Bab 3 - Nighttime

5.2K 483 151
                                    

Mayang, gue gabisa bikin adegan lemon :( ~Mi

Emangnya aku bisa-_-? ~Ma

WARNING! ADA adegan lemon, tapi adegannya maksa bgt :v 
Sudah pasti jelek 👍
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"... kenapa kau harus mengangkatku begini?" gumam (Name) pelan. "Kau tahu kan, aku bisa terbang sendiri?"

"Soalnya aku juga melakukan hal yang sama pada Tsukoyomi waktu itu," ucap Hawks seadanya. "Tapi karena dia sudah bisa terbang sendiri, yah bolehlah kalau aku coba mengangkat dan membawamu terbang juga!"

"... huh," lelaki itu kembali bergumam sambil menunduk dan menatap pemandangan yang jauh di bawah. "... kau hanya coba mengambil kesempatan untuk menelitiku dari dekat dan ingin melihatku seolah bergantung padamu, kan?"

"Entahlah..." ucap Hawks pelan sambil melirik tangannya yang ada di kedua sisi pinggang (Name). "... kurasa aku hanya coba mengambil kesempatan lainnya..."

"Aku bahkan gak mau tahu apa di dalam kepalaku..." gumam (Name).

"Sejujurnya, yang sedang kupikirkan saat ini adalah soal kau dan Tsukoyomi!" ucap Hawks. "Kalian punya cukup banyak potensi yang terbuang sia-sia kalau kalian gak mengembangkannya, makanya aku menarik kalian ke dalam agensiku..."

Mendengarkan ucapan Hawks, (Name) hanya diam saja. Lelaki itu menunduk, "Lalu...?"

"Yah, aku cuman bertanya-tanya," ucap Hawks sambil memasang ekspresi biasanya. "Melihatmu itu nyaris semenarik melihat Endeavor, walau kau masih kalah jauh, jadi aku bertanya-tanya... mungkin lain kali kau mau magang di tempatku? Untuk magang selanjutnya, aku akan dengan senang hati menerima kalian berdua."

Lelaki itu masih saja diam, "... entahlah. Kupikir dengan magang di tempatmu aku jadi akan tidak terlalu mencolok, tapi akhir-akhirnya malah keterusan balapan denganmu... jadi aku berpikir akan kembali kemari."

"Begitukah? Bukannya kau menikmati saat kita balapan?"

"Menikmati bukan kata yang tepat," gumam (Name). "Aku gak pernah menikmati apapun dalam hidpku, kurasa balapan denganmu bisa dikategorikan sebagai... menciptakan percikan."

"Pokoknya kau senang, kan?"

"Tidak juga..."

"Haah, kau memang merepotkan!" Hawks lama-lama males. "... ingin rasanya kau kujatuhkan sekarang juga."

"Kalaupun jatuh, aku masih bisa pakai Quirk untuk terbang," ucap (Name) sambil menoleh pada Hawks. "Berhenti meremehkanku."

"... hmph, tentu saja tidak akan..." ucap Hawks sambil tersenyum kecil. "Mana mungkin aku melupakan siswa semenarik kau, bukan? Oh iya, aku membawamu ke sini juga untuk memberikan sebuah ide dalam hal penting, kau tahu."

"Hal penting apa?"

"Nama Hero-mu!" ucap Hawks. "... bagaimana kalau kau menggantinya?"

"Huh? Kenapa aku mesti melakukannya?"

Hawks tersenyum kecil, "... karena aku punya sebuah nama yang lebih cocok buatmu~"

***

"... jadi begitu," ucapku singkat. "Intinya selama aku dan Tayokami magang lapangan... kau menemui hal menarik huh, Midoriya?"

"Be-Begitulah..." ucap Midoriya. "Walau aku gak yakin itu bisa disebut menarik... Hero mengalami banyak sekali kehilangan, dan itu sebenarnya bukan sebuah berita bagus..."

Aku terdiam sejenak. "Aku paham," ucapku pelan. "... omong-omong, ngapain kau kemari?"

Saat ini Midoriya tengah berdiri di depan pintu kamarku sambil membawa buku catatannya. Dan saat membuka pintu, secara refleks aku mengungkit soal kejadian magang lapangan, karena sepertinya hal itu mencolok sekali...

Dear Fujo/FudanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang