"Ini pertama kalinya buatmu kan, Bakugou...?" ucap duplikat (Name) yang pertama. "Bagaimana rasanya?"
"T-Tutup mulut, Sialan!" seru Bakugou kesal, walau begitu setelahnya lelaki itu malah terengah-engah akibat penis sang duplikat pertama. "... hnggh...! A-Ahh... sialan! Aah... a-ahh!!"
Duplikat pertama itu menyeringai, kemudian menggerakan penisnya lebih cepat lagi di dalam lubang Bakugou yang tengah nunggung. Sang duplikat kemudian memasukan seluruh penisnya ke dalam lubang Bakugou, membuat sang lelaki berseru keras.
"Kau menikmatinya, yah?" ucap duplipkat pertama sambil menempelkan tubuhnya ke punggung Bakugou. Lelaki itu kemudian bergerak maju dan mundur dengan keras, tiap kali ia bergerak maju penisnya menusuk bagian terdalam dan ternikmat Bakugou, membuat lelaki di bawahnya terengah-engah makin keras. "Hee? Sudah mau keluar?"
"Sial!" seru Bakugou sambil mendesah keras-keras, bagian dalamnya yang sudah sangat panas dan basah membuat penis duplikat (Name) bisa masuk dengan sangat mudah, dan tiap kali penis besar duplikat itu menyentuh bagian terdalam dan paling sensitifnya, tubuh Bakugou bereaksi dan nyaris ejakulasi. "Ahh... aahh... haahh... ahh!! Aaah! Sialan! A-Aku... ahh... sudah... nggh!"
Bakugou mencengkram erat seprai di bawahnya sementara penis duplikat pertama masuk makin dan makin dalam. Ia sudah di ujung tapi sang duplikat masih saja bergerak dengan keras.
"Ahh! Aaah...! A-Aku... sudah akan keluar!!" seru Bakugou sambil merapatkan lubangnya, tapi sang lelaki di belakangnya justru malah menambah kecepatan saat merasakan lubang hangat Bakugou menelannya. Bakugou berseru keras-keras. "Oi, sialan!! A-Aku... ahh... aah...!! Aku akan... ke-keluar!!"
"Keluarkan semuanya, Bakugou," ucap duplikat pertama sambil mengusap-usap penis Bakugou dengan satu tangannya, membuat Bakugou mendesah lagi dengan kaget. Seluruh tubuh Bakugou seolah dialiri listrik saat akhirnya dia ejakulasi tanpa peringatan.
"A-Aaah...!!" seru Bakugou saat cairan putihnya menyemprot keluar dan mengenai tangan duplikat pertama serta seprai di bawahnya. Setelah duplikat (Name) melepaskannya, Bakugou pun tiduran telentang sambil mengatur nafasnya. "... hahh... a-aah... sialan... a-aku masih... ukh!"
Saat menyadari penisnya masih saja berdiri tegak, Bakugou langsung memiringkan tubuhnya. Seluruh tubuhnya terbakar rasa panas ingin disentuh dan lubangnya terus saja minta diisi, tapi mana mungkin Bakugou bisa bilang begitu pada (Name), kan?
Lelaki duren itu akhirnya memiringkan tubuhnya dan coba menutupi bagian bawahnya itu, tapi duplikat kedua dan ketiga yang sigap pun menahan kedua lengan Bakugou ke kasur dan memaksa lelaki itu tiduran dengan posisi telentang.
"Apa yang coba kau sembunyikan itu, Bakugou?" tanya duplikat kedua di sisi kanan Bakugou. "Biarkan aku melihatnya, dong... melihat alatmu yang butuh perhatian ini..."
"Jangan coba menyembunyikannya, Bakugou," ucap duplikat ketiga. "... aku ingin melihat alatmu yang imut itu~"
"S-Sial! Berhentilah mengatakan hal-hal memalukan!" seru Bakugou, tapi duplikat kedua dan ketiga hanya tersenyum tipis sambil menggenggam penis Bakugou secara mendadak. "A-Ah!"
"... bukan hanya penismu, suaramu juga sangat imut, Bakugou..." ucap duplikat kedua sambil menarik dan membuka lebar kaki kanan Bakugou dengan satu tangan saja, kemudian menyentuh bagian selangkangan Bakugou yang sensitif. "Perdengarkanlah suaramu lagi..."
Bakugou mengigit bibir bagian bawahnya saat tangan duplikat kedua menyentuh selangkangannya yang sudah panas. Lelaki duren itu mengalihkan pandangan dan merapatkan kakinya untuk melindungi selangkangannya, tapi duplikat kedua justru malah menempelkan tangannya di selangkangan Bakugou tepat di antara kedua kaki lelaki itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/229632397-288-k458815.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Fujo/Fudanshi
RomanceYaoyorozu (Name) adalah adik dari Yaoyorozu Momo yang sering sekali dijadikan bahan untuk berfujo ria oleh siswi-siswi di Yuuei. Awalnya hanya di kelas 1-A, tapi perlahan semuanya mulai mengenal (Name) Masalahnya, karena kekuatan dan juga sikapnya i...