"T-T-Tunggu, (Name)!" seru Kirishima. "A-Aku cuman merasa ini sangat buru-buru! Apa kau mabuk atau semacamnya!? Apakah kau sakit!? Apa yang terjadi padamu—aah!"
(Name) menutup mulut Kirishima yang bacot dengan cara mengigit leher lelaki itu keras-keras, membuat kaki Kirishima bergerak dengan tidak nyaman di bawahnya.
"(Na-Name)!" ucap Kirishima sambil coba bergerak dan melepaskan dirinya, walau begitu (Name) justru malah mengigit dengan makin keras dan bahkan mulai menghisap leher Kirishima itu. "A-Ahh...! (Name), hentikan!"
"Tapi dari suaramu, kau nampaknya gak ingin aku berhenti," ucap (Name) dengan nada mengejek, lelaki itu kemudian menarik diri sedikit hanya supaya wajahnya dan Kirishima sejajar. Kirishima yang menyadari jarak mereka pun langsung berubah merah padam dan menoleh ke arah lain. "... heh, ada apa, Kerudung Merah? Kau baru takut padaku sekarang?"
"Aku tidak paham y-yang kau bicarakan!"
"Ya, kau tidak perlu paham," bisik (Name) di telinga Kirishima, membuat lelai landak itu menegang. (Name) kemudian mengangkat lelaki di bawahnya dan berpindah ke kasur, dia dengan kasarnya melemparkan Kirishima ke sana dan tertawa kecil dengan sinis. "... karena aku akan segera memangsa dan memakanmu, Kerudung Merah~"
"(Name)—!"
Lagi-lagi sang lelaki memotong Kirishima, kali ini dengan cara menempatkan bibirnya di bibir Kirishima. Lelaki landak itu membeku dengan syok, dia pun hanya diam saja di sana selama beberapa saat.
Sial, sial, sial! Kenapa aku malah bengong!? Kirishima tidak bisa bergerak, bahkan saat (Name) mulai memasukan lidahnya ke dalam mulut Kirishima dan mendorong lelaki itu hingga mereka berdua tiduran di kasur tanpa melepaskan tautan bibirnya, Kirishima hanya bisa terdiam. ... bau... (Name)... membuatku gila...
"A-Aah..." tanpa sadar Kirishima mengeluarkan suara desahan pelan yang membuat (Name) makin menyeringai. Lelaki itu kemudian melepaskan ciuman mereka dan menatap kedua mata Kirishima. "... a-ada apa denganmu, (Name)!?"
"... aku lapar," jawab (Name) singkat, lelaki itu kemudian mengangkat kaos Kirishima sehingga bagian dada lelaki itu terlihat. "... dan karena sikapmu yang polos dan terlalu lugu ini, aku akan memakanmu..."
"Tu-Tunggu, (Na)—nggh!" Kirishima tidak melanjutkan ucapannya dan buru-buru menutup mulutnya karena (Name) secara mendadak menjilat bagian putingnya. "H-Hentikan, (Name)!"
"... kenapa harus aku lakukan?" bisik (Name) sambil menyeringai tipis. "Setelah aku akhirnya berhasil mendapatkanmu, kenapa aku harus melepaskanmu?"
"A-Apa yang kau katakan—a-ah! Ahh... h-hentikan... (Name)—nggh!"
Tanpa memedulikan protes Kirishima, lelaki berambut hitam itu menjilati puting sang lelaki dengan tidak sabaran. Sementara tangannya yang bebas mulai menjepit puting yang satunya.
(Name) kemudian melingkarkan bibirnya di sekitar puting tersebut dan menghisap benda itu, membuat Kirishima berseru keras. Tangan satunya memuntir dan menarik puting Kirishima yang satunya dengan sangat kasar. Kirishima sekali lagi mendesah keras-keras, "(Name), hentikan! Aku serius... t-tolong hentikan ini! Ahh! Kumohon... nggh! H-Haa... hentikan..."
(Name) mendongak sedikit melihat wajah Kirishima yang sudah memerah padam, kemudian dengan sengaja malah mengigit puting sang lelaki. Kirishima langsung saja menutupi mulutnya sendiri dan menahan desahannya dengan wajah yang terbakar rasa panas.
"... jangan menutupi wajahmu," ucap (Name) sambil menarik diri dan memposisikan wajahnya tepat di depan wajah Kirishima, sementara tangan satunya masih memuntir dan memijat puting lelaki itu. "... bagaimana aku akan bisa melihat wajahmu kalau begini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Fujo/Fudanshi
RomansaYaoyorozu (Name) adalah adik dari Yaoyorozu Momo yang sering sekali dijadikan bahan untuk berfujo ria oleh siswi-siswi di Yuuei. Awalnya hanya di kelas 1-A, tapi perlahan semuanya mulai mengenal (Name) Masalahnya, karena kekuatan dan juga sikapnya i...