"DelShel, cie-cie" ucap Gadis berkulit putih pucat saat melihat Adel dan Ashel sedang hangat bercengkrama. Adel hanya terkekeh sedang Ashel mendengus kesal. Jessi yang melihat Ashel akan mengamuk refleks berlari sembari terkekeh.
"Hobi banget godain anak orang" ucap Ashel kesal, ia takut Adel akan risih berkomunikasi dengannya jika teman-teman sekitar mereka terus menggoda mereka.
"Santai aja kali Cel" ucap Adel, lalu menyesap kopinya berdiri. "Aku abis ini mau nganter makhluk tadi kegiatan, kamu semangat ya hari ini!" ucap Adel sembari memberikan kepalan tangannya kepada Ashel. Ashel pun membalas bro-fist itu. Sial, bagaimana bisa gadis ini memberikan kecup kening hangat pada Raisha jelang tidur, namun hanya memberikan bro-fist ke dirinya.
---
"Ci Jessi, putih banget, makan apaan dah" komentar Adel saat melihat Jessi sedang mengoleskan handbody ke lengannya.
"Gadoin bengkoang aja ini mah, nanti juga putih" ucap Jessi Asal.
"Ah gue dari jaman di panti, cemilannya bengkoang doang, kaga putih-putih" komentar Adel polos.
Jessi sedikit tertegun bingung harus berkomentar apa.
"Ya, elu panas-panasan mulu kali Del" akhirnya itu komentar yang Jessi ucapkan. Jujur dia masih cukup canggung jika harus berdua dengan Adel. Meskipun mereka cukup dekat, bisanya ada Ashel atau Olla yang menjembatani komunikasi mereka.Adel masih dengan cermat memandangi wajah Jessi yang terpantul di cermin, saat ini akan ada sesi pembuatan video untuk JKT48TV. Sebentar lagi seharusnya Marsha dan Oniel menyusul, karena memang bintang videonya Jessi dan Marsha.
"Ngeliatin gue biasa aja kali" ucap Jessi yang jengah dipandang sedemikian rupa oleh Adel.
"Hahaha, gue tau Marsha putih, tapi ternyata elu lebih putih lagi ya Ci, kek snow white" komentar Adel polos.
"Hahaha, apa banget dah Del, gue bilangin istri lu nih entar" ucap Jessi menggoda.
"Istri?" Adel menaikan alisnya.
"Iya, si Ashel haha" balas Jessi terkekeh.
"Ye, mana ada" ucap Adel sembari mencubit kecil lengan Jessi. "kita mungkin bisa berteman, tapi gue cukup sadar kalau kita ga satu level" batin Adel.
"Awh, tenaga lu Del!" ucap Jessi meringis. Adel yang merasa bersalah reflek mengusap-usap dan meniup-niup bekas cubitannya.
"Kata Bu Panti, kalau sakit, ditiup-tiup sembuh" ucap Adel dengan yakin.
Jessi hanya memutar matanya malas. Dia heran, betul tidak sih gadis di depannya hanya selisih setahun dengannya. Namun kerilangan malasnya itu berubah menjadi pelototan saat Adel mengecup bekas cubitannya itu.
"Nah, ini kalau ditiup ga ilang, bakal ilang kalau dici-, Eh mukamu merah kenapa Ci, sakit banget kah?" tanya Adel heran.
"Ah, eh, engga-engga, gue mau ke toilet" ucap Jessi berdiri lalu berlari kecil menjauh. Meninggalkan Adel yang sedang heran.
"Kak Adwellll" ucap Marsha tiba-tiba memeluk Adel.
"Eh Maeng" Adel ikut-ikutan Zee memanggil Marsha maeng "Kak Onyil mana?" tanya Adel.
"Tadi lagi ngambil minum, bentar lagi kesini" ucap Marsha sambil melepas pelukan pada leher Adel dan duduk, siap untuk di make-up.
"Del, ngombe" tawar Oniel sembari memberikan kaleng minuman ringan. Adel berterimakasih dan mulai menyesap minuman itu.
"Lah, Ci Jessi mana?" tanya Oniel heran.
"Tadi ke toilet katanya" jelas Adel.
Oniel dan Marsha hanya mengangguk-ngangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved Bodyguards (TAMAT)
FanficDi suatu semesta lain, Adel dan Oniel adalah Kakak Beradik yang dibesarkan di panti asuhan, sampai suatu kejadian memaksa mereka untuk menjadi pelindung bagi-bagi member-member grup Idola ibukota. Bagaimanakah keseruan perjalanan mereka? - Sebenarn...