"Todoroki, lama menunggu, yah?" ucap (Name) pelan saat dia melihat Todoroki lagi jongkok sambil rokok dengan asrama saking lamanya nunggu. "Et dah, gak sekalian bakar-bakar Endeavor aja sambil menungguku-_-?"
"Maaf, kupikir bakal lama," gumam Todoroki. "Lalu aku ingat kau bukan cewek... cuman agak belok doang..."
"Heh-_-" ucap (Name) sinis. "Tapi, ada apa kau sampai mengajakku jalan begini? Kupikir kau bakal ngajak Onee-sama jalan atau semacamnya."
"Tidak, soalnya ada sesuatu yang sangat penting yang mesti aku selesaikan dengan mengajakmu..." ucap Todoroki pelan. "Ini soal Onee-san, Endeavor, dan Onii-san."
"Masalah keluarga? Kenapa aku dilibatkan?"
"Ah, soal itu..." gumam Todoroki pelan. "... saat kau diculik, publik tidak sampai mengetahui soal hal itu. Tapi kebetulan saja, Hawks dan Endeavor yang merupakan patner-untuk-sekarang itu saling berbagi informasi. Dan nampaknya... lelaki itu mau kau berkunjung ke rumah kami."
"Hah?" ucap (Name) bingung, gak nyangka bakal langsung di ajak ketemu camer//enggak2. "Apakah akan sampai malam?"
"Bukan masalah, karena ini Minggu dan Senin-nya hamdalah tanggal merah, kalau kemalaman kau bisa menginap di rumahku."
"Bukan itu masalahnya. Onee-sama melarangku keluar saat matahari sudah tenggelam, atau sesuatu yang buruk... akan... terjadi."
Todoroki diam sejenak, kemudian menunduk sedikit. "Yah, karena aku yang mengajakmu keluar..." gumam lelaki itu akhirnya sambil mencuri pandang sedikit ke arah lelaki yang mukanya sedatar triplek di sebelahnya. "... apapun yang terjadi, aku akan bertanggungjawab."
Perkataan Todoroki membuat sang lelaki bingung, tapi (Name) pun akhirnya hanya mengangguk saja. Keduanya pun berjalan pergi dengan damai... tapi tak disangka, ternyata ada seseorang yang tengah mengawasi mereka dari kejauhan...
***
"Eh, tunggu... Endeavor mengundangku untuk makan malam dengan keluargamu, bukan?" ucapku akhirnya sadar. Todoroki menatap heran, kemudian mengangguk. "Ya terus kenapa kita jalannya pagi, Nak Setan-_-?"
"Kasar kau, yah-_-" balas Todoroki, lelaki yang kini matanya teralihkan ke sebuah toko hewan pun terdiam. "... aku hanya mau menghabiskan waktu denganmu."
"Haah? Kau kayak cewek yang ngajak cewek tsundere yang ngajak cowoknya jalan tapi pura-pura kalau mereka itu cuman hang out bukannya nge-date, tau..."
Todoroki diam sejenak, kemudian bisa kulihat wajahnya yang dulu sedatar triplek kini melukiskan sebuah senyum tipis. "... entah kenapa, aku merasa kau mirip denganku yang dulu," gumam lelaki itu pelan. "Dan aku... jujur saja ingin bisa membantumu untuk membuka diri sedikit. Aku gak tahu apa yang pikirkan saat ini, (Name)-san, tapi kalau kau mau membaginya denganku... aku akan sangat senang."
Aku diam saja dengan perkataan lelaki itu, perlahan aku pun berhenti melangkah. "Gue kepikiran, kenapa kita malah jalan gak naik angkot aja, gitu-_-?" gumamku pelan. "... lagipula, aku gak merasa punya masalah atau pikiran yang bisa dibagi denganmu. Aku baik saja, terimakasih sudah peduli."
"Baguslah," gumam Todoroki. "... kalau kau memang merasa baik saja, itu bagus. Tapi... kau tetap saja punya waktu untuk menemaniku keliling sebentar, bukan?"
"Kenapa kau gak mengajak cowok lain saja? Kalau kau minta atau cuman melambai pada seorang cewek secara aja juga sudah pasti si cewek itu bakal mengikutimu kemanapun... bahkan sampai ke jurang."
"... ternyata kau memang gak sadar soal betapa spesialnya kau ini, huh?" gumam Todoroki pelan, membuatku mengerjapkan mata heran dengan perkatannya. "... kalau aku boleh memilih, aku akan lebih baik menghabiskan waktu denganmu daripada semua cewek di dunia ini, (Name). Sekarang kau paham... betapa spesialnya kau ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Fujo/Fudanshi
Lãng mạnYaoyorozu (Name) adalah adik dari Yaoyorozu Momo yang sering sekali dijadikan bahan untuk berfujo ria oleh siswi-siswi di Yuuei. Awalnya hanya di kelas 1-A, tapi perlahan semuanya mulai mengenal (Name) Masalahnya, karena kekuatan dan juga sikapnya i...