Bab 12 - Sweat

3.1K 261 81
                                    

Kirishima diam saja di depan lokernya yang sudah terbuka lebar. Iya, dia bukannya ganti baju malah melototi (Name) dan Kira yang kebetulan lokernya ada di sebelah loker (Name). Terus posisi Kaminari dan Mineta saat ini di pojokan ruang ganti, dan klo Todoroki posisinya di depan gedung An*v.

Bukannya kenapa-napa, tapi entah kenapa ketika menatap lekuk tubuh (Name) yang sama sekali gak memakai atasan itu dari belakang—terutama saat itu anak paki julurin tangan ke atas dan lompat2 kek lagi basket—Kirishima merasakan desakan tak terkendali untuk komen...

"Oh iya, Zero-san! Kau pakai Rexo*piip* Men jenis apaan?!" ucap Kira menyalip kata-kata yang tadi Kirishima mau ucapkan. "... bau badanmu enak sekali, yah. Padahal kau keringetan seharian!"

"O-Otone-san!! Perkataanmu barusan itu sangat tidak pantas! Jangan memabahas hal vulgar semacam bau badan di sekolah seperti ini, dong!" protes Iida dengan wajah memerah padam.

"Eh? Vulgar apanya?" sang gadis—jadi-jadian—berucap dengan bingung.

"Aku gapake Rexo*piip* Men, kok," gumam (Name) datar. "Ini juga cuman bau keringatku saja. Emang baunya kayak gini."

"Bohong! Masa iya bisa seseger ini baunya!?" ucap Kaminari nimpalin udah kayak siap iklan deodoran.

"Beneran, ini mungkin karena Quirk [Creation] yang kumiliki," gumam sang lelaki berambut hitam sambil mengangkat salah satu lengannya. "... aku bisa mengatur keringatku jadi memiliki bau seperti apa dan malah bisa juga kubuat keringatku ini jadi punya efek menggantengkan."

"Lu pikir Mas Kuli*, apa!?" seru para siswa iri sama (Name) yang bau badannya kayak abis berendem di kolam Rexo*piip* Men.

"Seriusan!? Baunya enak banget, lho!" ucap Kira lagi sambil tersenyum lebar, sang lelaki jejadian kemudian tersenyum kecil dan memegangi lengan (Name) dan menahan supaya lengannya tidak bisa diturunkan dan ketiaknya terskpos. "... tapi mumpung sudah di sini... Zero-san, boleh aku mengendusnya~?"

Para siswa langsung saja membeku sementara (Name) sendiri mengerjapkan matanya bingung dengan sikap Kira. "Yah," ucapnya pelan. "... boleh saja..."

Bakugou menggeram kesal, karena merasa jurusnya semalem dipake sama si bangshut pendatang baru bernama Kira yang gak tahu apa-apa tapi kayaknya deket banget sama (Name). Enggak, kok! Dia gak cemburu!

"Tch!" seru Bakugou mendadak. "Menjijikan sekali, sih! Sudah brocon, ternyata fans-nya fetishan juga! Jijik gue liatnya!"

"Bakugou, aku bisa buatkan penutup mata kalau kau mau," gumam (Name) kesal, tapi kemudian lelaki itu diam sejenak dan menyeringai tipis. "... hei... kalau kau mau, lenganku masih ada satu yang kosong kok, Bakugou. Silahkan saja kalau kau juga mau mengendusnya..."

"Ap—APA YANG KAU KATAKAN, SIALAN!?" teriak Bakugou berisik, dia kemudian mengangkat loker gede yang ada di depannya dan langsung saja melemparkannya pada (Name). "SIAPA JUGA YANG MAU MENGENDUS BAUMU YANG KEK COMBERAN ITU, SIALAN!!?"

Setelah selesai teriak, Bakugou pake baju, beresin baju olahraganya, kemudian langsung keluar dan balik ke kelas. Sementara siswa lainnya sibuk bantuin (Name) yang lagi berusaha ngangkat loker pake satu jari ala-ala Krishna.

***

"Perhatian, kereta XXX akan segera sampai di stasiun XXX. Mohon kepada para penumpang untuk coba keluar dari pintu kanan kalo udah bosan idup. Soalnya dari kemaren udah gue bilang suruh keluarnya dari pintu kiri, elah-_-"

Pengumuman kereta yang akan segera tiba itu membuatku terdiam. Mbaknya ada masalah apa, sih? pikirku kasian ama tuh embak. ... tapi rasanya ini pertama kalinya aku naik kereta, yah? Apa pengumuman biasanya emang kek gini?

Dear Fujo/FudanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang