Bab 18 - Kidnapped (Again)

3.4K 218 18
                                    

"... kalian..." gumamku pelan sambil mendesah pelan dan menatap langit-langit markas Aliansi Villain sambil rebahan. "... haah... kalian ngapain nyulik gue lagi, coba-_-?"

"Tutup mulutmu...!" seru Shigaraki mendadak, membuatku terdiam betulan. Lelaki itu memberikan tatapan kesal dan benci padaku yang masih terbaring di lantai. "Kau ini tawanan kami, seenaknya saja waktu itu kau pergi meninggalkan tempat ini bersama Hawks! Benar-benar menyebalkan! Dasar kau menjengkelkan! Tidak peduli yang kau katakan sekarang... kau adalah tahanan di sini, (Name)..."

Perkataan Shigaraki yang dipenuhi emosi dan rasa kesal itu membuatku sekali lagi diam. "... begitu?" gumamku sambil berdiri perlahan. "Bukan berarti aku ada masalah dengan itu sih, tapi... kau kesal karena aku kabur dengan hawks dan meninggalkanmu?"

"Ukh!" Shigaraki diam sejenak dan menunduk dalam-dalam. "... memangnya kenapa? Kau menghancurkan segala rencana yang kubuat dari awal, dan saat kau pergi begitu saja setelah apa yang kau lakukan padaku... itu benar-benar tidak termaafkan! Akan kuhancurkan kau, Hero-Hero palsu itu, dan semua yang menghalangiku!"

"Sayangnya, Shigaraki..." ucapku sekali lagi sambil berdiri tegak di depan Shigaraki, membuat lelaki itu terdiam. "Aku sama sekali tidak berniat menghalangimu. Aku gak akan ada di pihak siapapun, tapi karena aku tahu kau membutuhkanku—setidaknya saat itu—makanya aku tetap tinggal di sini waktu itu."

Shigaraki hanya menatapku saja selama beberapa saat, kemudian mendengus kesal dan akhirnya berbalik. "Bodo lah!" ucap lelaki itu masih saja kesal, dia lalu menggemertakan giginya. "... tapi pokoknya... sekali lagi kau kabur, akan kubunuh kau betulan!"

"Ya, aku siap, kok," balasku sambil tersenyum kecil akibat sikap Shigaraki yang kelewat kekanak-kekanakan itu.

Tanpa kusadari, saat aku mengatakan dialog panjang lebar bachot itu pada Shigaraki, ada sesosok makhluk item-item ungu yang sedang mengawasi kami dengan tatapan tajam yang tidak sama seperti ekspresi datarnya yang biasa...

***

"... kau nampaknya senang sekali berhasil kembali kemari, huh?" gumam Dabi saat aku tengah lewat di depannya saat hendak ngambil air minum di dispenser terdekat. "Bahkan sudah bisa keliaran dengan bebasnya... Shigaraki benar-benar gak melakukan apa-apa soal kaburmu dengan Hawks waktu itu, yah?"

"Kau maunya aku dihukum?" gumamku sambil memasang wajah sedatar papan cuci dan menghadap sosok yang mukanya lagi sedatar triplek di depanku itu. "Mabok minyak kau? Bukannya kemarin kau yang membiarkan lari begitu saja dengan Hawks, Dabi?"

"Yaah, memangnya aku bisa apa selain membiarkanmu dengan Hawks? Atau jangan-jangan waktu itu kau mau aku kejar huh, (Name)?"

"Enggak, lu aja gabisa terbang," gumamku masih mencoba datar. "... tapi kayaknya sikapmu dan Hawks beneran gabisa ada akrab-akrab-ademnya gitu, yah."

"Heh, mana sudi aku akrab dengan Hero palsu yang katanya mau mengkhianati kumpulan Hero-Hero 'temannya' itu?"

"Hmm, ya udah. Ada yang mau kau bicarakan denganku lagi? Klo enggak aku mo ambil dispenser buat dipajang di kamarku yang udah ditinggalkan selama beberapa bulan itu."

Dabi mendadak terdiam saat aku bawa-bawa kamar 'tamu' yang kupakai waktu itu. "... ah, mengenai itu," gumam Dabi masih dengan muka sedatar tripleknya yang kini meneteskan air keringat. "Tidakkah kau berpikir bahwa kalau kau menggunakan kamar itu lagi, rasanya akan kurang sopan?"

"Kurang sopan apanya, sih?"

"Intinya bukan soal kurang sopan, sih. Aku cuman mau bilang, mungkin kau jangan gunakan kamar itu dulu... kau bisa pakai kamarnya Twice atau Toga saja, tapi jangan dipake kamar tamunya."

Dear Fujo/FudanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang