Bab 42 - The End (?)

562 28 9
                                    

"Woy, sialan!" seru Bakugou sambil dengan halus dan lembut menghantamkan wajah (Name) pada lantai terdekat. "Bangun! Atau gue jedotin kepala lo!"

"Ngancem dulu baru dijedotin bisa gak, sih-_-?" gumam (Name) sembari mengusap-ngusap wajahnya yang memerah berkat berciuman dengan lantai beton yang dipasang di kamarnya sebagai custom order untuk kegiatan senam lantai akrobatik Momo. "Ada apaan, sih...?"

Bakugou tidak menjawab dan hanya mendengus, kemudian mengedikan bahu pada pintu keluar. (Name) mengucek matanya, lelaki itu harus kedip-kedip beberapa kali sampai dirinya dapat melihat bahwa Bakugou mengarahkan pandangan pada air yang menggenang di luar pintu kamar saat itu.

"Perasaan deket sini gak ada kali, kenapa kena banjir-_-" gumam (Name) bertanya-tanya apakah ia harus beli asrama baru untuk kelas 1-A di atas gunung salaq. "Eh, kamar onee-sama kebanjiran gak?! Aduh, mana dia gak pernah lihat banjir, takutnya keburu ngungsi ke bungker karena dikira tsunami."

Bakugou sekali ini tidak terlalu mengindahkan panjang lebarnya ucapan (Name), nampak lebih tefokus pada hal lain atau justru sengaja untuk bersabar. "Pakai baju," ucap lelaki itu, menyadarkan (Name) pada keadaannya saat ini. "Dan turun ke bawah segera."

Setelahnya, Bakugou menghilang begitu saja. (Name) sendiri heran, Itu anak gabur banget pagi-pagi?

Setelah memutuskan untuk pake baju daripada dijadikan bahan Fujo dengan anak kelas 1-A di hari itu, (Name) turun ke bawah. Lelaki itu tidak masalah dengan menghibur kakaknya dan teman-temannya, namun kali ini ia merasa begitu lelah.

Apa hal yang membuatnya lelah, dia bertanya-tanya.

(Name) lompat galah dari lantai kamarnya menuju lantai bawah, dimana di sekitarnya kosong tanpa adanya siapapun. Aneh, pikir lelaki itu dalam hati, tapi dia lalu sadar yang aneh bagi anak kelas 1-A adalah kenormalan. Saat melihat ke sekitar, (Name) menemukan lagi-lagi bocoran cairan yang telah membentuk genangan datang dari area dapur.

Di saat lelaki itu memperthatikan dengan lebih baik, cairan yang menggenang memiliki bau yang cukup familiar dan memiliki warna merah. Tubuh (Name) membeku dengan khawatir, jangan-jangan Momo kepeleset dan tidak sengaja menjatuhkan gelas air yang pecahannya diinjak oleh siswa lain yang menumpahkan sirup stroberi yang mereka bawa ke lantai dan membuat Bakugou kepeleset hingga cidera dan yang (Name) lihat tadi adalah hantunya, makanya kelihatan aneh?

Namun sebelum imajinasi random tersebut jadi makin liar, seseorang menempatkan kedua tangannya pada mata (Name), menghalangi lelaki itu dari melihat cahaya sedikitpun. (Name) sudah akan membanting pemilik tangan tersebut kalau saja ia tidak mengenali jari, tulang, struktur, bau, tekstur, dll dll dari tangan Momo.

"Siap?!" seru Momo dengan lembut pas banget di kuping (Name), entah sengaja atau tidak. "Satu, dua, tiga!"

Mendadak beberapa suara sekaligus tepukan diperdengarkan di seluruh asama, "Happy birthday to you... happy birthday to you... happy birthday, happy birthday, happy birthday to you!"

Perlahan Momo menurunkan tangannya, tersenyum dengan manis saat sang adik menghadap ke arahnya. "Selamat ulangtahun, (Name)," ucap sang kakak, sebelum perlahan mencondongkan badan dan memberikan ciuman platonik antarsaudara yang sangat penuh kasih sayang pada sisi wajah sang adik. "Semoga makin dekat dengan Tuhan. Tadi kita coba buat kue tapi karena gak ada Sato, kuenya meledak ke seluruh asrama makanya becek! Kukasih tutup mata saja deh!"

"Iuh, iuh, brocon. Cuih." dari siswa lain diabaikan oleh (Name) yang keburu memerah dan blushing akibat doa yang sangat bermakna dari Momo.

"Onee-sama..."

"Hadiahmu sudah kukirimkan. Hanya 100.000.000.000.000.000,00 sih, tapi jika kurang beritahu saja padaku."

"Tidak... satu-satunya hal yang kubutuhkan di dunia ini adalah onee-sama. Dapat berada di satu kehidupan denganmu saja sudah merupakan hadiah terbesar yang bisa aku harapkan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Fujo/FudanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang