Bab 1 - Yaoyorozu (Name)

14K 845 770
                                    

"... yap, bagus sekali, (Name)-kun!" seru Mina semangat sambil poto-poto entah udah jadi berapa lembar. "Gayanya bagus banget! Lanjutkan, terus!"

"BAGUS APANYA, DASAR SESAT!?" Bakugou yang jadi korban dari kefujoan cewek kelas 1-A itu langsung ngamuk. "Minggir dari gue, Setan!"

Lelaki yang diteriaki setan itu hanya bisa mendesah pelan, kemudian menginjakan kaki kirinya di dinding sebelah kanan Bakugou sementara tangan kanannya di sebelah kiri wajah Bakugou.

"Diam dan ikuti saja perintah onee-sama," ucap lelaki berambut hitam itu sambil meletakan tangannya di dagu Bakugou dan memaksa si hewan buas menatap wajahnya—yang secara memang lebih tinggi dari Bakugou. "... Bakugou."

Bakugou hanya bisa membeku sambil berusaha melawan, tapi tatapan tajam dari lelaki di depannya dan jarak wajah mereka membuat Bakugou hanya bisa menggeram kesal.

"AAAARGGHH!" semuanya auto kesurupan melihat si hewan buas ditenangkan oleh (Name). Enggak sih, sebenarnya itu tangan udah pegel maksa Bakugou buat dongak, mana Bakugou-nya berontak terus pula.

"Bagus, (Name)-kun!" seru Hagakure semangat. "Selanjutnya dengan Todoroki-san, dong!"

"... baik, bagaimana menurutmu, Onee-sama?" tanya lelaki itu sambil melepaskan Bakugou seolah gak terjadi apapun—Bakugou langsung cabut sambil nyembur-nyembur.

"Boleh, lanjutin aja," ucap Momo hanya bisa tersenyum sambil sedian kamera, sementara di belakangnya Uraraka udah pingsan dalam keadaan mimisan dan Jiro sibuk ngurusin Uraraka. "... Todoroki-san, boleh minta bantuan?"

Todoroki yang merasakan namanya dipanggil pun menoleh, tapi belum sempat dia bangun dari duduknya, (Name) keburu menghampirinya dan menarik satu tangan Todoroki dan mengangkatnya sehingga pas di depan mulutnya, seolah siap mengecup tangannya.

Todoroki cuman bengong, walau wajahnya masih datar. Siswi-siswi kembali berisik sementara para cowok menjauh. "... onee-sama," panggil (Name) kepada Momo lagi. "Apa yang mesti kulakukan sekarang?"

"C-C-Cium aja, (Name)-kun!!" seru Uraraka mendadak hidup lagi.

"Oh... oke," jawab (Name), lelaki itu kemudian membungkuk dan mendekatkan wajahnya pada Todoroki, dengan satu sentakan dia menarik lengan Todoroki, dan lelaki itu pun mempertemukan bibir mereka.

"GAK DI SANA JUGA, GOBLOK!!!" terdengar cacian entah dari mana, tapi langsung terpotong dengan teriakan fujo-fujo dan suara jepretan kamera.

Todoroki masih gak paham dan cuman bisa terlihat kaget alami—yang membuat ekspresi bagus di kamera—dan dalam hati cuman mikir, Kasian (Name) jadi babu fujo-fujo...

***

"... kau lihat yang terjadi di kelas tadi, Kaminari!? Bukankah itu menggelikaaan!?" seru Mineta. "Oi, (Name)! Gayamu sudah bagus, tapi lain kali lakukan dengan cewek berdada besar dan langsung tukar tempat denganku, dong!! Misalnya Yaomomo, gituu!"

"... tidak akan kubiarkan kau menyentuh onee-sama," ucapku tajam saat melihat air liur yang menetes dari mulut Mineta yang mesumnya minta ampun. "Lagipula onee-sama juga pasti gak akan mau denganmu."

"BWAHAHAHA, TERTOLAK CALON ADIK IPAR!!" teriak Kaminari. Kenapa mendadak mereka berisik sekali di ruang ganti? Aku bahkan baru selesai melepaskan kostum Hero-ku dan belum selesai pakai dasi...

"... uh, tapi, Yaoyorozu-san," ucap Midoriya mendadak, membuatku menoleh ke arah lelaki itu. "... la-lain kali mungkin kau gak perlu melibatkan Todoroki seperti yang tadi..."

"Sepakat," gumam Todoroki. "... walau kesian, sih."

"Begitu..." ucapku pelan, aku kemudian menutup lokerku dan berjalan ke arah Midoriya. "Kalau begitu kau mau menggantikan posisi Todoroki-san?"

Dear Fujo/FudanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang