"... aku pakai kamar mandinya duluan boleh?" tanya Natsuo pas kami dah sampe di kamarnya. "Ada urusan penting bin darurat yang gak bisa menunggu lebih lama!"
"Kebelet? Ya udah, duluan aja," ucapku mempersilahkan. "Gausah pake title panjang lebar juga, elah-_-"
Baru saja Natsuo masuk ke dalam kamar mandi, mendadak telpon lelaki berambut putih itu bunyi dari dala tasnya. (Name) yang baik hati, setia, dan tidak songong kayak karakter sebelah pun mengambil telpon itu tanpa permisi dan menjawabny, takutnya penting.
"... halo, Natsuo?" ucap suara Fuyumi di telpon. "Kau gak apa-apa? Ini hujan, soalnya, dan lagi kau belum pulang... k-kau terjebak hujan, yah? Apa perlu kujemput!?"
"... ah, maaf, Fuyumi-san, ini aku (Name)." aku berucap pelan saat mendengar nada panik Fuyumi.
"(N-Name)!?" ucap Fuyumi kaget, gadis itu lalu bertanya dengan curi gas. "Kau lagi dengan Natsuo!? Kalian berdua lagi dimana!?"
"Iya, tadi aku dan Natsuo terjebak hujan dan akhirnya kami neduh sebentar, kau gak perlu khawatir, kok," ucapku coba meyakinkan. "... dan ini kami lagi di hotel dan Natsuo lagi pake kamar mandi, jadi gak bisa jawab telponnya."
"H-H-H-HOTEL!?" seru Fuyumi kaget. "Aah... sebuah ship yang sangat gak terudugaa... kalau boleh tahu, saat ini kalian lagi di hotel apa?!"
"Em... ini kita lagi di hotel... oh iya, ini kita di Hotel *SENSOR* itu."
"Kok ada sensornya?"
"Iya, soalnya kita gak disponsorin Tr*vago-_-" gumamku pelan. "Tapi kau gak perlu khawatir, aku akan menjaga Natsuo baik-baik kok, Fuyumi-san."
"Aaah... iya, boleeh... jaga kedua adikku baik-baik. Kuserahkan semuanya padamu, (Name). Bahagiakan dan bangunlah keluarga dengan mereka, aku merestui kalian."
"Uh... maksudnya saya bukan gitu, mbak."
"Eh, aduh! Maaf! Murid-muridku ngacak-ngacak tas yang tadi kupinjam dari Yaoyorozu-chan! Maafkan aku, aku tutup dulu yah, (Name)!"
"... oke..." ucapku sambil menutup telpon dan mengembalikannya ke dalam tas Natsuo. ... sejak kapan Onee-sama buka perpustakaan?
***
"Tok, tok, tok, samlekom!" ucap suara seorang wanita diiringi dengan getokan batok kelapa di depan pintu kamar hotel yang Natsuo dan (Name) pesen. Saat itu (Name)-nya lagi di kamar mandi sementara Natsuo lagi make pengering rambut buatan Quirk (Name)—Natsuo maunya yang sekali pakai biar higienis 😊. "Gak ada orang, gak!?"
"Maunya apasih, malem-malem-_-?" gumam Natsuo sambil buka pintu kamar hotelnya dan melihat sesosok perempuan lagi diem di sana dengan muka memerah. "Iya, ada perlu apa?"
"M-Maafkan aku! Aku kerja di sini, namaku Malinda!" ucap sang gadis.
"Itu saha, yah? 😊"
"Gatau juga aing. Pokoknya aku di sini karena, anu... tadi aku melihatmu masuk kesini basah-basahan..." gadis itu diam sejenak dan wajahnya makin memerah. "... dengan pacarmu, yah?"
"Eh? Aku memang kesini berdua, tapi—"
"A-Aku disuruh menanyakan ini kalau ada pasangan yang datang kemari!" potong sang gadis sambil mencondongkan badan dan berbisik pada Natsuo. "... butuh penahan?"
Natsuo terdiam, kemudian mendesah pelan, lalu mundur dan membanting pintu.
"T-TUNGGU! MAAF KALAU AKU SALAAH!!" teriak sang mbak sambil gedor-gedor pintu. "TA-TAPI MEMANG ATURANNYA KAMI HARUS MEMBERIKAN PENAHAN KLO ADA PASANGAN YANG DATENG KEMARII!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Fujo/Fudanshi
RomanceYaoyorozu (Name) adalah adik dari Yaoyorozu Momo yang sering sekali dijadikan bahan untuk berfujo ria oleh siswi-siswi di Yuuei. Awalnya hanya di kelas 1-A, tapi perlahan semuanya mulai mengenal (Name) Masalahnya, karena kekuatan dan juga sikapnya i...