satu padepokan sama Adel dan Oniel?" Shani bertanya antusias.

"Awalnya karena aku Ci, pas ga lama reksturisasi, lebih tepatnya setelah kejadian skandal itu, aku dapet undangan buat balas dendam ke grup ini, aku tolak dong, aku juga udah berusaha membujuk temen-temenku yang terhasut, kayak Afikah dan Yori, sayangnya aku gagal" jelas Tasya "Sampai aku cari-cari tau, dan akhirnya aku memutuskan buat ngebekalin diriku sama ilmu beladiri, jadinya ke Rotasi Berat deh buat belajar, syukurnya, kata Bang Boby, aku termasuk punya bakat, makanya naik cukup cepet, aku cuma setingkat di bawah Adel dan Oniel Ci" ada sedikit nada bangga disitu.

"Kerenn, nah kalau Jesslyn?" tanya Shani.

"Aku dikabarin sama Tasya ci, soal Yori terutama, aku khawatir, terus dia cerita kalau Yori di rekrut masuk ke padepokan bela diri, aku makin bingung dong, akhirnya aku nyempetin latihan dikit-dikit sama Tasya buat bekel aku nyelametin Yori, eh tapi terlambat ujung-ujungnya, padahal sejak grad, aku resmi jadi muridnya bang Boby juga" ucap Jesslyn dengan nada sedih "Meskipun aku masih 2 tingkat di bawah Tasya sih"

Our Beloved Bodyguards (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang